Saya ingin sedikit sharing akan Firman Tuhan yang kemarin dibagikan pada saat kebaktian Jumat Agung.
Bangsa Israel sudah sejak lama merayakan hari raya Paskah. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan bagi bangsa Israel, mereka berkumpul dan makan roti yang tidak beragi. Hingga suatu hari di ruang atas ketika Yesus dan para muridnya berkumpul merayakan Paskah. Ketika itu ada sesuatu yang Yesus ucapkan yang membuat hal yang biasa dari bangsa Israel menjadi sesuatu yang tidak biasa lagi.
Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.(Mark 14:22-24)
Yesus tidak berkata roti ini adalah simbol atau lambang dari tubuh-Ku, but He said "This is my body. This is my blood." Yesus menamai roti dengan tubuh-Nya dan anggur dengan darah-Nya. Sejak hari itu terjadi perubahan kebiasaan yang luar biasa, para murid menerima roti dan anggur tersebut dengan makna yang dalam. Bukan sekedar roti dan anggur biasa, tapi itu adalah sungguh-sungguh tubuh dan darah Tuhan. Bahkan dampak peristiwa itu kita alami hingga hari ini. Setiap diadakan perjamuan kudus (atau komuni di Katolik) para jemaat menerima tubuh dan darah Tuhan dengan penuh hormat.
Manusia Adam mendapatkan tugas pertama dari Tuhan untuk menamai ciptaan-Nya. Seperti nama yang diberikan oleh Adam kepada binatang tersebut, demikianlah nama binatang itu. "Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu." (Kej 2:19)
Ada suatu penemuan yang luar biasa dari Masaru Emoto, seorang peneliti dari Jepang. Beliau menemukan bagaimana cara kita memperlakukan air, bisa diberikan respon oleh sang air kembali dalam bentuk kristal. (dilihat dengan mikroskop 400x dalam suhu dibawah nol derajat). Air dari sumber yang sama di taruh dalam 3 gelas, yang satu diberi nama : Love & Appreciation, yang kedua diberi nama : Hope, yang ketiga diberi nama : you make me sick. Kemudian setelah dikristalkan dan dilihat dengan mikroskop maka akan terlihat seperti dibawah :
1. Love and AppreciationCinta dan Rasa Syukur
2. Hope
Harapan
3. you make me sick
Kamu sangat menyebalkan
Luar biasa bukan.. Air yang kita beri nama Love & Appreciation dan Hope, kritalisasinya menjadi sangat indah sesuai dengan nama yang kita berikan, sedangkan yang kita beri nama 'you make me sick' menjadi sangat buruk.. padahal berasal dari sumber air yang sama. Dengan nama apakah kita namakan kehidupan kita, diri kita, anak kita, keluarga kita, teman-teman kita, lingkungan kita? Mari kita menamai dan memaknainya dengan cara yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment