Pagi hari setelah berdoa pelayan, sebelum kebaktian dimulai, Pak Hasto pemimpin pelayan mimbar tiba-tiba berdiri di depan kami, tim choir dan berkata, "Dengan segenap hati yah! Nyanyi dengan segenap hati!"
Tiga kata ini yang beberapa minggu sebelumnya sudah terngiang-ngiang di hati. Berapa banyak dari kita yang sudah lama mengikut Tuhan, namun kita tidak sadar bahwa kita mengikut Tuhan tidak dengan segenap hati, kasih kita perlahan-lahan menjadi dingin.
Tiga kata ini membuat perbedaan yang sangat jauh. Tiga kata ini membuat perbedaan sehingga Kaleb dan Yosua masuk ke tanah perjanjian, sedangkan dua juta bangsa Israel yang lainnya mati di padang gurun. Coba Anda renungkan betapa luar biasanya dampak dari "Dengan segenap hati" ini.
"Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya." Bil 32:11,12
Raja Hizkia melakukan semuanya dengan segenap hati sehingga segala usahanya berhasil.
"Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil." 2 Taw 31:21
Tuhan Yesus sendiri mengajar kita untuk mengasihi Dia dengan segenap hati.
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Mat 22 :37
Sudahkah kita melakukan pekerjaan kita, aktivitas kita, pelayanan kita, penyembahan kita bahkan semuanya dengan segenap hati?
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Kol 3:23
Related Articles : Menamai dan Memaknai, Terapi Tertawa
No comments:
Post a Comment