Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

Why Abraham's Seed?

Blog ini diberi nama Abraham's Seed "Karena jika kita adalah milik Kristus kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Gal 3:29)

This blog is named with Abraham's Seed because "If you belong to Christ, then you are Abraham's seed, and heirs according to the promise." (Gal 3:29)
Read full story

Tuesday, March 31, 2009

Dia Tahu Yang Terbaik

Jadi mengapa kita selalu mengeluh?
Kita selalu ingin matahari bersinar, tapi ia tahu bahwa hujan harus turun

 

Kita menyukai suara tawa dan sorak-sorai keceriaan, tapi hati kita akan hilang kelembutannya, jika tidak pernah menitikan air mata

 

Allah Bapa sering menguji kita dengan penderitaan dan kepedihan Ia menguji kita bukan untuk menghukum kita, melainkan untuk menolong kita untuk menghadapi hari esok

 

Karena pohon yang sedang tumbuh akan menjadi kuat apabila mereka tahan terhadap terpaan badai Dan sayatan tajam sebuah pahat akan membuat marmer
jadi lebih indah dan berbentuk

 

Allah Bapa kita tidak pernah menyakiti kita tanpa tujuan dan Ia tidak pernah menyia-nyiakan kita karena setiap kehilangan yang Ia ijinkan selalu diikuti dengan berkat

 

Dan ketika hitung berkat melimpah yang Allah Bapa berikan, tidak ada alasan bagi kita untuk menggerutu dan tidak ada waktu untuk meratap! karena Allah Bapa kita mengasihi anak-anakNya, dan bagi Dia tidak ada sesuatu yang tersembunyi.

 

Maka ia tidak pernah memberi kita kesenangan, bila kebutuhan jiwa kita yang terdalam adalah penderitaan

 

Jadi bila kita berada dalam kesulitan dan apabila segala sesuatu berjalan tidak lancar, adalah Tuhan yang bekerja pada diri kita untuk membuat roh kita menjadi kuat

 

By Helen seiner Rice

Monday, March 30, 2009

Mujizat di Meko

CBSN : Selamat siang Pak Pendeta Damanik. Kami ingin wawancara dengan Bapak tentang peristiwa penyembuhan di Desa Meko. Bolehkah Bapak sebagai seorang tokoh dan pejuang kemanusiaan dan sebagai Pendeta memberikan pendapat tentang peristiwa tsb?

Pdt. Rinaldy Damanik (RD) : Boleh, tetapi saya bukan tokoh dan bukan pejuang. Saya hanya seorang pendeta biasa, hanya rakyat biasa, ya, tepatnya... saya hanya seorang hamba. Ok, saya harus mulai dari mana ya?

CBSN : Sejak kapan tepatnya peristiwa itu terjadi? Dan kami mendengar bahwa beberapa kali Bapak dipanggil langsung oleh anak yang melakukan mujizat itu, apa benar Pak?

RD : Peristiwa penyembuhan itu terjadi sejak tanggal 6 Januari 2007. Tapi saya baru melihat langsung pada tanggal 17 Pebruari 2007.

CBSN : Oh ya, kami dengar Bapak baru kembali dari Amerika tanggal 14 Pebruari 2007, apakah itu dalam rangka peristiwa di Meko atau ...?

RD : Bukan, saya ke Washington DC diundang oleh 5 Senator dan 7 Congresman USA soal Teroris dan masalah-masalah di Poso. Tapi.... ok, maaf...lebih baik kita kembali ke substansi wawancara ini.

CBSN : Maaf Pak, ya... silahkan pak.

RD : Pada tanggal 16 Pebruari 2007, sekitar jam 21.30 malam, saya ditelepon oleh Selvin. Biasanya jika ada panggilan dari nomor yang belum tersimpan di hp saya, saya tidak merespons telepon tersebut, tetapi menunggu sms dari orang tsb.... bukan apa-apa, tapi anda maklumlah... kami ini tinggal di wilayah Poso ...  Tetapi kali ini meskipun nomor itu tidak saya kenal, saya langsung merespons tlp tersebut. Ternyata yang menelepon saya adalah Selvin, anak yang diberi kemampuan untuk melakukan penyembuhan tersebut. Dia anak perempuan berusia sekitar 9 (sembilan) tahun, kelas 3 (tiga) SD, anak dari keluarga Guru SD, berdomisili di Desa Meko, wilayah Danau Poso, sekitar 30 Km dari Tentena, tempat saya berdomisili. Ya, desa Meko sekitar 87 Km dari kota Poso.

CBSN : Kemudian, apa isi telepon dari Selvin tersebut ?

RD : Selvin meminta saya untuk esok harinya, tanggal 17 Pebruari 2007, datang ke Desa Meko, ke rumahnya. Tanpa berpikir panjang, saya langsung menjawab Ya !

CBSN : Apa yang terjadi ketika Bapak bertemu dengan Selvin?

RD : Tanggal 17 Pebruari 2007 pagi, sekitar jam 05.30 saya berangkat ke Meko, ditemani oleh seorang rekan Pdt. Oktavianus. Perjalanan ke Meko membutuhkan waktu 1 (satu) jam dari Tentena, meskipun jaraknya hanya sekitar 25 km, karena jalan kecil, meliuk-liuk di tepi pantai dan jurang-jurang terjal tepian Danau Poso. Sepanjang jalan saya berdoa di dalam hati. Pikiran saya dipenuhi oleh pertanyaan: Mengapa Selvin memanggil saya dan apa yang akan terjadi di sana?

CBSN : Kemudian?

RD : Ketika sampai di Meko, saya melihat ada banyak mobil, speda motor, banyak orang-orang sakit di Balai Desa, di Tenda-Tenda di lapangan, di sekitar Kantor Kecamatan, juga di emper dan di dalam rumah Selvin. Pada saat itu, perkiraan saya ada sekitar 10.000 orang. Hati saya sedih sekali, pilu, terharu luar biasa melihat orang-orang sakit dan orang-orang yang mengantar orang sakit. Ya... rumah keluarga Selvin sangat dan sangat sederhana... di depan rumah itu persis di belakang Balai Desa, dan di samping Balai Desa itu ada Kantor Kecamatan dan di depan Balai Desa tsb ada lapangan yang cukup luas. Ya... bagi saya, Tuhan memang telah memilih tempat yang strategis...... Kemudian, saya masuk ke rumah tersebut, dengan sangat perlahan sambil menyalami orang-orang sakit yang terbaring beralas tikar di lantai. Di dalam rumah ada Selvin, Ibunya, Bapanya, ya.. banyak orang. Selvin langsung menyapa saya: "Selamat Pagi... Selamat datang Opa Pendeta... !" Saya terkejut karena Selvin memanggil saya "Opa" (Kakek), biasanya di wilayah ini saya dipanggil: Pendeta Damanik, atau Abang, atau Papa Nanda, atau Boba alias Botak, karena memang kepala saya sebagian sudah Botak. Karena itu, saya langsung menjawab: "Selamat pagi, tapi mengapa Selvin memanggil saya Opa ? Seorang Opa itu kan harus jadi teladan... walaupun saya seorang Pendeta, saya merasa saya banyak punya kelemahan dan dosa..." Selvin dengan mata yang bercahaya, tersenyum kepada saya dan memegang tangan saya, mengajak saya keluar dari ruangan itu dan mengajak saya untuk menemui dan mendoakan orang-orang sakit di Balai Desa dan sekitarnya. Luar biasa, puji Tuhan, untuk pertamakalinya seumur hidup saya, saya menyaksikan orang buta langsung bisa melihat, yang lumpuh dapat berdiri dan berjalan, yang bisu bisa berbicara, yang sakit ginjal dan berbagai penyakit lain...

CBSN : Bagaimana cara atau proses penyembuhan itu?

RD : Orang-orang yang sakit dan orang-orang yang mendampingi orang-orang sakit tersebut diajak menyanyikan nyanyian: "Allah Kuasa melakukan segala perkara", dan berdoa dengan doa "Bapa Kami", doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus, Matius 6 : 9 -13. Juga membaca Epesus pasal 5. Ada yang dijamah, misalnya matanya disentuh, atau tangan, atau kaki yang sakit, tetapi ada pula yang tanpa disentuh mengalami kesembuhan. Mujizat itu saya saksikan secara langsung, bahkan beberapa kali saya diminta, atau tepatnya ditugaskan oleh Selvin untuk berdoa, doa Bapa Kami.

CBSN : Kami dengar, Ibunya Selvin juga bisa melakukan penyembuhan. Bagaimana itu pak?

RD : Ya, benar, Ibunya Selvin juga dapat melakukannya, bahkan sekarang Ibunya Selvin yang dominan melakukannya, tetapi setelah mendapat isyarat dari Selvin. Ceritranya begini... hal ini diceriterakan oleh Ibunya Selvin kepada saya. Selvin mulai mendapat karunia penyembuhan itu sejak tanggal 6 Januari 2006. Pada malam hari Selvin memijit-mijit kaki Ibunya yang sakit, rematik. Esok paginya Ibu Selvin merasakan bahwa kakinya sembuh. Ibu tsb bertanya kepada Selvin, apa yang Selvin lakukan sehingga kaki Ibunya bisa sembuh? Selvin mengatakan bahwa pada malam hari, ketika ia memijit kaki Ibunya, ia melihat ada sinar terang di dalam kamarnya, dan Selvin melihat ada dua orang, yaitu Tuhan Yesus dan seorang Malaikat. Tuhan Yesus mengatakan kepada Selvin: "Saya akan memberikan karunia yang banyak kepadamu". Selvin menjawab: "Berapa? Lima ribu?". Tuhan Yesus menjawab: "Lebih banyak lagi, tetapi harus kau bagikan kepada orang-orang lain". Kemudian cahaya itu hilang. Ya, sejak itu Selvin mulai melakukan penyembuhan, mulai dari keluarganya, tetangganya, dan kemudian berita itu semakin tersebar luas. Selanjutnya, Selvin merasa letih, dia berdoa kepada Tuhan agar Ibunya diberi kemampuan untuk membantu Selvin, dan itu terjadi...

CBSN : Pada tanggal 17 Pebruari 2007, ketika Bapak dipanggil oleh Selvin, apakah ada peristiwa yang lain?

RD : Ya, pada waktu saya diminta oleh Selvin untuk mendampinginya berdoa dan melakukan penyembuhan (Tanggal 17 Pebruari 2007), saya menyaksikan banyak
yang disembuhkan, sejak jam 07.00 s/d jam 11.00. Tetapi ada beberapa orang yang belum atau tidak sembuh. Kepada yang tidak sembuh itu, Selvin mengatakan, dengan berbisik, antara lain: "selesaikan dulu masalah keluarganya", atau "harus membiasakan diri berdoa". Atau "harus yakin dan percaya", atau "bertobat" dan sebagainya. Kemudian sekitar jam 11.00, Selvin mengatakan kepada saya: "Opa sudah mau pulang? Pulanglah Opa... sebab di Tentena di rumah Opa, ada orang-orang yang memerlukan Opa..". Saya menjawab: "Ya, saya permisi pulang". Tetapi di pikiran saya timbul pertanyaan: "Siapa yang memerlukan saya di Tentena? Apa keperluan mereka? Dan dari mana Selvin mengetahui bahwa di rumah saya sudah ada orang yang menunggu saya? Luar biasa, benar ! ternyata setelah saya sampai di rumah sekitar pukul 12.30, sudah ada 7 orang yang menunggu saya untuk membicarakan masalah penting yang mereka alami..... Kemudian, sore hari, sekitar pukul 17.00, saya ditelepon oleh Selvin, meminta saya untuk datang lagi ke Desa Meko pada tanggal 19 Pebruari 2007, dan Selvin mengatakan bahwa ada yang akan dibicarakan di Siuri, yaitu satu tempat di pantai danau Poso, berada di antara Tentena - Meko.

CBSN :  Bapak memenuhi permintaan itu ?

RD : Ya, sampai sekarang, setiap kali dia menghubungi saya dan menyampaikan pesan, saya langsung menjawab Ya ! meskipun ada agenda atau jadwal lain yang sudah direncanakan, langsung saya tunda. Jujur saya katakan bahwa saya sendiri heran melihat diri saya yang langsung mengatakan Ya terhadap semua yang dia katakan. Ok. Tanggal 19 Pebruari pagi saya berangkat, tiba di Meko sekitar pukul 07.00 pagi, langsung ke rumah Selvin. Saya melihat Selvin sedang duduk di atas tempat tidur, di depannya ada buku-buku pelajaran SD, dan ada Alkitab. Di tangannya ada selembar kertas, dan menunjukkan kepada saya gambar yang dia buat. Dia mengatakan: "Ini gambar rumah Opa, rumah ini akan jadi tempat persinggahan orang banyak". Sepintas saya lihat, walaupun gambar itu hanya berbentuk garis-garis, tapi persis model rumah saya; padahal setahu saya, Selvin belum pernah melihat rumah saya. Kemudian Selvin mengatakan kepada saya: "Opa, kita belum mau ke Siuri sekarang, masih lama, Opa pulang saja dulu, ada orang2 yang perlukan Opa di rumah Opa". Saya bertanya: "Jadi jam berapa kita ke Siuri?". Selvin menjawab: "Nanti jam 5 sore". Saya langsung pamit pulang, tanpa ada perasaan kecewa. Benar, saya tiba di rumah sekitar pukul 10.00 pagi dan sudah ada orang2 yang menunggu di rumah. Selanjutnya sekitar pukul 4.30 sore saya sangat gelisah, karena supir dan mobil yang akan membawa saya belum tiba di rumah. Ada beberapa hal yang membuat saya gelisah. Pertama, saya tidak akan tepat waktu jam 5 tiba di Meko, apalagi dari Meko harus kembali ke Siuri. Kedua, jika saya tiba di Meko dan bersama Selvin meninggalkan Meko untuk berangkat ke Siuri, tentu akan membuat orang-orang sakit kecewa, sekurang-kurangnya mereka akan mengatakan mengapa saya tega membawa Selvin meninggalkan orang-orang sakit di Meko. Mereka tentu tidak mengetahui bahwa kami ke Siuri adalah karena permintaan Selvin. Ya, akhirnya dengan bergumul dan berdoa, sekitar pukul 04.35 mobil datang dan kami berangkat menuju ke Meko, saya ditemani supir dan seorang teman Pendeta. Ketika kami tiba di sekitar pantai Siuri, kami melihat ada mobil yang menuju ke arah kami, memberi isyarat lampu, dan di belakangnya ada banyak speda motor yang mengikuti mobil itu. Mobil itu berhenti dan kami juga berhenti, tepat di tempat parkir di Siuri, di dalam mobil itu ada Selvin, Ibunya, ada lima orang anak-anak, teman Selvin, dan ada sejumlah orang lain. Saya melihat jam tepat pukul 05.00 sore. Artinya bahwa saya tidak harus ke Meko dan sudah bertemu di Siuri tepat waktu.

CBSN : Hebat, itu berarti dua hal yang Bapak gelisahkan tadi tidak terjadi ya ?

RD : Ya benar ! Saya tepat waktu dan saya tidak harus ke meko. Kemudian, Selvin lansung menyapa kami dan mengatakan: "Mari Opa, di sini bagus kan?". Selvin berlari, bermain dengan teman-temannya, kemudian mereka mandi di pantai sambil bersenda gurau sebagaimana layaknya anak-anak. Kami bersama Ibunya dan orang-orang lain duduk di tepi pantai memperhatikan mereka sambil berbincang-bincang. Sekitar 15 menit, mereka selesai mandi dan Selvin meminta makan bersama. Sebelum makan, Selvin meminta saya untuk berdoa, dengan "Doa Bapa Kami". Setelah makan, Selvin berjalan di pantai, di atas pasir, sekitar seratus meter dari ujung ke ujung, beberapa kali dia pulang pergi, sambil matanya terus menatap ke tengah Danau Poso. Kami semua memperhatikan, termasuk anak-anak (teman-teman Selvin), bagaikan dihipnotis, kami semua diam. Tiba-tiba, sekitar 10 meter dari kami, Selvin berhenti, jongkok di pasir pantai dan mulai menggambar. Beberapa saat kemudian, dengan melambaikan tangannya, Selvin memanggil saya: " Opa, mari ke sini". Saya datang mendekati Selvin, saya berdiri di hadapannya, tidak ada sama sekali dorongan dalam hati saya untuk jongkok bersama Selvin dan Selvin pun tidak meminta saya jongkok atau duduk. Tetapi saya tetap berdiri di hadapannya, bagaikan seorang terdakwa. Selvin dengan posisi tetap jongkok, bertanya kepada saya, apa arti gambar yang dia buat di atas pasir. Gambar yang dibuat Selvin adalah gambar hati, di tengahnya ada huruf S, ada tanda panah ke atas, ke bawah, ke kiri dan ke kanan.
Saya menjawab: "Artinya, Selvin sayang kepada semua orang" . Selvin mengatakan: "Ya, tetapi yang sayang kepada semua orang adalah Tuhan Yesus". Selanjutnya
Selvin mengatakan kepada saya: "Opa, tolong doakan orang-orang yang datang ke Meko, mereka sedang sakit, tapi saya tidak mengundang mereka, tetapi kasih Tuhan yang datangkan mereka. Kalau sembuh secara rohani itu berarti sembuh secara jasmani, iya kan Opa?" . Saya jawab: "Ya". Sesungguhnya saya terkejut mendengar kata-katanya, sebab, di dalam pikirin saya waktu itu, ini bukan layaknya kata-kata seorang anak usia 9 tahun. Selvin melanjutkan: "Tolong doakan mereka dengan Doa Bapa Kami, itukan satu-satunya doa yang diajarkan Tuhan Yesus, iya kan?". Saya jawab: "Ya". Selvin melanjutkan: "Itu kan Bapa Kami, bukan hanya Bapamu, bukan hanya Bapaku, Bapa semua orang kan?". Saya jawab "Ya". Selvin meneruskan kalimatnya: "Di dalam doa Bapa Kami disebut, berikan kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Karena itu, Opa harus bilang kepada semua orang supaya mereka jangan rakus. Gereja harus bertobat, melayani, jangan cuma pikir uang. Opa yang harus sampaikan itu kepada mereka". Mendengar kata-kata itu, hati saya benar-benar terpukul dan gelisah, seperti demam rasanya, di dalam pikiran saya berkecamuk: saya sekarang bukan lagi Ketua Umum Sinode, saya juga orang berdosa, bagaimana saya harus menyampaikannya. Tiba-tiba, Selvin mengatakan, dengan telunjuknya mengarah ke saya: "Opa, 'kan banyak cara, jangan kuatir?". Wah, Selvin ternyata mengetahui apa yang sedang saya pikirkan walaupun tidak saya ucapkan. Ketika Selvin mengatakan: jangan kuatir, saya merasa bagaikan disiram air dingin, sejuk dan damai. Kemudian Selvin
mengatakan: "Di dalam Doa Bapa Kami sesuai Matius 6 : 9 - 13, ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Tidak disebut dosa, tapi orang yang bersalah kepada kami, mengapa begitu Opa?" . Wah, saya terkejut, saya merasa sedang dalam ujian teologi. Beberapa saat saya berpikir, berdoa dalam hati agar Tuhan tolong saya untuk menjawab. Saya menjawab: "Ya, yang menentukan orang itu berdosa adalah Tuhan, bukan manusia. Yang menentukan orang ke Surga atau Neraka adalah Tuhan, bukan manusia". Selvin merespons: "Selvin merespons dengan kalimat: "Ya, yang bisa diukur oleh manusia hanyalah kesalahan, tetapi yang bisa mengukur dosa hanya Tuhan. Karena itu, Opa harus bilang kepada semua orang agar tidak saling menghakimi, si ini berdosa, si itu berdosa, itu salah, cuma Tuhan yang berhak ". Saya jawab: "Ya". Selanjutnya, Selvin mengatakan: "Opa, Opa sudah mau pulang?" . Saya bertanya: "Bukan kah saya harus antar Selvin ke Meko?" Selvin menjawab: "Opa kan kuatir kalau ke Meko, nanti orang-orang bilang apa? Mereka tentu akan salahkan Opa karena membawa saya ke Siuri". Wah, saya makin heran dan takjub, ternyata Selvin mengetahui pergumulan batin saya ketika tadi akan menjemputnya ke Meko.  Selvin melanjutkan kata-katanya dengan tersenyum sambil berdiri: " Pulanglah Opa ke Tentena, di sana ada orang-orang yang memerlukan Opa" Selanjutnya, saya permisi, pamit kepada Ibunya dan semua orang di situ, dan kembali ke Tentena. Anehnya, saya merasa percakapan itu sangat singkat sekali. Dan... wow, benar di Tentena sudah ada orang-orang yang menantikan kedatangan saya.

CBSN : Wah, peristiwa yang luar biasa. Kami dengar Pak Pendeta sudah mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Sinode GKST hanya karena komitmen memenuhi janji kepada Tibo Cs, jika mereka dihukum mati, maka Pak Pendeta mundur dari Sinode. Apa itu benar?

RD : Ya, benar, saya berjanji kepada Tibo Cs di hadapan Tuhan dan dalam doa, pada tanggal 10 Januari 2001, ya sekitar tujuh tahun yang lalu. Karena saya memahami persis, bahwa mereka bukan orang-orang yang paling bertanggungjawab dalam peristiwa Kerusuhan Poso.

CBSN : Itu janji terhadap Tibo Cs, bagaimana janji anda terhadap Tuhan?

RD : Mungkin saja saya keliru, tetapi pemahaman saya adalah sesuatu yang sangat omong kosong saya bisa memenuhi janji terhadap Tuhan jika saya tidak dapat
menuhi janji terhadap manusia . Tetapi yang pasti bahwa saya tetap sebagai Pendeta, sebagai hamba Tuhan dan jika Tuhan berkenan, saya siap melaksanakan tugas pelayanan, apapun taruhannya, meskipun saya harus kembali masuk penjara ataupun mati.

CBSN : Luar biasa, sekarang justru Bapak mendapat penugasan, ya sejenis Surat Keputusan lisan dari Selvin.

RD : Ya, itu faktanya dan saya sendiri heran, saya tidak bisa menghindari itu. Saya merasa kosong dan bodoh jika berhadapan dengan Selvin. Tapi saya juga yakin bahwa Selvin bukan Tuhan, tetapi Selvin adalah sarana Tuhan, seorang yang dipakai Tuhan. Apa yang Selvin lakukan dan katakan kepada saya, saya pahami sangat sesuai dengan isi Alkitab .

CBSN : Katanya Bapak juga pernah mendampingi Ibunya Selvin untuk mendoakan dan melakukan penyembuhan.

RD : Ya, sudah beberapa kali, dan itu juga di suruh oleh Selvin, bukan inisiatif dari saya. Saya diminta mendoakan Ibunya Selvin di dalam rumahnya, di kamarnya dan diminta berdoa agar Ibunya Selvin dikuatkan dan melakukan penyembuhan hanya untuk kemuliaan Tuhan, karena Tuhan tetap Tuhan dan kita semua adalah manusia biasa. Kemudian kami berjalan bersama Ibu tersebut menemui orang-orang sakit.

CBSN : Kami dengar banyak juga yang beragama bukan Kristen yang disembuhkan.

RD : Ya, benar, justru saya melihat langsung. Ya... di Meko terjadi rekonsiliasi yang luar biasa, terkumpul berbagai agama, Kristen, Islam, Budha, Hindu. Terasa damai di Meko. Kamis dan Jumat lalu, mungkin ada sekitar dua puluh ribu orang yang datang dari berbagai tempat. Bahkan ada yang dari jakarta, sakit ginjal, datang dengan 4 (empat) kantong darah menempel di tubuhnya, dan mengalami kesembuhan di Meko. Ada pula yang kanker payu dara, secara bertahap sembuh. Ya, proses penyembuhan itu terjadi di desa yang kecil, sederhana, becek kalau hujan, banyak sekali mobil yang datang, tapi tidak ada keributan, tidak ada bunyi klakson. Semua penuh damai, padahal tidak ada panitia yang mengatur, tidak ada publikasi, tidak ada stadion mewah, tidak ada gedung mewah. Orang-orang yang kaya dan miskin menjadi satu, duduk di lantai, di tenda-tenda sederhana, bahkan di tepi got yang becek, berbau, kumuh, tapi semuanya menjadi satu. Bahkan, Selvin, Ibunya dan keluarganya menolak pemberian uang dan lain-lain. Artinya: penyembuhan itu gratis. Dan juga tidak ada panitia yang mengajukan proposal dan publikasi. Maaf, saya tidak bermaksud melegitimasi, bukan karena Selvin dan keluarganya adalah warga GKST, tetapi yang saya nyatakan adalah hanya untuk kemuliaan Tuhan, dengan harapan yang kuat agar Rekonsiliasi Abadi yang tercipta di dalam kasih Tuhan benar-benar terjadi di wilayah Poso, bahkan di Indonesia dan di dunia.

CBSN : Katanya, Ibunya Selvin mengatakan bahwa orang-orang yang beragama lain itu harus sembahyang menurut agamanya masing-masing.

RD : Ya, saya sempat mendiskusikan hal itu dengan Ibunya Selvin. Ibu tersebut mengatakan, bahwa yang harus kita lakukan adalah melayani semua orang, tanpa terkecuali. Keputusan Iman seseorang tidak boleh dipaksa, Roh Kudus pasti akan berperan, dan orang-orang Kristen harus menunjukkan contoh yang baik, jangan sesama kita orang Kristen saling bertentangan, jangan orang Kristen yang berkata-kata dan berkelakuan tidak baik, kita harus jadi teladan. Dan tugas kita untuk selalu mendoakan mereka . Begitu yang Ibu itu katakan kepada saya. Puji Tuhan, cukup banyak orang-orang yang singgah juga ke rumah kami di sini, baik ketika akan ke Meko dan ketika kembali dari Meko, dan mereka sebagian besar bukan beragama Kristen. Wow, saya merasakan begitu indah rekonsiliasi natural yang berdasarkan kasih Tuhan, terjadi secara otomatis, tanpa paksaan, tanpa biaya dan tanpa panitia.

CBSN : Katanya, di kalangan Kristen sendiri, antar denominasi, bahkan di tubuh GKST sendiri terjadi pro-kontra soal Meko. Ada yang mengatakan ajaran sesat, ada yang mengatakan bahwa di Meko ada iblis, ada foto yang hasilnya gambar ular, naga dan sebagainya. Bagaimana itu Pak?

RD :  Ya, itu benar, ada pro-kontra..... saya sedih... justru pro-kontra terjadi di kalangan Kristen.

(Wajah Pak Pdt. Damanik dari yang berbinar-binar, tiba-tiba berubah suram, pucat dan kelihatan letih, dia minta ijin untuk minum air putih, kami yang mewawancarai beliau harus menunggu sesaat, dia mungkin masuk ke kamarnya, kami duga mungkin pak Pendeta berdoa menenangkan hatinya. Beberapa menit kemudian dia keluar dan menatap ke luar rumah. Dari rumah kediaman Pendeta Damanik yang sederhana tapi artistik, terpencil, di sekitarnya masih semak belukar, di atas bukit kecil, nampak jelas sungai poso yang mengalir, dan hampir seluruh kota Tentena dapat terlihat jelas, termasuk beberapa gereja terlihat berdiri megah. Red.)

CBSN : Tempat ini sungguh indah dan sejuk ya Pak?

RD : Ya, ini anugerah Tuhan. Di sini sejuk, tapi angin juga cukup kencang pada pagi dan malam hari. Kalau pagi hari sekitar jam enam pagi, ada serombongan besar burung putih yang menuju ke danau Poso, dan pada sore hari sekitar jam enam sore, rombongan burung itu kembali meninggalkan Danau Poso dan melintas tepat di atas sungai di depan rumah ini. Terlihat burung-burung putih itu akrab, kompak, dan tepat waktu berjuang bersama untuk kehidupannya. Begitulah setiap hari, tak perduli hujan atau panas, tetap konsisten.

CBSN : Wah, bapak ini lagi menyindir manusia yang mana ya Pak?

RD : (Sambil tersenyum) Entah apalah namanya... tapi kita tak boleh mengadili orang2 atau sakit hati, dendam dan sebagainya. Saya juga manusia biasa, tapi tentu kita harus punya tekad dan membuktikan bahwa dalam banyak hal kita harus diperbaharui oleh kasih Tuhan.

CBSN : Terus, bagaimana dengan pro-kontra soal Meko itu pak?

RD : Hal ini pernah kami diskusikan dengan Selvin dan Ibunya. Luar biasa, mereka mengatakan: "Jangan marah kepada mereka, tapi tugas kita adalah mendoakan mereka".

CBSN : Kalau sikap Bapak sendiri bagaimana?

RD : Ya, di dalam Injil, di sekitar Tuhan Yesus juga ada pro-kontra. Bahkan di sekitar Tuhan Yesus juga ada iblis yang selalu mencobaiNya. Apalagi di antara kita manusia. Saya juga berpendapat bahwa di mana-mana ada Iblis yang siap mencengkeram kita, termasuk di Meko, di rumah semua orang, mungkin juga di dalam gereja, mungkin juga dalam diri semua orang, mungkin juga dalam diri saya walaupun saya seorang pendeta. Bagi saya, yang harus dilakukan adalah: Pertama: Kita bersyukur kepada Tuhan bahwa di Meko terjadi banyak kesembuhan, dan terjadi rekonsiliasi natural dalam kasih Tuhan , pertemuan yang damai di antara manusia yang latarbelakang dan agamanya berbeda-beda, kaya dan miskin menjadi sama di Meko. Rekonsiliasi terjadi secara otomatis, tanpa paksaan, tanpa biaya dan tanpa panitia. Yang kita muliakan adalah Tuhan, bukan manusia. Jika ternyata ada beberapa yang belum sembuh, bahkan ada, sampai saat ini, 3 (tiga) orang yang meninggal dunia sebelum disentuh. Tugas kita adalah dengan sunggguh-sungguh mendoakan mereka yang sakit, dan mendoakan keluarga-keluarga yang berdukacita agar dikuatkan dan dihiburkan oleh Tuhan. Kedua: Maaf, saya menolak perdebatan teologis tentang Meko, tetapi saya harus mengatakan bahwa saya belum pernah melihat atau mendengar ada ajaran sesat yang dilakukan atau disampaikan oleh Selvin atau Ibunya. Justru yang mereka lakukan adalah "Doa Bapa Kami", Doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, mereka mengajak menyanyikan lagu: "Allah Kuasa Melakukan Segala Perkara", dan mereka mengajak untuk membaca dan melakukan Epesus pasal 5 . Bahkan mereka juga menolak pemberian uang dsbnya. Ketiga: Peristiwa Meko, adalah ujian untuk kita semua , semoga kita semua terhindar dari kesombongan, keangkuhan, kedengkian, iri hati, fitnah dan sebagainya. Hanya satu yang dapat menentukan, yaitu Tuhan. Hanya Tuhan! sekali lagi hanya Tuhan yang maha tau apa sebenarnya yang terjadi di Meko, apa yang terjadi terhadap Selvin dan keluarganya, apa yang terjadi di dalam hati dan pikiran kita masing-masing. Keempat: bukan hanya orang-orang tertentu yang harus bertobat, tetapi termasuk saya, para pendeta, para pekerja/pelayan gereja, harus menilai diri sendiri, mengaku kepada Tuhan, bertobat dan berjanji untuk dapat hidup lebih benar, peduli terhadap penderitaan orang lain, berani menyuarakan suara kenabian, menyatakan yang benar sebagai benar dan yang salah sebagai salah kepada semua orang, termasuk kepada penguasa dunia, tidak menjadi pengemis yang meminta-minta kepada pemerintah, tetapi harus mulai dengan menggali potensi yang ada di tubuh sendiri dan memperbaiki kebobrokan yang ada di tubuh sendiri, tidak melakukan fitnah, korupsi, selingkuh, mabuk, mabuk kekuasaan, jabatan dll. Seharusnya kita rela berkorban bagi orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri, memikirkan gaji sendiri, memikirkan keluarga sendiri, suku sendiri, agama sendiri, tetapi peduli terhadap semua orang. Mari kita renungkan, mengapa Selvin bisa melakukan penyembuhan, mengapa bukan kami para Pendeta atau Penatua ? Jawabnya ada pada Tuhan dan ada pada pertobatan kita bersama. Kita tidak boleh menyepelekan anak kecil, menyepelekan orang kecil yang sederhana, miskin dsbnya, sebab jika Tuhan berkenan, Ia dapat melakukan segala sesuatu melalui siapa saja yang dipilihNya, Dan itu adalah otoritas Tuhan.   Kelima: Peristiwa di Meko terjadi tanpa Panitia, bukan di dalam Stadion, Gedung, MAL, dan bukan dalam Gedung Gereja, tetapi di tempat yang sangat sederhana. Lihatlah di wilayah ini, betapa
Gedung-gedung Gereja yang mewah dibangun. Saya yakin bahwa Tuhan Yesus Kristus tidak pernah memerintahkan kita untuk membangun Gedung Gereja yang besar dan megah di antara rumah-rumah warga gereja yang reyot-reyot, yang miskin, yang menderita . Apalagi memaksa warga gereja yang miskin itu untuk banting tulang, tenaga dan dana hanya untuk membangun gereja yang megah. Ya, ini koreksi untuk kita semua, apa sebenarnya yang harus kita prioritaskan dalam pelayanan kita. Mari kita ingat dan renungkan kembali lagu anak-anak sekolah minggu: "Gereja bukanlah gedung, tetapi Gereja adalah orangnya". Keenam: Doa Bapa Kami adalah doa yang langsung diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Isi Doa Bapa Kami adalah merupakan permohonan kepada Tuhan. Tetapi sekaligus, isi doa tersebut seharusnya kita lakukan bersama . Hendaknya Doa Bapa Kami tidak hanya sekedar saja diucapkan dalam ibadah-ibadah, atau jangan hanya jadi pelengkap, tetapi harus menjadi yang utama. Bahkan doa itu seharusnya tidak hanya dalam ibadah-ibadah formal, tetapi juga dalam doa pribadi, rumah tangga dsbnya.  Ketujuh: Sekian dulu ya, sekali lagi, saya bukan Tuhan, saya bukan tokoh, saya bukan penguasa, saya bukan pahlawan. Saya hanya pendeta biasa, hanya hamba, saya hanya rakyat biasa. Saya juga punya banyak kelemahan. Saya boleh dikoreksi dan diingatkan jika saya salah.

CBSN : Terimakasih atas waktu, kesaksian dan pikiran Bapak, tapi mohon ini yang terakhir, katanya Bapak bersama-sama Selvin ke Jakarta ?

RD : Selvin ke Jakarta bersama-sama keluarganya yang berdomisi di Jakarta. Kalau saya tidak keliru, mereka berangkat tanggal 17 maret 2007. Saya tidak bersama-sama dengan mereka, saya ke Jakarta pada hari yang lain.... ya, tanggal 22 Maret 2007. untuk menghadiri undangan sejenis Seminar sehari. Tetapi tanpa saya duga, ketika kembali dari Jakarta, tanggal 24 Maret 2007, saya bertemu dengan Selvin di Ruang Tunggu Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Jakarta, kami satu pesawat dari Jakarta ke Palu. Dia didampingi oleh Omanya, Pdt. Vivi Pandegirot dan 2 orang lainnya. Ketika bertemu di Ruang Tunggu itu, saya sempat berbincang-bincang dengan Selvin. Selvin mengatakan bahwa dia sempat pergi ke Taman Safari Jakarta. Dia melihat banyak binatang di sana. Dan Selvin mengatakan, dia gembira karena cita-citanya tercapai, yaitu naik Keledai. Mendengar hal itu, spontan saya mengatakan: "Wah, itu penting ! Bukankah Tuhan Yesus naik keledai memasuki Yerusalem menjelang Paskah?" .  Ya, Paskah tidak lama lagi diperingati, tinggal beberapa saat, yaitu tanggal 6 April dan 8 April 2007.

CBSN : Wah, hebat ya Pak. Mungkin ada kata penutup Pak?

RD : Mari kita doakan bersama dengan sungguh-sungguh, karena kita tentu masih menantikan kehendak Tuhan, apa yang akan terjadi kemudian di Meko dan terhadap diri kita masing-masing. Tetapi kita tentu yakin bahwa jika kita hanya berpengharapan kepada Tuhan dan tetap melakukan kehendakNya, maka Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik dan sesuai untuk kita semua. Terimakasih.

Sunday, March 29, 2009

Keledai

Alkisah, ada seorang ayah bersama anaknya sedang melakukan perjalanan jauh ke suatu kota. mereka hanya mempunyai seekor keledai, jadi jika salah satu dari mereka sudah lelah, ia beristirahat duduk diatas keledai, supaya perjalanan mereka tidak terhambat.


Ketika itu, tiba giliran si ayah yang duduk diatas keledai, dan kebetulan seorang ibu lewat berpapasan dengan mereka. Ibu itu berkata kepada mereka: Pak! yang benar saja! apakah bapak tidak sayang sama anak bapak sendiri? masak enak-enakan duduk diatas keledai sedangkan anak bapak yang masih kecil itu dibiarkan berjalan kaki? Si ibu itu pun berlalu sambil menggerutu.


Si Ayah, menerima kritik demikian pedas, langsung turun dari pelana dan mengangkat anaknya ke atas keledai. lalu mereka melanjutkan perjalanan mereka. dalam perjalanan, mereka bertemu seorang anak muda. anak muda ini berceloteh: wah, masak bapak yang sudah tua harus berjalan kaki, sedangkan anaknya yang masih kuat enak-enakan duduk? ini namanya tidak menghormati orang tua!


Sang anak, yang merasa tersindir celoteh anak muda tersebut, berkata pada bapaknya. pak, baiknya bapak saja deh yang duduk di atas keledai ini, saya masih kuat berjalan kaki. Lalu, si anak turun. namun bapaknya juga enggan naik. lalu mereka berpapasan dengan seorang pedagang. pedagang itu berkata: wah, enak-enak punya keledai tapi tidak dipakai, lebih baik saya beli saja yah?


Mereka berdua menolak tawaran pedagang tersebut. keledai itu sudah sejak lahir mereka pelihara, dan mereka sangat menyayanginya. untuk mengurungkan niat si pedagang, mereka berdua naik ke atas keledai tersebut. sang pedagang berlalu, dan beberapa saat kemudian mereka berpapasan dengan seorang pecinta binatang. ia berkata: dasar kalian ini manusia yang tidak punya peri kebinatangan! masak keledai satu kalian naiki berdua? bagaimana kalau kalian yang jadi keledai itu?


Singkat cerita, tibalah mereka di kota tempat tujuan mereka. dan penduduk disana geger melihat kelakuan mereka. bayangkan saja, masak si ayah sedang berjalan sambil menggendong keledainya? wah, ini pertunjukan yang benar2 aneh....


Memang aneh, hidup di dunia ini. kita dihadapkan pada hujan kritik yang bermacam-macam. ini tidak boleh, itu tidak boleh. semua kritikan kelihatan masuk akal, namun jikalau kita ikuti semua kritik tersebut, kitalah yang jadi tidak masuk akal. Diatas semuanya itu, ada hikmah yang dapat kita ambil, yaitu percaya dan bergantung hanya kepada Kata Tuhan. Sebab hanya Tuhan saja yang bisa menyelamatkan kita. Amien.


Source : Resonansi

Friday, March 27, 2009

Alpukat & Benalu

Suatu hari, sebatang pohon alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan dari sebutir biji benalu yang sedang diterbangkan angin kian kemari. "Selamat sore Kat", sapa benalu. "Oh, kamu Lu, selamat sore juga", balas alpukat. "Wah Kat, sekarang kamu sudah besar,ranting-rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar", puji benalu. "Iya Lu, itu karena akar-akar saya banyak dan rajin menghisap sari-sari makanan dari dalam tanah", kata alpukat dengan bangga.


Kemudian benalu melanjutkan, "Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali, boleh tidak saya beristirahat di salah satu rantingmu, satu malam saja?". Tanpa berpikir panjang alpukat langsung mengabulkan permohonan sang benalu, "Jangankan satu benalu kecil, lima puluhpun saya masih tidak terasa,' pikir alpukat. Maka sejak itu benalu tinggal di pohon alpukat dan tanpa disadari oleh alpukat, benalu makin hari makin besar dan beranak banyak.

 

Suatu hari alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering, saat itulah alpukat sadar bahwa benalu sudah merugikan dirinya. Lalu alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya. "Kat, semua  akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu", kata benalu sambil tertawa. Semakin hari Alpukat makin kurus dan akhirnya mati karena benalu terus menghisap makanan dari tubuh alpukat tanpa belas kasihan.


Banyak orang yang bertindak seperti alpukat ini, waktu dosa-dosa kecil datang menggoda, dan hadir dengan segala daya tariknya, mereka tidak langsung menolaknya, mereka pikir, 'Ah itu hanya dosa kecil saja, tidak akan memengaruhi keimanan saya'. Saya akan tetap rajin berdoa. Terbukti bahwa setiap orang yang meremehkan dosa, yang kecil sekalipun, akan terjerat oleh dosa yang lebih besar lagi. Satu hal yang harus kita ingat, kalau hari ini kita melakukan satu dosa kecil, dosa kecil tersebut makin lama akan menjadi besar dan melahirkan dosa-dosa lain karena salah satu sifat dosa adalah melahirkan dosa.

 

"Jauhilah nafsu orang muda." Jangan merasa diri kuat  iman sehingga Anda bebas bermain-main dengan dosa. Setiap perbuatan dosa, harus kita jauhi dan hindari

Thursday, March 26, 2009

Sakit Hati dan Kecewa = Hidup Miskin

ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. Habakuk 3:19

 

Hari ini kita akan belajar dari seorang wanita bernama Ester. Latar belakang dan masa lalunya bisa membuatnya sakit hati dan kecewa. Namun Ester memilih untuk menjadi sukses dengan meninggalkan masa lalunya dan masuk ke dalam panggilan Allah bagi dirinya.

 

Ester hidup dalam kemurahan (= favor) Tuhan. Dikatakan di Ester 2:17 bahwa Ester menjadi ratu karena kemurahan dan kasih karunia Tuhan. “Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.”

Jangan mengartikan “hidup dalam kemurahan Tuhan” sebagai kehidupan yang bebas masalah. Tidak sama sekali. Tetapi hidup dalam kemurahan Tuhan berarti menghadapi masalah atau krisis dengan menggunakan kekuatan Tuhan. Tuhan yang berperang bukan kita.

 

Apa pun krisis yang sedang Anda alami saat ini, kitab Ester akan menolong Anda untuk mengetahui bagaimana keluar dari krisis.

 

Orang benar berhasil bukan karena latar belakangnya hebat, bukan karena keluarga, kemampuan serta pendidikannya, tetapi orang benar berhasil karena di tengah krisis, dia bisa melihat kebaikan Tuhan dinyatakan dalam hidupnya. Pahlawan Tuhan bisa berkata di tengah masalah: "Tuhan lah kekuatanku".

Menjadi extra ordinary

Ester adalah wanita extra ordinary, artinya wanita yang sangat, sangat, sangat luar biasa. Ester menjadi wanita yang demikian karena:

  1. Ester adalah wanita yang besar. Hidupnya tidak ditentukan oleh apa kata orang. Ia tidak mengikuti bagaimana perasaannya. Ester hidup didikte Firman, hidupnya ditentukan oleh tujuan Tuhan baginya.
  2. Ester keluar dari kotak kenyamanannya. Ia keluar dari kebiasaan.
  3. Ester hidup di dalam kebesaran bagi Allah.
  4. Ester memiliki tujuan.
  5. Ester punya destinasi.

Hanya karena Ester luar biasa, tidak berarti ia bebas dari krisis. Ketika Haman dipromosi, ia menjadi gila hormat. Ia menghendaki setiap orang berlutut dan sujud menyembahnya. Mordekhai sepupu Ester tidak mau tunduk menyembah Haman. Ini membuat Haman sangat marah.

 

Di Ester 3:5-6 dikatakan bahwa “Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman, tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.”

Raja Ahasyweros atas pengaruh Haman mengeluarkan surat perintah untuk membunuh bangsa Yahudi di seluruh kerajaannya. Nasib bangsa Israel berada di ujung tombak. Mereka akan habis dibinasakan. Ketika mendengar ancaman itu, seluruh bangsa Yahudi berkabung. Mordekhai memakai abu tanda berduka dan melolong-lolong. Ester heran dan mencari tahu apa penyebabnya. Melalui orang suruhan Ester, Mordekhai menjawab sesuatu yang membuat Ester terkejut.

 

Mordekhai berkata: “Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” – Ester 4:14.

 

Intinya, Mordekhai menantang Ester: “Siapa tahu Ester, engkau dijadikan ratu oleh Tuhan, karena engkau yang akan melepaskan bangsa Yahudi dari krisis ini!”

Ester tidak ijinkan masa lalu mencuri masa depannya

Saat ini mungkin Anda sedang mengalami krisis. Apakah itu krisis ekonomi, krisis perkawinan, krisis usaha karena selalu gagal, atau krisis lainnya. Tentu Anda mau keluar dari krisis, tetapi bagaimana caranya?

 

Di tengah tekanan, ketika rasanya Anda sudah tidak kuat lagi, jangan keluarkan unek-unek, jangan bingung, jangan fokus pada masalah; tetapi katakan pada diri sendiri 2 Korintus 2:14,“Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.”

Jangan ijinkan iman Anda kandas, katakan pada diri Anda "Tuhan, Kau lah perlindunganku, Kau lah kekuatanku, kepada siapa aku harus takut", "...and my God shall be my strength...", "...dan Allahku menjadi kekuatanku..." Yesaya 49:5.

 

Ingatkan diri Anda dengan memperkatakan janji Allah di Roma 8:37, "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." Karena ketika kita lemah, kuasa Allah sempurna, kata rasul Paulus.

 

Jangan bermazmur tentang betapa besar krisisnya, betapa buruknya orang yang menyebabkan krisis. Tetapi katakan bahwa "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."Mazmur 91:1-2.

 

Katakan Filipi 4:13, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Pada waktu Anda memperkatakan janji-janji Allah dengan hati yang percaya, Anda sedang beristirahat di dalam Dia sambil mengingatkan Allah akan janji-janji-Nya: "Ingat Tuhan, aku sedang dalam lembah kekelaman, tetapi tongkat dan gada-Mu menghiburkan aku. Engkau yang akan menyiapkan hidangan di hadapan lawan-lawanku."

 

Jangan kepahitan atas kehancuran masa lalu

Jangan pahit dengan latar belakang yang jelek, jangan pahit pada orangtua yang mungkin tidak benar hidupnya. Sebab mereka semua tidak dapat memulihkan kehidupanmu, hanya Tuhan yang dapat. Kalau Anda percaya Tuhan bisa menyembuhkan, ijinkan Tuhan masuk ke dalam lukamu yang terdalam untuk menyembuhkanmu, supaya kamu bisa mengasihi dan percaya lagi pada orang-orang di sekitarmu.

 

Cerita Ester memberi kita pelajaran mengenai seseorang dengan masa lampau yang berat, yang menjamah Tuhan di masa sekarang, dan percaya Tuhan bisa membawanya ke masa depan yang penuh depan yang penuh pengharapan.

 

Masalahnya dengan orang Kristen adalah sudah tahu Tuhan memberi masa depan, tetapi tetap tidak mau melangkah keluar. Tetap duduk di masa lalu dan kepahitan. Padahal janji Tuhan untuk restorasi berlaku bagi setiap orang.

 

Allah akan memulihkan, jika Anda memilih untuk dipulihkan

Ketika Anda dilukai orang, kalau tidak cepat dibereskan, tidak segera disembuhkan, tidak bertindak untuk tidak sakit hati; luka itu akan segera menjalar menjadi tersinggung. Sakit hati dan kekecewaan yang dibiarkan akan membawa Anda dalam kemelaratan, hidup miskin dan kumuh.

 

Padahal tempat yang Tuhan sediakan adalah bukit-bukit, bukan tempat kumuh. Kenapa tidak boleh terus menerus membicarakan kepahitan, masa lalu yang menyakitkan, tidak boleh terus bicara ketersinggungan; sebab Tuhan dapat merestorasi dan Allah berjanji akan memulihkan.

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

 

Dalam bahasa Inggris “Ia menyegarkan jiwaku” adalah “He restoreth/restores my soul”.

 

Satu lagi janji Allah tentang pemulihan, yaitu Joel 2:23-27. Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak. Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya. Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya."

 

Allah akan merestorasi Anda. Segala tahun yang dicuri setan dengan penyakit, kegagalan, kebahagiaanmu dicuri, bisnis tidak sukses. Tuhan berkata kalau Anda memandang Dia, maka Dia akan merestorasi engkau.

 

So, be restored!! Kalau mau sukses, jangan hidup di dalam kepahitan akan masa lampau. Sebab Tuhan bisa memulihkan. Kuncinya, jangan biarkan musuh memegang terus masa lampaumu, ia akan mencuri hari baik yang Tuhan sediakan di masa kini. Jangan ijinkan setan memegang memori dan pengalaman-pengalaman buruk di masa lampau.

 

Anda harus memilih untuk dipulihkan, karena Tuhan menyediakan bukan tempat kumuh yang miskin dan melarat tetapi di bukit-bukit batu. “ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” – Habakuk 3:19.

 

Kalau Anda tidak memilih untuk dipulihkan, Anda tidak dapat masuk ke dalam rencana yang Tuhan telah disediakan bagi Anda. Masa-masa indah, hidup berkemenangan akan hilang.

 

Karena hanya orang yang sudah dipulihkan bisa masuk destinasi Tuhan. Ia akan tahu dan tahu dan tahu, bahwa melalui krisis, ternyata ada tujuan Tuhan. Dan ia bisa berkata seperti Yusuf,“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” Kejadian 50:20.

 

Yusuf tidak menyesal dibuang sebagai budak, Yusuf tidak menyesal jadi tahanan di penjara. Yusuf tahu ada tujuan yaitu untuk menyelamatkan suatu bangsa.

 

Krisis sebagai katalisator

Mungkin saat ini Anda sedang mengalami krisis, suatu momen penentuan yang sudah mencapai titik kritis di mana sungguh-sungguh diperlukan keputusan final karena masa depan kita terancam atau dipertaruhkan.

 

Tetapi siapa tahu krisis yang Anda alami adalah katalisator untuk masuk ke posisi yang lebih tinggi, peranan yang lebih penting, jabatan yang lebih besar dalam hidupmu.

 

Dalam kamus Miriam Webster, "katalisator" diartikan sebagai seseorang atau sesuatu yang bekerja sebagai perangsang (stimuli) yang mempercepat sesuatu terjadi, yang mempercepat memberikan hasil.

 

Sebagaimana Yusuf, siapa tahu "penjara" Anda menjadi batu loncatan untuk masuk ke "istana". Penjara Yusuf adalah batu loncatan untuk dia menjadi pemimpin di istana Firaun. Jangan anggap remeh krisis! Jangan benci waktu krisis terjadi! Kalau Anda betul-betul fokus pada Tuhan untuk Tuhan memulihkan Anda, Anda bisa berkata: "Penjara mempersiapkan aku untuk hidup di istana."

 

Kalau Anda mengerti ada tujuan Allah, Anda bisa berkata bahwa Anda tinggal di istana bukan lah mengenai Anda, tetapi mengenai rencana Tuhan melalui Anda untuk membawa keselamatan bagi orang lain. Orang yang menemukan destinasi bisa menyelamatkan orang lain, bisa menyembuhkan orang lain, bisa membuatkan kehidupan orang lain berarti.

 

Jangan sia-siakan waktu Anda dengan hidup di masa lampau. Jangan ijinkan kesalahan dan kehancuran masa lampau mencengkeram Anda. Keluar dari kenyamanan Anda! Keluar dari sayang diri Anda! Keluar dari sakit hati dan kekecewaan, keluar dari tempat kumuh! Bangkit dan kejar tujuan Allah dalam hidup Anda!

 

By : Indri M. Gautama

Wednesday, March 25, 2009

Penglihatan di Neraka

Sahabat,

Tanggal 1 Januari 2000 pukul 05.00 wib pagi, aku dibawa ke suatu daerah GURUN PASIR YANG LUAS, TANDUS, KERING-KERONTANG, SERTA PANAS TERIK SANGAT MENYENGAT. Aku melihat banyak binatang aneh dan menjijikkan yang tidak pernah aku temui sebelumnya. Aku berjalan setapak demi setapak melewati gurun tersebut hingga sampai pada suatu tempat yang menyeramkan. Rasa aneh meliputi aku, tulang-tulangku serasa sakit semua, terlebih lagi tidak ada sedikitpun angin berhembus, suasana sunyi mencekam dan mendung menyelimuti daerah tersebut! aku tidak dapat menggambarkan dengan lebih baik lagi sebab hanya kengerian yang ada disana. Sebuah pintu gerbang berdiri menjulang dihadapanku dan dengan rasa gelisah namun ingin tahu aku mencoba mem buka gerbang tersebut. Ternyata gerbang tersebut tidak cukup sulit untuk dibuka tetapi membuat aku tersentak sebab dihadapanku masih berdiri sebuah pintu gerbang lagi dan diatas gerbang tersebut terdapat papan palang bertuliskan "valley of torture" (lembah penyiksaan)!!!!

 

Aku sempat ragu apakah aku harus melanjutkan 'perjalanan' ini atau tidak, tetapi aku merasa ada sesuatu yg mendorong aku untuk melanjutkannya. Dengan jantung berdegup keras aku membuka gerbang berikutnya dan... oh Tuhan!!! aku tidak percaya pada apa yang kulihat tetapi itulah kenyataannya! Aku melihat suatu lorong yang diliputi oleh kegelapan. Saat itu aku berdiri di pinggir pintu gerbang, aku tidak tahu seberapa luas dan panjang lorong tersebut tetapi aku dapat melihat asap samar2 pada ujungnya dan aku merasa itu adalah lautan api yang dahsyat. Di sepanjang lorong yang gelap itu aku melihat banyak orang disiksa oleh orang-orang berpakaian hitam-hitam serta bertanduk dan aku melihat mereka sangat bernafsu untuk menyiksa setiap orang yang ada disana sebelum mereka semua dimasukkan dalam lautan api pada ujung lorong tersebut. Tangis ngilu serta erangan bercampur dengan tertawa yang menjijikkan aku dengar dalam tempat yang sangat kotor tersebut.

 

Ditepi lorong aku melihat seorang wanita muda, tangannya diikat pada sebuah kayu. Banyak sekali orang-orang bertanduk yang mengelilingi dia serta mentertawakannya. Aku melihat wajahnya yang sudah putih pucat itu diliputi oleh rasa ketakutan yang amat sangat, didepan matanya terdapat suatu senjata aneh yang tidak pernah aku jumpai sebelumnya, aku tidak tahu namanya tapi bentuknya sejenis garpu penggaruk dengan mata pisau yang sangat tajam. Senjata tersebut dibawa oleh salah satu iblis bertanduk yang sedang mengerubuti wanita tersebut, aku mendengar si iblis mengancam wanita malang itu "ayo berdusta !!! ayo berdusta!!!" aku melihat wanita muda itu makin ketakutan dan dia sudah sepenuhnya jatuh dalam kuasa para iblis bertanduk itu sehingga ia mau menuruti kemauan mereka. Jawab wanita itu, "Ya!! Ya!! aku berdusta!! aku berdusta!!!" Para iblis yang mengancam itu tertawa terbahak-bahak dan mereka merasa puas akan jawaban wanita muda tersebut. aku menyangka setelah wanita itu menuruti apa yang mereka mau maka ia akan dilepaskan tapi apa yang terjadi? Para iblis jahat itu malah menyorongkan garpu penggaruk dengan mata pisau yang tajam-tajam itu kedalam wajahnya dan darah segar menyembur keluar dari wajah wanita yang telah hancur dan tidak berbentuk itu. Pada saat itu aku mendengar wanita itu berteriak kesakitan, "AAAAAHHHH ToLong!!!!!" aku langsung berteriak "Stopp!!! hentikan...!" aneh ! mereka tidak mendengar teriakanku dan bahkan aku tidak terlihat oleh mereka walaupun aku ada disana. aku merasa muak melihat pemandangan yang mengerikan dan suara-suara itu tapi ternyata masih banyak lagi pemandangan yang lebih mengejutkan.

 

Berikutnya aku melihat seorang laki-laki, rambutnya sudah hangus, wajahnya tinggal tengkorak yang membusuk dan ulat-ulat yang tidak dapat terbakar oleh api keluar dari lubang-lubang tengkoraknya. Laki-laki tersebut disusung dari ujung lorong yang mendekati api, aku rasa mereka telah lama menyiksa orang tersebut, orang tersebut telah hangus dan dagingnya meleleh karena telah diletakkan dekat api yang tidak terhingga panasnya. Iblis-iblis yang mengusungnya tertawa-tawa mengejek laki-laki diatas usungan tersebut dan tidak ada yang dilakukan laki-laki tersebut selain pasrah. Ia sekarat! tetapi tidak bisa mati. mulutnya megap-megap seolah ingin memohon belas kasihan. Salah seorang dari iblis itu berteriak "Ayo masturbasi !!!! ayo masturbasi!!!!" Jawab pria itu dengan bergetar, "ya aku masturbasi!! aku masturbasi!!" "AHHHHH!!!!!!" aku melihat ulat-ulat yang amat sangat banyak keluar dari dalam tubuhnya .. seluruh tubuhnya!!!!! aku makin jijik melihat semua itu apalagi mendengar teriakannya ! aku merasa ngeri!!!!!! Masih banyak lagi teriakan dan perintah2 yang aku dengar, "ayo minum! ayo mabuk! ayo judi! ayo menipu!!!" dan para iblis itu tertawa tawa, menikmati erangan dan tangisan seolah-olah mereka sedang mendengar musik yang indah.

 

Aku tidak berani berjalan masuk lebih dalam. aku hanya melihat sejauh mata memandang dan aku yakin masih banyak lagi jenis2 penyiksaan yang dilakukan sebab lorong tersebut lebih pas kalo disebut barak penyiksaan. aku menemukan suatu pemandangan yang amat sangat mengagetkan,aku melihat banyak orang saleh beragama disana ! Aku tidak percaya....!!!!! tapi aku tidak berkuasa untuk menyangkalnya!!! aku mendengar teriakan mereka saat disiksa, mereka menyebut nama Tuhan, "Tuhan tolong aku!!!!! Tuhan bukankah aku selalu bersama dengan Engkau? Engkau mengajar di kota-kota kami, aku melayani Engkau Tuhan !!!!!" Mereka memohon-mohon pada Tuhan tetapi mereka sudah tidak mendapat kesempatan itu, sampai pada akhirnya aku mendengar mereka menghujat Tuhan. Hancur hatiku melihat hal ini.

 

Setelah itu aku betul2 berada di puncak kengerian dan shock berat meliputi aku !!! aku sudah tidak kuat lagi untuk melanjutkan 'perjalanan' ini dan jika dilanjutkan kemungkinan besar aku akan'mati' secara jasmani. "Tuhan, tolong bawa aku untuk keluar dari sini.... tolong Tuhan.....!!!!" seketi ka itu juga aku....... aku tersadar! semua yg terjadi tadi adalah sebuah vision, sebuah penglihatan ....... penglihatan yang sangat mengerikan..... penglihatan tentang neraka.... !!!!!!!

 

Aku senang menemukan diriku berada dirumah meski setelah itu aku harus mengalami sakit berhari-hari. Tulang dan sendiku ngilu semua, penyakit maagku kambuh dan shock masih membayangiku !!! aku berdoa pada Tuhan, apa arti semua ini? dan apa yang Tuhan mau terhadap pengalamanku itu Tuhan memberiku suatu pengertian dan beban yang sangat mendalam bagi orang-orang di sekelilingku. Tuhan mau aku memberitakan apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi kepada semua orang. saat ini banyak dari mereka sedang bersenang-senang, makan-minum, pesta pora, free sex, narkoba dan banyak kesenangan lain yang seolah-olah mereka bisa nikmati selamanya, tetapi mereka tidak sadar bahwa neraka ada di depan mereka dan iblis2 bertanduk sedang menanti mereka untuk menjadi mangsa berikutnya !!!!!

 

Penutup:

Aku tahu Tuhan Yesus sangat mengasihimu oleh sebab itu Ia masih mau memberi kesempatan kepadamu!!! Untuk bertobat melalui 'penglihatan' yang telah ditunjukkannya kepadaku. Sahabatku, aku HARUS MENULIS INI kepadamu untuk mengingatkanmu sebab aku tidak mau kamu mengalami hal yang sama dengan mereka di sana. Sungguh, aku mengasihimu !! dan aku harap kamu mau MERENUNGKAN semuanya ini dan benar2 bertobat, terima Tuhan Yesus secara pribadi, HIDUP BARU, dan jangan keluar dari jalan yang telah Tuhan khusus TETAPKAN.

 

Kisah nyata ini disaksikan oleh Philip Mantofa

Tuesday, March 24, 2009

Sangkar Burung Kosong

Ada seorang bernama George Thomas, seorang pastor di kota kecil New England. Pada hari Paskah pagi, ia bersiap mempersembahkan misa di suatu tempat agak jauh dari kota. Ia membawa sebuah sangkar burung kosong yang sudah reyot, kotor tak terurus, dan menepatkannya di dekat altar. Alis umatnya mulai terangkat, dan mereka mulai bertanya-tanya. Dalam kotbahnya Sang Pastor mulai menjelaskan tentang sangkar burung tersebut.

 

Dalam perjalanan saya ke sini tadi, saya bertemu dengan seorang anak kecil melangkah berlenggang sambil mengayun-ayunkan sangkar burung ini. Didalamnya terdapat 3 ekor anak burung liar, meringkuk kedinginan dan ketakutan. Saya berhenti dan bertanya kepada anak tersebut : Apa yang kamu bawa, anakku??

Jawab anak itu:?Ah, cuma burung-burung kecil?

Apa yang akan kamu lakukan terhadap burung-burung kecil itu??

Akan saya bawa pulang dan saya pakai mainan. Saya suka mencabuti bulunya, dan pasti mereka akan ribut kesakitan. Ramai. Pasti ramai dan menyenangkan.

Ya, tapi kan cuma sebentar. Burungnya kecil, pasti bulunya cepat habis. Lalu kalau sudah habis, mau kamu apakan lagi??

Saya punya dua ekor kucing di rumah. Mereka sangat suka makan burung. Apalagi burung kecil begini. Lucu kan melihat burung-burung yang sudah tidak berbulu mencoba menghindar dari kucing. Tapi pasti kucingku akan dapat memakan mereka dengan mudah?

Saya terdiam sesaat, lalu saya tanyakan pada anak itu lagi: Anakku, bolehkah saya beli burung-burung itu??

Anak tersebut menatap saya dengan tercengang, lalu jawabnya: Bapak jangan main-main. Siapa yang mau burung liar begini??

Berapa??

Bapak, burung ini liar, tidak dapat bernyanyi, tidak indah. Ini burung biasa, tidak ada istimewanya. Apa menariknya untuk Bapak??

Berapa??

Si Anak memandang saya dengan tajam, lalu sambil tersenyum menantang katanya: Sepuluh dollar?

Saya ulurkan uang sepuluh dolar kepadanya, dan ia-pun lalu meninggalkan sangkar burungnya dan segera lari menghilang sambil berteriak-teriak kegirangan. Saya lalu melanjutkan perjalanan ke sini. Sesampai di suatu tempat yang agak rimbun, banyak pohon dan perdu, saya berhenti lagi, dan saya lepaskan ketiga anak burung tadi. Nah sampai di sini, jelaslah sudah hal ikhwal kandang burung yang diletakkan di atas latar ini. ?

 

Kemudian Sang Pastor melanjutkan kotbahnya sebagai berikut:

Suatu hari, Setan dan Yesus ngobrol berdua. Setan baru saja datang dari Taman Eden dan lalu menyombongkan diri, katanya: Sus, aku baru saja menguasai sebuah dunia yang penuh dengan manusia. Aku sudah siapkan berbagai bujukan bagi mereka dan pasti mereka tidak akan dapat menghindar. Pasti mereka akan termakan dengan segala tipu dayaku?

Tanya Yesus kepadanya: Akan kau apakan mereka??

Pokoknya aku akan menikmati semuanya. Pasti mengasyikkan. Aku akan membujuk mereka supaya kawin cerai, saling selingkuh, saling membenci, saling mencederai dan saling bunuh. Aku akan membujuk mereka untuk menjadi pemabuk, perokok, saling caci, saling hujat. Aku akan membantu mereka untuk menemukan dan merakit bom agar lebih mudah bagi mereka untuk saling bunuh.

Terus, kalau sudah begitu, apa yang akan kamu lakukan?? kata Yesus sabar.

Aku akan binasakan mereka !

Berapa yang kamu minta untuk menebus mereka? ? tanya Yesus.

Jangan bercanda. Kamu tidak akan suka mereka, Sus. Mereka itu tidak baik. Kenapa kamu tertarik dengan mereka? Aku yakin mereka akan membenci kamu! Mereka akan meludahi kamu, mencercamu, dan bahkan akan membunuhmu. Yakinlah, kamu tidak akan tertarik dengan mereka.?

Berapa?? tanya Yesus lagi lebih mendesak

Setan menatap Yesus tajam lalu katanya sinis: Murah, cuma cukup air matamu dan darahmu!

DAN YESUSPUN MEMBAYARNYA TUNAI. Sang Pastorpun mengakhiri kotbahnya

Monday, March 23, 2009

Be Positive

Anda tidak dapat mencegah pikiran negatif yang mengetuk di depan pintu,

Tetapi Anda berkuasa untuk membukanya atau tidak.

Pilihan di tanganmu.

Anda bisa tetap tenang di tengah badai jika Anda belajar memilih pikiran yang benar.

Itu berarti pada masa-masa sukar daripada Anda merenungkan masalahmu,

Lebih baik Anda memilih untuk merenungkan Firman TUHAN.

Yang hatinya teguh KAUjagai dengan Damai Sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.

Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.

By : David Lee Elkana

Sunday, March 22, 2009

Titik Hitam Diatas Kertas Putih

Bertahun-tahun yang lalu hingga sekitar beberapa bulan yang lalu, terus terang saya menjadi seorang yang merasa kehidupan dunia ini datar-datar saja, tidak ada yang istimewa dan layak disyukuri. Bagi saya saat tidurlah suatu kebahagiaan terindah. Entahlah, saya begitu menyesal atas apa yang saya miliki, istri, pekerjaan, kehidupan, kemampuan serta fisik yang saya miliki sepertinya tidak sesuai harapan. Saya selalu merasa menjadi orang yang KEKURANGAN di dunia ini. Semakin kuat saya berusaha untuk merubah keadaan, yang saya terima adalah semakin banyak kekecewaan. Saya tidak tahu harus memulai dari mana, hingga suatu saat seorang ”sahabat” memberikan suatu nasehat yang sungguh luar biasa dan memberikan suatu gambaran utuh tentang sebuah arti syukur dalam kehidupan. Di suatu tempat aku dan sahabatku berbincang-bincang :

 

”Ya...aku mengerti apa yang kau alami, tidak hanya kamu akupun sendiri pernah mengalami dan mungkin banyak orang lainnya, sekarang aku akan ambil satu kertas putih kosong dan aku tunjukkan padamu, apa yang kamu lihat ?”, ucap sahabatku.

 

”Aku tidak melihat apa-apa semuanya putih”, jawabku lirih.

 

Sambil mengambil spidol hitam dan membuat satu titik ditengah kertasnya, sahabatku berkata ”Nah..sekarang aku telah beri sebuah titik hitam diatas kertas itu, sekarang gambar apa yang kamu lihat?”.

”Aku melihat satu titik hitam”, jawabku cepat.

 

”Pastikan lagi !”, timpal sahabatku.

”titik hitam”, jawabku dengan yakin.

 

”Sekarang aku tahu penyebab masalahmu. Kenapa engkau hanya melihat satu titik hitam saja dari kertas tadi? cobalah rubah sudut pandangmu, menurutku yang kulihat bukan titik hitam tapi tetap sebuah kertas putih meski ada satu noda didalamnya, aku melihat lebih banyak warna putih dari kertas tersebut sedangkan kenapa engkau hanya melihat hitamnya saja dan itu pun hanya setitik ?”. Jawab Sahabatku dengan lantang,

 

”Sekarang mengertikah kamu ?, Dalam hidup, bahagia atau tidaknya hidupmu tergantung dari sudut pandangmu memandang hidup itu sendiri, jika engkau selalu melihat titik hitam tadi yang bisa diartikan kekecewaan, kekurangan dan keburukan dalam hidup maka hal-hal itulah yang akan selalu hinggap dan menemani dalam hidupmu”.

 

”Cobalah fahami, bukankah disekelilingmu penuh dengan warna putih, yang artinya begitu banyak anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kamu, kamu masih bisa melihat, mendengar, membaca, berjalan, fisik yang utuh dan sehat, anak yang lucu-lucu dan begitu banyak kebaikan dari istrimu daripada kekurangannya, berapa banyak suami-suami yang kehilangan istrinya ?, Juga begitu banyak kebaikan dari pekerjaanmu dilain sisi banyak orang yang antri dan menderita karena mencari pekerjaan. Begitu banyak orang yang lebih miskin bahkan lebih kekurangan daripada kamu, kamu masih memiliki rumah untuk berteduh, aset sebagai simpananmu di hari tua, tabungan , asuransi dan teman-teman yang baik yang selalu mendukungmu. Kenapa engkau selalu melihat sebuah titik hitam saja dalam hidupmu ?” dan juga........ ......... .

 

”Itulah kamu, betapa mudahnya melihat keburukan orang lain, padahal begitu banyak hal baik yang telah diberikan orang lain kepada kamu. Itulah kamu, betapa mudahnya melihat kesalahan dan kekurangan orang lain, sedangkan kamu lupa kelemahan dan kekurangan diri kamu.. Itulah kamu, betapa mudahnya kamu menyalahkan dan mengingkari- Nya atas kesusahan hidupmu, padahal begitu besar anugerah dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya dalam hidupmu. Itulah kamu betapa mudahnya menyesali hidup kamu padahal banyak kebahagiaan telah diciptakan untuk kamu dan menanti kamu”.

 

Mengapa kamu hanya melihat satu titik hitam pada kertas ini? PADAHAL SEBAGIAN KERTAS INI BERWARNA PUTIH ?, sekarang mengetikah engkau ?” ucap sahabatku sambil pergi (entah kemana).

 

”Ya aku mengerti”, ucapku lirih. Kertas itu aku ambil, aku buatkan satu pigora indah dan aku gantung di dinding rumahku. Bukan untuk SESEMBAHAN bagiku tapi sebagai PENGINGAT dikala lupa,..lupa. ..bahwa begitu banyak warna putih di hidupku daripada sebuah titik hitam. Sejak itu aku mencintai HIDUP ini. Bisa Hidup adalah suatu anugerah yang paling besar yang diberikan kepada kita oleh Perekayasa Agung. Aku tidak akan menyia-nyiakannya. Pak Mariopun juga pernah berpesan kepadaku :

 

”Kadang-kadang Tuhan menaruh kita pada tempat yang sulit supaya kita tahu dan menyadari bahwa tidak ada yang sulit bagi Tuhan” (MT)

Tahukah rekan-rekan, kata-kata inilah yang menemani gambar kertas putih (bukan titik hitam) dipigoraku.

Terusan Email dari Sophie

Thursday, March 19, 2009

4 Isteri

Dahulu kala...
Ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri.


Raja ini sangat mencintai isteri keempatnya dan selalu menghadiahkannya pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak. Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri...


Dia juga sangat memuja isteri ketiganya dan selalu memamerkannya ke pejabat-pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saat nanti, isteri ketiganya ini akan meninggalkannya.


Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang satu ini merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabar terhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri ke dua karena dia bisa membantunya melalui masa-masa sulit itu.


Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk kerajaannya. Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya ini meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja untuk memperhatikan isterinya itu.


Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya sudah dekat. Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu
berpikir, 'Saat ini aku memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika aku pergi, mungkin aku akan sendiri'.


Lalu, bertanyalah ia pada isteri keempatnya, 'Sampai saat ini, aku paling mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaian yang paling indah dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?'


'Tidak akan!' balas si isteri keempat itu, ia pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya.


Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ketiganya, 'Aku sangat memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap mengikuti dan selalu bersamaku?'


'Tidak!' sahut sang isteri. 'Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal, akupun akan menikah kembali!'


Perasaan sang rajapun hampa dan membeku.


Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada isteri keduanya, 'Selama ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku. Jika nanti aku meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus disampingku? '


'Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu! 'jawab isteri keduanya. 'Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju pemakamanmu. '


Lagi-lagi, jawaban si isteri bagaikan petir yang menyambar dan menghancurkan hatinya.

 

Tiba-tiba, sebuah suara berkata: 'Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi.'

 

Sang raja menolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara dan terlihatlah olehnya isteri pertamanya. Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi.

 

Dengan penyesalan yang sangat mendalam kesedihan yang amat sangat, sang raja berkata sendu, 'Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya banyak kesempatan!'


Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai '4 isteri' dalam hidup kita....


'Isteri keempat' kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal.


Kemudian 'Isteri ketiga' kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain.

 

Sedangkan 'isteri kedua' kita adalah keluarga dan teman-teman kita. Tak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman.


Dan akhirnya 'isteri pertama' kita adalah jiwa, roh, iman kita, yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita pergi.


Jadi perhatikan, tanamkan dan simpan baik-baik dalam hatimu sekarang! Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan pada dunia. Let it Shine!

Wednesday, March 18, 2009

Never Give Up

Orang yang berhasil bukanlah orang yang tak pernah gagal,

Melainkan orang yang TAK PERNAH MENYERAH.

Setiap orang besar dan pembuat sejarah di dunia ini pernah mengalami kegagalan,

Tidak ada orang yang tidak pernah gagal.

Yang membedakan mereka dari orang biasa adalah mereka selalu memandang kepada visi mereka dan tidak pernah menyerah,

Mereka tidak pernah berhenti berusaha dan mencoba sampai visi mereka digenapi.

Bahkan ada ungkapan

”lebih baik mati karena berusaha, daripada hidup karena menyerah”.

Menyerah adalah sebuah kata yang cocok hanya untuk pecundang.

”Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?”

By : David Elkana Lee

Tuesday, March 17, 2009

Receive The Best Miracle For Your Life

Jangan menyerah. Lakukan yang Anda bisa. Dan biarkan Tuhan memberi kejutan bagi Anda!


Andrea Helene Gogna menunjukkan pada kita bahwa tak ada yang mustahil bagi Tuhan.


Hal itu sungguh benar.

Tawa dapat menghapus jutaan tetes air mata.

Mari saya perkenalkan Anda pada bayi Andrea Helene Gogna. Ia adalah malaikat cantik Arun dan Lalaine Gogna. Arun Gogna adalah salah satu pengkotbah Kerygma yang luar biasa dan Lalaine adalah salah satu teman baik isteri saya.


Tidakkah Anda perhatikan? Akhir-akhir ini, para orang tua memberi minimal dua nama bagi bayi mereka. Tapi setelah penantian panjang selama 9 tahun, Arun dan Lalaine bisa memberi 9 nama bagi buah hati mereka, dan tak seorangpun komplain.


Ya, selama 9 tahun, mereka berdoa untuk memiliki seorang bayi. Selama 9 tahun, mereka rindu sekali untuk mengisi rahim yang kosong. Selama 9 tahun, mereka mengunjungi banyak dokter, diinjeksi, mengikuti prosedur medis yang menghabiskan banyak biaya. Dan tak satupun dari semua itu berhasil. Tak satupun!


Saya ingat saat-saat menyedihkan ketika isteri saya menelepon Lalaine untuk menghiburnya. Apa yang harus ia katakan? Kata-kata apa yang dapat mengatasi kesedihan yang sangat dalam itu? Yang terjadi, kedua wanita itu akan menangis bersamaan di telepon.


Justru di saat mereka menyerah dan tidak lagi mengikuti prosedur medis - Andrea Helene muncul dalam dunia mereka. Waktu baru menunjukkan pukul enam pagi ketika Lalaine membangunkan Arun. Ia memegang strip tes kehamilan mungil berwarna putih di depan wajah Arun. Dengan air mata berlinang dan dengan suara gemetar, ia berkata, "Sayang, ada dua garis biru... Itu artinya kamu adalah seorang ayah..."

 

Mereka belum pernah melihat dua garis sebelumnya. Selama 9 tahun, strip tes kehamilan mungil berwarna putih itu selalu menunjukkan satu garis. Dengan penuh kegembiraan, Arun bertanya pada isterinya, "Kamu yakin kamu tidak menggambar garis kedua itu?" Selama 9 tahun penantian itu, mereka menyeka banyak kali tetesan air mata. Namun pada hari yang menyenangkan itu, tawa mereka menghapus semua air mata mereka.


Minggu lalu, saya menghadiri pembaptisan Helene. Tapi itu bukan hanya sebuah pembaptisan. Itu merupakan suatu perayaan iman. Mukjizat itu masih terjadi.
Sebagaimana saya menulis kisah ini, saya tahu bahwa ada banyak orang tua yang membaca ini yang sedang berdoa untuk memiliki seorang bayi. Mungkin lebih dari 9 tahun. Saya punya tiga hal untuk dikatakan pada Anda.


Pertama, jangan kehilangan harapan. Sama sekali tak ada yang mustahil bagi Tuhan.


Kedua, lakukan yang Anda bisa.
Untuk beristirahat secara fisik, Prof. Arun berhenti dari pekerjaannya sebagai pengajar di La Salle dan Dra. Lalaine mengurangi jam kerja klinik giginya. Ia juga melakukan operasi untuk mengangkat myoma dalam rahimnya. Tapi pada akhirnya, mereka bersandar pada Tuhan.


Ketiga, biarkan Tuhan memberi kejutan bagi Anda.
Saya punya teman-teman lain yang selama bertahun-tahun berdoa bagi anak-anak mereka. Bagi beberapa mereka, Tuhan memberi mereka kejutan mukjizat adopsi. Teman, adopsi adalah salah satu ekspresi cinta terbesar di seluruh dunia. Saya serius. Bagaimana mungkin Anda menyambut seorang asing dalam rumah Anda dan menjadikannya darah daging Anda? Hal ini merupakan tindakan tidak masuk akal yang hanya dapat dilakukan oleh Yang Maha Kuasa. Tapi itulah sebabnya mengapa adopsi mempunyai sidik jari Tuhan di atas semuanya.


Teman, Anda mungkin tidak berdoa untuk memiliki seorang bayi.

Mungkin Anda berdoa untuk kesembuhan.

Mungkin Anda meminta sebuah pekerjaan yang baru.

Mungkin Anda ingin berimigrasi ke negara lain.

Mungkin Anda ingin menikah.

Saya punya tiga kalimat yang sama bagi Anda.
Jangan menyerah.
Lakukan yang Anda bisa.
Dan biarkan Tuhan memberi kejutan bagi Anda.
Tugas Anda adalah menyambut mukjizat terbaikNya bagi hidup Anda.

Semoga mimpi Anda menjadi kenyataan,

BO SANCHEZ

Monday, March 16, 2009

Dia Yang Maha Sabar

"Siapakah DIA dan siapakah kita?        Dan Tuhan pun...

 

Aku : Tuhan.. aku butuh bantuan...
Tuhan : Katakanlah anak-Ku, Aku mendengarkanmu.
Aku : Tuhan, aku tidak punya uang, aku bingung harus bagaimana.
Tuhan : Tenanglah anak-Ku, Aku....
Aku : Tuhan, ada lagi...
Tuhan : Oh, masih adakah? Baiklah, katakan anak-Ku, Aku mendengarkanmu.
Aku : Aku tidak bisa berpikir Tuhan, seolah-olah semuanya sulit dilakukan.
Tuhan : Tenanglah anak-Ku, Aku...
Aku : Tunggu Tuhan! Masih ada lagi..
Tuhan : Oh baiklah anak-Ku sayang, katakanlah.
Aku : Tuhan, aku mulai mengalami kemunduran. Segala sesuatunya semakin memburuk. Aku merasa terpuruk Tuhan.
Tuhan : Apanya yang memburuk?
Aku : studiku, kondisi ekonomiku, semuanya Tuhan... semua...
Tuhan : Anak-Ku, tenanglah..
Aku : Aku harus bagaimana Tuhan?
Tuhan : Anak-Ku, dengarkanlah Aku.
Aku : Aku sudah mencoba berbagai cara, Tuhan katakanlah, aku harus bagaimana.?
Tuhan : Aku mengerti anak-Ku, dengarkanlah Aku.
Aku : Sebentar Tuhan, aku konsultasi dulu pada temanku, siapa tahu dia bisa membantu.
Tuhan : Baiklah anak-Ku, pergilah. Aku menunggumu.

************ ********* *********

Aku : Tuhan, aku kembali.
Tuhan : Bagaimana anak-Ku?
Aku : Temanku mengatakan agar aku bertanya pada-Mu.
Tuhan : Baiklah...
Aku : Bagaimana Tuhan? Aku harus bagaimana?
Tuhan : Dengarkan Aku, anak-Ku kekasih.
Aku : Oh Tuhan, sebentar, aku harus makan siang, perutku sudah lapar.
Tuhan : Baiklah anak-Ku, makanlah terlebih dulu.

************ ********* ********* *

Aku : Tuhan, aku datang. Bagaimana Tuhan?
Tuhan : Apakah makanannya enak?
Aku : Tentu saja, mama yang membuatnya.
Tuhan : Apakah kamu menyukai masakannya?
Aku : Tentu saja Tuhan, aku menyukainya
Tuhan : Apakah kamu kenyang?
Aku : Yup! Aku sangat kenyang. Bagaimana Tuhan? Masalahku yang tadi itu?
Tuhan : Oh ya, masalah yang tadi ya? Baiklah anak-Ku..
Aku : Beritahukan padaku Tuhan, apa yang harus aku lakukan.
Tuhan : Baiklah nak, dengarkanlah Aku.
Aku : Tuhan, aku bingung karena aku sekarang tidak memiliki uang sama sekali.
Tuhan : Iya anak-Ku, Aku tahu. Begini....
Aku : Aku bingung Tuhan, kalau aku tidak memiliki uang seperti ini, aku bingung, mau beli makanan susah, mau beli buku susah, mau beli bensin susah. Harga bensin naik lo Tuhan. Tuhan tahu kan ? Aku harus pergi ke sana ke mari. Bagaimana Tuhan?
Tuhan : Iya anak-Ku. Berikan Aku kesempatan untuk berkata-kata.
Aku : Oh maaf Tuhan, baiklah, katakan sesuatu.
Tuhan : Terima kasih.. Begini nak, tentang masalah yang kamu khawatirkan itu...
Aku : Ah Tuhan! Aku tahu! Ada sebuah buku yang membahas masalah kekhawatiran. Sebentar Tuhan, aku baca buku dulu yah, nanti kita sambung lagi.
Tuhan : Ya, baiklah.

************ ********* ********* ********* *

Aku : Hai Tuhan, It's me again. Aku sudah membacanya Tuhan. Aku tidak boleh khawatir, karena aku memiliki-Mu. Betul kan Tuhan?
Tuhan : I..
Aku : Dan Tuhan selalu tahu apa yang aku perlukan sehingga aku tidak perlu bingung akan apa yang aku makan dan apa yang aku pakai. Betul kan Tuhan?
Tuhan : Iy...
Aku : Selain itu, Tuhan juga begitu mengasihiku sehingga Tuhan pasti akan menyediakan dan mencukupi segala kebutuhanku kan Tuhan?
Tuhan : Iya anak-Ku. Itu benar.
Aku : Jadi aku harus bagaimana Tuhan? Apakah aku harus berdiam diri?
Tuhan : Dengarkanlah Aku anak-Ku.
Aku : Apakah aku harus bertanya pada Tuhan?
Tuhan : Maka dari itu, dengarkanlah Aku.
Aku : Apakah aku mengambil pelayanan di gereja saja ya Tuhan? Apa yang Tuhan inginkan? Katakan padaku, Tuhan.
Tuhan : Baiklah anak-Ku. Dengarkanlah ini.
Aku : *hoahm...* Tuhan, aku terlalu lelah hari ini. Kita sambung besok saja  ya Tuhan. Good night. I love You.
Tuhan : ............ ....... I love you more.

*" Berapa banyak waktu yang kita sediakan untuk Tuhan berbicara kepada kita hari ini ? "*

"GOD hears more than u say, GOD answers more than u ask & GOD gives more than u desire ; realized it"

Sunday, March 15, 2009

Tekanan

Tidak ada orang yang suka tertekan atau ditekan. Baik oleh keadaan maupun oleh orang lain. Tetapi "tekanan" juga terbukti bisa menjadi penolong bagi manusia. Tekanan dalam panci presto, melunakkan tulang dan duri tanpa menghancurkannya. Tekanan pada roket membuat manusia meluncur ke ruang angkasa. Tekanan pada senapan menembakkan peluru, dan sebagainya.

 

Jadi teman atau lawankah "tekanan" dalam hidup kita? Sebenarnya tergantung bagaimana kita mengendalikan tekanan itu bukan. Tekanan bisa memicu stress, tetapi juga bisa memicu kreatifitas. Tekanan bisa membuat kita jadi pemarah, tetapi juga bisa membuat kita punya ketegaran, tekanan bisa membuat kita terbenam, tetapi juga bisa membuat kita melambung.

 

Saudaraku, mari kendalikan tekanan yang datang dalam hidup kita. Roh Kudus akan mengajar kita bagaimana caranya... Puji Tuhan.

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Saturday, March 14, 2009

Here I Am To Worship

Light of the world

You step down into darkness
Opened my eyes let me see
Beauty that made this heart adore You

hope of a life spent with You

Here I am to worship
Here I am to bow down
Here I am to say that You're my God
You're altogether lovely
Altogether worthy
Altogether wonderful to me


King of all days,
Oh so highly exalted Glorious in heaven above
Humbly You came to the earth You created
All for love's sake became poor.

I'll never know how much it cost to see my sin upon that cross.

 

Call upon the name of the Lord and be saved

 

By : Hillsong

Thursday, March 12, 2009

The Man Without a Face (True Story from Australia)

Beberapa waktu lalu ada seorang pemuda yang berdiam di Australia. Pada waktu ia masih bersekolah di SMA, pemuda ini adalah seorang actor yang tampan dan berbakat. Suatu hari ia hijrah ke sebuah kota besar di Sydney.

Karena sulit mencari pekerjaan di kota besar ini, ia terpaksa harus bekerja di sebuah dok kapal yang berlokasi di daerah yang kurang ramah dan banyak penjahatnya.

Pada suatu malam, ketika ia sedang berjalan pulang dari tempat kerjanya, ia ditodong oleh beberapa penjahat. Pemuda ini mencoba untuk melawan mereka, namun karena kalah banyak ia malah dihajar, sampai babak belur setengah mati dan ditinggalkan di jalan. Untungnya, ada seorang polisi yang menemukannya, dua jam kemudian dan polisi tersebut segera melarikannya ke sebuah rumah sakit.

Di rumah sakit para dokter dan perawat sempat terperanjat melihat kondisi pemuda ini yang masih dapat bertahan hidup melihat kondisinya sebenarnya yang sudah amat parah. Wajahnya hancur sampai hampir tidak bisa dikenali lagi akibat pukulan, tendangan dan sayatan yang bertubi-tubi. Kulit wajahnya terkelupas, kedua pelupuk matanya sobek dan bola matanya seperti kelihatan bergantungan di wajahnya.  Dan hidungnya, boleh dikatakan sudah tidak berbentuk lagi.

Para dokter akhirnya mampu menyelamatkan nyawa pemuda tersebut namun mereka tidak dapat berbuat banyak terhadap wajahnya sehingga ia menjadi seorang pemuda tanpa wajah.


Karena kondisi wajahnya ini, tidak seorangpun yang mau memberinya pekerjaan. Pemuda ini akhirnya bekerja di sebuah sirkus yang mempertontonkan mahluk-mahluk aneh dengan julukan  "The Man without a Face". Sampai suatu saat ia berhenti bekerja  karena tidak tahan melihat wajahnya sendiri di cermin. Dikarenakan kondisinya yang demikian ia kemudian mencoba untuk  bunuh diri.

Namun, entah mengapa, ada sesuatu yang menggerakkan hatinya untuk melangkahkan kakinya ke sebuah gereja. Ia duduk di bangku paling belakang dan merenungkan keadaan tubuhnya. Ia mulai terisak isak dan akhirnya menangis meraung-raung sampai akhirnya seorang pastor datang dan bertanya kepadanya. Ia menceritakan kepada pastor tersebut kejadian yang menimpa dirinya dan tentang keinginannya untuk bunuh diri. Pastor itu berkata kepada pemuda tersebut bahwa ia akan mencoba semampunya untuk menolongnya dengan satu syarat, yaitu bahwa pemuda tersebut harus berjanji untuk selalu setia dan mendedikasikan hidupnya kepada Tuhan. Pemuda tersebut kemudian setuju dan berjanji kepada Tuhan untuk setia dan melayani Tuhan. Sejak hari itu, pemuda tersebut selalu hadir pada misa dan doa harian. Pastor tersebut juga membantunya dengan memberinya konseling.

Setelah beberapa saat pemuda ini mengalami kemajuan, ia sudah tidak lagi berputus asa, ia mulai bisa menerima kondisi wajahnya karena ia tahu bahwa Tuhan selalu besertanya. Ia bahkan mulai bisa bercanda mengenai keadaan wajahnya. Ia mulai menemukan jati dirinya yang dulu lagi, muda dan penuh dengan semangat hidup, walaupun wajahnya masih rusak.

Suatu hari, pastor tersebut berhasil menemukan dan berbicara pada seorang dokter ahli bedah plastik terkemuka di Australia. Dokter tersebut setuju untuk berusaha mengembalikan bentuk wajah pemuda tersebut, namun dia tidak mau menjanjikan mukjizat pada pastor tersebut. Ketika hal ini disampaikan kepada pemuda tersebut, ia setuju untuk menjalani operasi plastik dan menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan. Biarlah Tuhan yang menentukan apa yang akan terjadi. Secara ajaib, operasi tersebut berhasil dengan amat sukses dan pemuda tersebut memperoleh kembali wajahnya yang pernah rusak parah.

Ada yang tahu siapakah pemuda ini? Dia aktor terkenal pemeran film-film seperti Braveheart, Lethal Weapon, The Patriot.

Dia adalah MEL GIBSON, sutradara "The Passion Of Christ".(Sumber Dajiyuan)

Wednesday, March 11, 2009

Meminta Maaf

Kadang kala kata maaf menunjukkan ketidakmampuan kita,

Namun seringkali juga menunjukkan KEBESARAN hati kita.

Kata maaf adalah sebuah kata yang sulit untuk diucapkan,

karena kata maaf seringkali menunjukkan bahwa kita memiliki kesalahan,

bahwa kita adalah orang yang tidak sempurna dan lemah;

kata maaf menunjukkan ketidaksanggupan kita.

Bagi sebagian orang,

Kata maaf menurunkan harga diri mereka.

Tetapi kata maaf dalam banyak hal juga menunjukkan kebesaran hati seseorang.

Dibutuhkan keberanian yang luar biasa dan kelapangan hati untuk kita meminta maaf.

Hari ini bila ada konflik yang belum dibereskan dalam hidup Anda,

Janganlah ragu untuk meminta maaf,

Karena itu akan menunjukkan kebesaran hati dan kedewasaan Anda.

”...kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.”

By : David Elkana Lee

Tuesday, March 10, 2009

Monday, March 09, 2009

Hati-Hati Buat Yang Doyan Kwamia (Ramalan Nasib)

Pengakuan Harun Jusuf, Mantan Tukang Kuamia:

"Pasien yang datang justru dikutuk Si Tukang Kwamia!" Harun Jusuf, mantan tukang mantan tukang kwamia yang namanya pernah sangat ngetop di kalangan etnis Tionghoa ini,berpenampilan sederhana. Ditemani Acu, istrinya, Harun Yusuf menjawab serta membuka semua rahasia kwamia secara blak-blakan.Iapun mengaku sedang menyiapkan sebuah tulisan untuk diterbitkan menjadi sebuah buku mengenai perjalanan hidup nyadari Tukang Kwamia menjadi Anak Tuhan Yesus...


TANYA: Bapak sangat dikenal sebagai tukang kwamia di kalangan etnis Tionghoa. Apa yang Bapak lakukan setiap kali pasien datang?


JAWAB: Begini. Tak semua pasien yang datang diterima. Tetapi, harus saya uji dulu. Maksudnya ialah saya tanyakan tanggal lahirnya lengkap dengan jam kelahirannya. Lalu didaftar, tunggu, antri dan jam berapa bisa diterima.


TANYA: Maksud Bapak?


JAWAB: Dari tanggal lahirnya, kita harus bikin Pek Jie. Pek Jie ialah sebuah daftar di mana kita dapat menghitung dengan mengutak atik angka berdasarkan tanggal lahir sehingga menghasilkan sebuah angka. Jam, tanggal, bulan, tahun kelahiran diterjemahkan dalam dua huruf. Angka ini disebut Bintang ("Xing").Nah, dari sinilah nasib manusia berjalan sesuai dengan apa yang sudah ditentukan oleh Pek Jie.


TANYA: Dan, ternyata memang tepat?


JAWAB: Saya jamin 90% tepat, karena memang sudah diuji. Jadi, saya menerima pasien tak sembarangan. Jika menurut perhitungan berdasarkan masa lalunya, kapan menikahnya, kapan punya anaknya, sudah 90 % tepat barulah saya jadikan pasien. Tetapi, kalau kurang dari segitu tak mausaya jadikan pasien. Bisa saja saya katakan bahwa tanggal lahir yang diberikan kepada saya itu salah tanggalnya, karena orangtuanya memang salah mencatatnya.


TANYA: Benarkah seseorang yang datang minta dikwamia, rohnya sudah dikuasai terlebih dulu ?


JAWAB: Ya, benar. Rohnya sudahberada di dalam cengkeraman roh yang saya pelihara. Sejak itu roh pasien harus tunduk pada roh saya apapun yang saya perintahkan.Misalnya saya ramalkan bahwa orang itu akan bercerai, maka rohnya tunduk 100% dan dia pasti akan bercerai! Padahal sebenarnya belum tentu ia akan bercerai. Roh kamilah yang justru menakdirkan, merencanakan semuanya itu. Ini, yang saya pikir paling tepat. Makanya, tukang kwamia yang makin jitu, makin berbahaya, berarti yang dipeliharanya makin hebat. Bekingnya makin hebat.

 

TANYA: Kalau begitu, kutukan itu datangnya justru dari si tukang kwamia kepada si pasien?

JAWAB: Ya, betul, secara tak sadar, ya! Saya dipakai oleh roh yang ada dalam diri saya untuk mengutuk manusia atau pasien yang datang! Dengan begitu setiap
pasien berada dalam cengkraman kami. Melalui mulut kami, tukang kwamia keluar kutukan-kutukan yang harus dijalankan secara tak sadar oleh si roh pasien itu... Misalnya, jika dikutuk bahwa tahun depan ia akan disikat orang perusahaannya, biar bagaimana hati-hatipun perusahaannya pasti akan disikat orang lain. Mengapa? Karena rohnya sudah sepenuhnya tunduk kepada roh kami si tukang kwamia!


TANYA: Bagaimana pandangan Bapak jika ada orang Kristen yang masih datang untuk dikwamia atau diramalkan kehidupannya?


JAWAB: Orang Kristen yang pergi ke tukang kwamia? Oh, banyak. Banyak sekali. Dulu, sebelum saya bertobat, sudah bukan rahasia lagi jika diantara sekian banyak pasien saya, banyak yang beragama Kristen. Cuma,setelah saya bertobat, saya ingin memberitahukan kepada mereka untuk menghentikan hal tersebut. Sebab, jika masih tetap percaya atau pergi ke tukang kwamia, nasib mereka sudah tak ada ditangan Tuhan lagi. Ia harus tunduk atau menuruti kepada ramalan-ramalan yang dia pegang. Setelah saya bertobat, saya membaca Firman Tuhan dalam Roma 6 : 16 . Kepada siapa kita taat, kita menjadi hambanya. Nah, jika orang Kristen masih pergi dan percaya kepada tukang kwamia, ia menjadi hamba dari roh tukang kwamia. Menjadi hamba roh tukang kwamia, pasti ada imbalan atau tumbal yang harus dibayar. Ingin diramal baik, sudah tentu tak gratis. Jadi,harus ada bayarannya dan bayarannya mahal yaitu nyawa salah seorang keluarga kita. Seperti yang dulu pernah saya alami. Dua orang anak saya meninggal dunia.

 

TANYA: Jadi, tumbal adalah suatu keharusan jika kita meminta sesuatu kepada tukang kwamia?


JAWAB: Di dunia mana ada yang gratis, kecuali ASI, air susu ibu yang kita minum. Kita pinjam uang kepada bank. Tak mungkin bank memberi secara gratis. Kita harus membayar bunganya, bukan? Kita pinjam uang sama teman. Namanya hutang, bukan? Kecuali dari orangtua kita. Di alam roh juga begitu. Harus ada harga yang harus dibayar. Karena itu,jika memperoleh hasil, maka hasil itu harus jelas, apakah dari Tuhan atau bukan. Jika dari Tuhan, maka Ia akan memberi tanpa imbalan. Gratis! Misalnya Ia menciptakan matahari. Orang jahatpun bisa menikmati sinar matahari. Begitu pula dengan air. Air, Tuhan berikansecara gratis. Kalau kita harus membeli air, itu karena kita harus membayar ongkos pembuatan air. Airnya kan gratis.

 

TANYA: Menurut orang Tionghoa yang kokoh memegang tradisi lamanya, peranan Shio sangat penting dalam perjalanan hidupnya. Bagaimanasebenarnya hal itu?


JAWAB: Karena tradisi yang turun-temurun, watak manusia sudah tak berfungsi sebagai watak manusia yang sebenarnya. Sifat dan watak manusia sudah seperti berubah menjadi sifat dan watak binatang. Hal ini terjadi karena sejak zaman dulu, orang Timur sudah ditaklukan oleh gambaran hewan dalam Shio-shio itu. Mau tahu artinya Shio? Shio artinya persis atau sama dengan! Siapa yang bisa mengutuki anak kita, kalau bukan orangtuanya? Melalui shio itu akhirnya kuasa jahat itu, memakai mulut orangtua supaya mengutuki anaknya!


TANYA: Jadi, kalau begitu tak ada shio yang baik?

JAWAB: Mana ada ! Nasib binatang mana ada yang bagus. Kelinci artinya playboy. Rumah tangga bakal hancur. Naga, artinya kesombongan. Ular artinya licik. Tikus merusak, kerbau bodoh, macan sadis atau buas, kuda diperbudak atau ditunggangi orang. Kambing, kebangetan atau "awban" atau berjiwa pemberontak,
monyet nakal. Apa saja berani dia coba. Ayam jadi santapan orang banyak, anjing tak bisa membedakan. Jika dipelihara perampok, dia akanmembela perampok atau majikannya saat melawan polisi. Tak mungkin dia membela polisi saat itu, bukan? Babi? Huh! Dia kan binatang jorok. Selalu kembali ke tempat yang kotor dan nasibnya selalu berakhir ditempat pembantaian.


TANYA: Kalau dengan horoskop?

 

JAWAB: Nah, di dunia Barat, dikutuki melalui horoskop yang mengambil sifat-sifat binatang. Manusia sudah berada dalam perangkap iblis dan iblis sudah berkeliaran di dunia ini dan mempengaruhi manusia agar jiwanya tidak seperti manusia melainkan berjiwa dan bersifat seperti binatang. Ajaran manusia membunuh, merampok, memperkosa. Kita lihat anak membunuh orangtuanya, ayah memperkosa anaknya, jiwanya sudah seperti binatang.

 

Pesan :So guys, jangan percaya & coba2 lihat ramalan u/ hindari adanya celah dosa.Percaya pada Tuhan and DO ALL THE BEST IN OUR LIFE FOR GOD'S GLORY.God Bless You.

Friday, March 06, 2009

Saviour King (acoustic)

Let now Your church shine as the bride
That You soar in Your heart as You offered up Your life
Let now the lost be welcomed home
By the saved and redeemed those adopted as Your own

Let now our hearts burn with a flame
A fire consuming all for Your Son's holy name
And with the heavens we declare
You are our king

We love You Lord, we worship You
You are our God, You alone are good
You asked Your Son to carry this
The heavy cross our weight of sin

I love You Lord, I worship You
Hope which was lost, now stands renewed
I give my life to honor this
The love of Christ, the savior king



Buy this DVD :

Your Opinion

Nama:
Alamat Email:
Pendapat Anda tentang blog ini:

create form
lowongan kerja di rumah