Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

Why Abraham's Seed?

Blog ini diberi nama Abraham's Seed "Karena jika kita adalah milik Kristus kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Gal 3:29)

This blog is named with Abraham's Seed because "If you belong to Christ, then you are Abraham's seed, and heirs according to the promise." (Gal 3:29)
Read full story

Monday, June 21, 2010

Melintasi

“dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait TUHAN.” ( Markus 11 : 16 )


Hidup kekristenan banyak orang ternyata tidak sungguh-sungguh berakar. Tidak punya kedalaman, tidak cukup pengertian. Seringkali kekristenan kita begitu dangkal, tipis dan hanya dipermukaan. Sebab kita seringkali cuma ‘melintasi’ halamanNya dan kemudian keluar lewat pintu yang lain. Kita tidak benar-benar masuk. Doa kita cuma sepintas, baca firman juga sepintas, pelayanan juga sepintas, korban juga sepintas. Ya cuma melintas saja. Apapun yang cuma sepintas dan hanya melintas tak bisa diharapkan banyak. Itulah sebabnya Yesus melarangnya. Karena itu, jangan menjadi orang Kristen yang cuma melintas, namun masuk ke dalam sampai bertemu dengan Dia. Jangan cuma sepintas, tetapi mendalamlah, dalamilah, kuasailah dan jangan sekitar sepintas lalu. Amin?

 

By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sunday, June 20, 2010

Pay It Forward

Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film "PAY IT FORWARD" bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.


Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: "PAY IT FORWARD"


Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.

Percobaanpun dimulai :
Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor. Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya "PAY IT FORWARD, MOM"


Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :"PAY IT FORWARD,MOM"


Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : "PAY IT FORWARD, SON".


Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : "PAY IT FORWARD, SIR"


Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan:"PAY IT FORWARD"


Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah "PAY IT FORWARD" tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.


Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.


Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.


Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: "PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU.

Monday, June 07, 2010

Endlessly

Saviour of my soul
Lover of my life
I love You endlessly
Passion of my heart
Everything You are
I love You endlessly.

You love me
Before I knew of You
You love me
Now I give it back to You.

With Your Majesty here
I fall to my knees
I love You endlessly
With the beauty of Your Son
I find myself undone
I love You endlessly

 

By Desperation Band

Sunday, June 06, 2010

Perangsang Bagi Banyak Orang

“Aku telah tahu kerelaan hatimu tentang mana aku megahkan kamu kepada orang-orang Makedonia. Kataku : “Akhaya sudah siap sedia sejak tahun yang lampau.” Dan kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang.
( 2 Korintus 9:2 )

Banyak anak Tuhan yang sedang melakukan apa yang Tuhan inginkan. Tetapi ada satu pelayanan yang ternyata memiliki dampak simultan yang ajaib. Itu adalah pelayanan kasih dengan menyalurkan harta mereka untuk menolong orang-orang kudus. Pelayanan ini ternyata seperti bola salju yang ketika digulirkan akan membesar, bahkan menjadi sangat dahsyat. Paulus mengatakannya itu menjadi perangsang bagi banyak orang. Disitulah kita melihat yang namanya pelayanan dengan dampak.

Ya, ternyata untuk memiliki pelayanan yang berdampak butuh tindakan kuat dan berani dalam hal keuangan, dalam hal memberi, dalam hal menolong sesama orang kudus dan semua orang. Jadi teruskan dengan kuat apa yang sudah kita mulai…others will follow.

By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Thursday, June 03, 2010

Pengetahuan & Kepandaian

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian” ( Amsal 2:6 )


Kita sering mendengar bahwa untuk pandai dan berpengetahuan maka belajar dan belajar adalah solusinya. Ya, memang itu bukan fakta yang salah. Kita memang harus belajar dan belajar, tetapi Firman Tuhan juga mengatakan bahwa kedua hal itu didapat dari MulutNya atau PerkataanNya.

 

Duduk dengan setia mendengarkan pengajaranNya bukan hanya memberi pengertian akan hal-hal rohani saja, tetapi juga Hikmat, Pengetahuan dan Kepandaian. Tetapi tidak banyak yang percaya bukan? Itulah sebabnya kita masih dengar orang tua yang marah kepada anaknya berkata: “Baca alkitab dan dengerin kotbah terus melulu, mana bisa pinter!!!”…

 

Ternyata bisa, ya ternyata bisa..

By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Your Opinion

Nama:
Alamat Email:
Pendapat Anda tentang blog ini:

create form
lowongan kerja di rumah