Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

Why Abraham's Seed?

Blog ini diberi nama Abraham's Seed "Karena jika kita adalah milik Kristus kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Gal 3:29)

This blog is named with Abraham's Seed because "If you belong to Christ, then you are Abraham's seed, and heirs according to the promise." (Gal 3:29)
Read full story

Monday, October 11, 2010

Pengakuan Iman - Generasi Penuntas

Kebaktian minggu lalu dibagikan Pengakuan Iman ini. My Pastor said, "Let's confess this 14 confession everyday on the next 2 weeks, and breakthrough is coming." So let's do it my fellow.

 

DI DALAM NAMA TUHAN YESUS :

  1. Kami percaya, ada tudung perlindungan Tuhan yang baru atas hidupku dan bangsa Indonesia.
  2. Kami percaya bahwa kami senantiasa hidup dalam perkenan Tuhan.
  3. Kami percaya ada kesatuan dalam Tubuh Kristus di Indonesia.
  4. Kami percaya bangsa Indonesia keluar dari perbudakan dosa dan semua akibatnya, sehingga hati bangsa ini berbalik kepada Tuhan.
  5. Kami percaya semua talenta, kesempatan, karakter, kemampuan dan kekayaan kami dan bangsa Indonesia berkembang berlipatkaliganda.
  6. Kami percaya bangsa kami akan segera mengalami lawatan Tuhan yang dahsyat.
  7. Kami percaya Tabut Tuhan akan menetap dan tinggal di Indonesia.
  8. Kami percaya bahwa kami akan naik ke next level dalam percepatan Tuhan yang dahsyat.
  9. Kami percaya semua yang dicuri iblis dalam hidup kami pasti dan harus dikembalikan 7x lipat.
  10. Kami percaya semua taburan jadi tuaian 100 x ganda.
  11. Kami percaya semua janji Tuhan jadi kenyataan. Firman jadi daging.
  12. Kami percaya kekayaan seberang laut akan beralih kepada kami sehingga membuat kami jadi saluran berkat buat bangsa-bangsa.
  13. Kami percaya semua kemustahilan jadi keajaiban.
  14. Kami percaya bahwa kami mencapai garis akhir dan menggelar karpet merah menyambut Yesus datang yang ke 2.

AMIEN.

Sunday, October 10, 2010

Dari Buahnya

“tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” ( Yohanes 10 : 38 )

 

Pelayanan dan pengajaran Yesus menimbulkan pertentangan yang begitu hebat. Tidaklah berlebihan ketika Yesus berkata Dia datang membawa pedang. Lihatlah begitu banyak yang menikmatiNya dan menjadi pengikutNya. Namun tak sedikit yang menghujat dan akhirnya menyalibkanNya. Yesus dikasihi banyak orang, namun juga dibenci. Dia dipuji tapi juga dicaci. Itulah yang membuat Tuhan berkata, lihatlah pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan. Dengan kata lain, lihatlah dari buahnya. Itulah nasehat yang ajaib, jika kita ingin melihat kebenaran yang ada. Polemik ataupun perdebatan yang berkepanjangan tak menghasilkan faedah apapun. Kita dinilai bukan dari perkataan kita saja namun pekerjaan kita juga. Bahkan ujungnya yang lebih banyak dilihat adalah karya dan bukan kata. Berkaryalah… bekerjalah…

 

By HIS Grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sunday, August 15, 2010

Yusuf-Yusuf Akhir Jaman 2

"Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,"
( Kejadian 49 : 23 )

Dalam terjemahan lain disebutkan bahwa mereka pemanah-pemanah kepahitan. Ternyata orang yang suka memanah orang lain adalah orang yang dalamnya menyimpan kepahitan. Itu yang dilontarkan dengan tajam ke arah orang lain.
Memang panggilan dan berkat Yusuf mengundang iri dan dengki dari orang lain. Bahkan dari saudara sendiri. Itulah sebabnya mereka bahkan ingin membunuh dan menyingkirkannya. Jika sekumpulan orang yang tak mengalami kemajuan dan pertumbuhan apapun berkumpul, mereka takkan tahan jika bertemu dengan seseorang yang sedang dan terus naik. Tanpa sadar itu memahitkan hati mereka. Lalu panah-panah kepahitan yang ditembakkan.
Jika kita punya panggilan Yusuf, biasakan diri dengan panah-panah seperti itu tanpa membiarkan kita terluka dan jadi pahit seperti mereka. Ingatlah kekuasaan dan kemuliaan yang dibumbui kepahitan akan menghasilkan kekejaman, jadi… jangan pahit…

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sunday, August 08, 2010

Spirit of Love

When you found a sheet of money for one hundred thousands in the road, although the money paper has been defeated-fold, dingy, dirty, in fact possibly broken, possibly you will continue to take him because you realized the value of money did not decrease at all, and the outside situation the money in no way influenced the meaning from the money personally.


So does the love of God to us. Although we have been so dirty by the sin and our action, God continued to see us was very valuable in His eyes and He continued to love us the way it is. He continue to planned that was best for us, blessed us with the future that was full of hope, and He also was willing hand over His life so that we could be free from the punishment that ought to be undertaken by us.

When we realised that His love was so big for us, what should we fear to through our days? He will always there for us, He will be with us and gave anything that became our dream.

Because of that, let us continue to bring closer ourselves to Him and when we accepted the love from Him, we must also learn to practice the love to anyonearound us, loved souls, and introduced God’s love to them.

 

In His Blessings,

Jimmy Oentoro

Saturday, August 07, 2010

You Hold Me Now

On that day when I see

All that You have for me

When I see You face to face

There surrounded by Your grace

 

All my fears swept away

In the light of Your embrace

Where Your love is all I need

And forever I am free

 

Where the streets are made of gold

In Your presence healed and whole

Let the song of heaven

Rise to You alone

 

No weeping

No hurt or pain

No suffering

You hold me now, You hold me now

 

No darkness

No sick or lame

No hiding

You hold me now, You hold me now

 

In this life I will stand

through my joy and my pain

Knowing there's a greater day

There's a hope that never fails

 

Where Your name is lifted high

And forever praises rise

For the glory of Your Name

I'm believing for the day

 

Where the wars and violence cease

All creation lives in peace

Let the songs of heaven

Rise to You alone

 

For eternity

All my heart will give

All the glory to Your Name

 

Your Kingdom come

Your will be done

Here on earth as it is in heaven

 

by : Hillsong

Friday, August 06, 2010

Kekuatan Kerja Sama

Di Kanada pernah dilakukan percobaan pada 2 ekor kuda penarik beban. Hasilnya, kuda yang satu mampu menarik beban 5 ton, dan kuda yang ke 2 mampu menarik 4 ton. Kuda tsb kemudian disatukan untuk menarik beban, tahukah anda berapa ton beban yang sanggup ditarik oleh kedua kuda itu? Bila anda menjawab 9 ton, berarti anda keliru, karena mereka mampu menarik beban 13 ton. Itulah kekuatan dari kesatuan dan kerjasama.

 

Saya rasa setiap orang tahu manfaat positif dari kerjasama atau kerja tim. Namun berapa banyak dari kita yang mau mempraktekkannya dalam dunia kerja? Saat beban kerja menumpuk, atau kita diberi proyek yang besar, biasanya kita cenderung ingin mengerjakan pekerjaan itu sendiri. Kita tidak ingin berbagi tugas, karena menganggap nantinya hasil atau pendapatan yang akan kita terima akan berkurang. Padahal bila kita mau mengerjakannya bersama-sama, ada banyak keuntungan yang akan kita peroleh - pekerjaan akan cepat selesai, dengan waktu yang tersisa kita bisa mengerjakan tanggung jawab yang lain, kita pun tidak harus bekerja "rodi", membanting tulang yang pada akhirnya hanya akan membuat kita collapse.

 

Ingatlah bahwa saat ini bukan superman yang akan memenangkan pertandingan atau meraih keberhasilan, namun super team.

 

Bahkan John C.Maxwell mengatakan, "Kerjasama memberi anda peluang terbaik untuk mengubah visi menjadi kenyataan." Karena itu, carilah rekan kerja anda, berpetualanglah bersama dia. Dan lihatlah bagaimana Tuhan akan melipatgandakan usaha anda. Good luck.

Saturday, July 31, 2010

Yusuf - Yusuf Akhir Jaman (1)

“Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.”
( Kejadian 49 : 22 )


Inilah ciri Yusuf-Yusuf akhir jaman :
Dahan-dahannya naik mengatasi atau melewati tembok.

Semua kita tahu bahwa jika kita memiliki pohon buah-buahan dan dahannya ada yang menjorok ke halaman tetangga, maka buah-buah yang tergantung pada dahan yang menjorok itu adalah milik tetangga tersebut. Kalau menjoroknya ke arah jalan umum, maka siapapun yang melintas boleh dan berhak mengambilnya.

Yusuf akhir jaman haruslah orang yang punya hati memberi, murah hati dan rela hati. Yusuf akhir jaman bukanlah seorang yang egois dan tidak peduli orang lain. Dia sadar kekayaan yang dimilikinya sesungguhnya milik Tuannya, sehingga ketika seluruh dunia datang pada kita, akan kita persembahkan bagi Tuhan.
Apakah Saudara murah hati ? Apakah ada dahanmu yang terjulur keluar melintasi tembok egomu? Mintalah hati seperti Yusuf. Amin.

By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Tuesday, July 06, 2010

Generasi Pembawa Api

Yahweh.. Yahweh.. Yahweh.. Yahweh..

Kita Generasi Terakhir

Penggenap segala janji-Nya

Mengangkat tinggi mahkota bagi kemuliaan-Nya

 

Kita Generasi Penuntas

menjawab smua panggilan-Nya

diangkat 'tuk menjadi Raja atas Indonesia

atas Indonesia

 

Kita membawa Api

sampai seluruh negeri

Pujian, tarian di jalan-jalan

Angkat tinggi panji-Nya

Hingga lawatan tiba

Tahta mulia Sang Raja atas Indonesia

 

Kita Generasi Pembawa Api

Api Lawatan atas negeri ini

Kita menegakkan Kerajaan-Nya

Yesus Sang Raja atas Indonesia

 

By : Final Wave Album

 

Saturday, July 03, 2010

Penuh Minat

“Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula? Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat”
( Markus 12 : 37 )


Ternyata tingkatan orang mendengar berbeda-beda. Ada yang sepintas, ada yang sambil mengerjakan yang lain, ada yang sambil mendengarkan suara-suara lain dan sebagainya. Ada yang dengan malas mendengarkan, ada yang dengan asal mendengarkan, tapi ada yang dengan penuh minat. Tuhan sangat suka jika kita mendengarkanNya dengan penuh minat. Orang yang berminat tidak cepat terpuaskan. Dia pasti ingin lebih dan lebih lagi. Mereka yang penuh minat mengerti apa yang sedang dibicarakan dan tahu itu akan menghasilkan sesuatu yang berguna dan penting bagi dirinya. Semakin kita berminat, semakin Tuhan antusias dengan hidup kita. Jika kita ikut Tuhan dan mendengarkanNya bicara dengan penuh minat, luapan geloraNya akan terasa. Saudara, selama ini penuh minatkah dengan yang Yesus ajarkan?


By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Monday, June 21, 2010

Melintasi

“dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait TUHAN.” ( Markus 11 : 16 )


Hidup kekristenan banyak orang ternyata tidak sungguh-sungguh berakar. Tidak punya kedalaman, tidak cukup pengertian. Seringkali kekristenan kita begitu dangkal, tipis dan hanya dipermukaan. Sebab kita seringkali cuma ‘melintasi’ halamanNya dan kemudian keluar lewat pintu yang lain. Kita tidak benar-benar masuk. Doa kita cuma sepintas, baca firman juga sepintas, pelayanan juga sepintas, korban juga sepintas. Ya cuma melintas saja. Apapun yang cuma sepintas dan hanya melintas tak bisa diharapkan banyak. Itulah sebabnya Yesus melarangnya. Karena itu, jangan menjadi orang Kristen yang cuma melintas, namun masuk ke dalam sampai bertemu dengan Dia. Jangan cuma sepintas, tetapi mendalamlah, dalamilah, kuasailah dan jangan sekitar sepintas lalu. Amin?

 

By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sunday, June 20, 2010

Pay It Forward

Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film "PAY IT FORWARD" bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.


Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: "PAY IT FORWARD"


Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.

Percobaanpun dimulai :
Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor. Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya "PAY IT FORWARD, MOM"


Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :"PAY IT FORWARD,MOM"


Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : "PAY IT FORWARD, SON".


Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : "PAY IT FORWARD, SIR"


Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan:"PAY IT FORWARD"


Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah "PAY IT FORWARD" tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.


Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.


Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.


Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: "PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU.

Monday, June 07, 2010

Endlessly

Saviour of my soul
Lover of my life
I love You endlessly
Passion of my heart
Everything You are
I love You endlessly.

You love me
Before I knew of You
You love me
Now I give it back to You.

With Your Majesty here
I fall to my knees
I love You endlessly
With the beauty of Your Son
I find myself undone
I love You endlessly

 

By Desperation Band

Sunday, June 06, 2010

Perangsang Bagi Banyak Orang

“Aku telah tahu kerelaan hatimu tentang mana aku megahkan kamu kepada orang-orang Makedonia. Kataku : “Akhaya sudah siap sedia sejak tahun yang lampau.” Dan kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang.
( 2 Korintus 9:2 )

Banyak anak Tuhan yang sedang melakukan apa yang Tuhan inginkan. Tetapi ada satu pelayanan yang ternyata memiliki dampak simultan yang ajaib. Itu adalah pelayanan kasih dengan menyalurkan harta mereka untuk menolong orang-orang kudus. Pelayanan ini ternyata seperti bola salju yang ketika digulirkan akan membesar, bahkan menjadi sangat dahsyat. Paulus mengatakannya itu menjadi perangsang bagi banyak orang. Disitulah kita melihat yang namanya pelayanan dengan dampak.

Ya, ternyata untuk memiliki pelayanan yang berdampak butuh tindakan kuat dan berani dalam hal keuangan, dalam hal memberi, dalam hal menolong sesama orang kudus dan semua orang. Jadi teruskan dengan kuat apa yang sudah kita mulai…others will follow.

By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Thursday, June 03, 2010

Pengetahuan & Kepandaian

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian” ( Amsal 2:6 )


Kita sering mendengar bahwa untuk pandai dan berpengetahuan maka belajar dan belajar adalah solusinya. Ya, memang itu bukan fakta yang salah. Kita memang harus belajar dan belajar, tetapi Firman Tuhan juga mengatakan bahwa kedua hal itu didapat dari MulutNya atau PerkataanNya.

 

Duduk dengan setia mendengarkan pengajaranNya bukan hanya memberi pengertian akan hal-hal rohani saja, tetapi juga Hikmat, Pengetahuan dan Kepandaian. Tetapi tidak banyak yang percaya bukan? Itulah sebabnya kita masih dengar orang tua yang marah kepada anaknya berkata: “Baca alkitab dan dengerin kotbah terus melulu, mana bisa pinter!!!”…

 

Ternyata bisa, ya ternyata bisa..

By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Wednesday, May 26, 2010

Roti Gosong

Ketika aku masih anak perempuan kecil, Ibu suka membuat sarapan dan makan malam.


Dan suatu malam, setelah ibu sudah membuat sarapan, bekerja keras sepanjang hari, malamnya menghidangkan sebuah piring berisi telur, saus dan roti panggang yang gosong di depan meja ayah.


Saya ingat, saat itu menunggu apa reaksi dari orang-orang di situ!


Akan tetapi, yang dilakukan ayah adalah mengambil roti panggang itu, tersenyum pada ibu, dan menanyakan kegiatan saya di sekolah.


Saya tidak ingat apa yang dikatakan ayah malam itu, tetapi saya melihatnya mengoleskan mentega dan selai pada roti panggang itu dan menikmati setiap gigitannya!


Ketika saya beranjak dari meja makan malam itu, saya mendengar ibu meminta maaf pada ayah karena roti panggang yang gosong itu.


Dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan:
"Sayang, aku suka roti panggang yang gosong."


Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur pada ayah. Saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai roti panggang gosong. Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata, "Debbie, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini dan dia benar-benar lelah. Jadi sepotong roti panggang yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun!"


Apa yang saya pelajari di tahun-tahun berikutnya adalah belajar untuk menerima kesalahan orang lain, dan memilih untuk merayakan perbedaannya - adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi.


TUHAN Memberkati

Sunday, May 23, 2010

Monday, May 10, 2010

3 Reaksi

Seorang wanita yg baru saja menikah datang pada ibunya dan mengeluh soal tingkah laku suaminya

Setelah pesta pernikahan yg gegap gempita beberapa waktu lalu, baru ia tahu karakter asli sang suami. Keras kepala, Suka bermalas malasan, boros dsb.

Ibu muda itu berharap orang tuanya ikut menyalahkan suaminya. Namun betapa kagetnya ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu kemudian masuk kedapur, sementara putrinya terus ber-cerita dan mengi-kutinya.

Sang ibu lalu mema-sak air. Setelah sekian lama, air mendidih. Sang ibu menuangkan air panas itu kedalam 3 Gelas yg telah disiapkan

Di Gelas pertama ia masukkan Telur. Digelas kedua, ia taruh Wortel. Dan digelas ketiga, ia bubuhkan kopi. Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi. Wortel yg keras menjadi lembut, Telur yg mudah pecah menjadi Keras dan Kopi memancarkan aroma harum.

Lalu sang ibu menje-laskan "Nak masalah itu bagaikan air mendidih, Namun, bagaimana sikap kita-lah yang akan menen-tukan dampaknya. Kita bisa menjadi : Lembek seperti wortel.
Mengeras seperti Telur
atau harum seperti kopi.

Dalam tiap masalah, sebenarnya tersimpan mutiara iman yg ber-harga.Sangat mudah untuk beryukur saat keadaan baik2 saja, tapi apakah kita dapat tetap  percaya saat pertolongan Tuhan seolah tdk kunjung datang?

Hari ini kita belajar ada 3 reaksi org saat masalah datang. Ada yg jadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri. Ada yg mengeras marah dan berontak pada Tuhan. Ada juga yang justru makin harum, makin  taat dan berserah percaya pada NYA

Adakalanya Tuhan sengaja menunda pertolongannya Apa tujuannya? Agar kita belajar percaya tidak pernah ada masalah yg tdk bisa Tuhan  selesaikan.... :).

Thursday, May 06, 2010

Bagian Kita & Bagian Tuhan

Suatu kali, di Taiwan ada seorang konglomerat dan pengusaha kaya. Hebatnya, kekayaan itu menurut banyak pihak diperoleh benar-benar dari nol. Karena itu, apa yang dilakukannya mampu menginspirasi banyak orang.


Suatu ketika, karena penasaran, ada seorang pemuda ingin belajar menimba pengalaman dari sang pengusaha. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya sang pemuda berhasil menemui si pengusaha sukses.


“Terimakasih Bapak mau menerima saya. Terus terang saya sangat ingin menimba pengalaman dari Bapak sehingga bisa sukses seperti Bapak,” ujar pemuda itu.


Mendengar permintaan itu, sang pengusaha tersenyum sejenak. Kemudian, ia pun meminta anak muda tadi menengadahkan tangannya. Si pemuda pun terheran-heran. Namun, lantas si pengusahapun menjelaskan maksudnya.

“Biar aku lihat garis tanganmu. Dan, simaklah baik-baik apa pendapatku tentangmu sebelum aku memberikan pelajaran seperti yang kamu minta,” jawab pengusaha tersebut. Setelah menengadahkan kedua tangannya, si pengusaha pun berkata, “Lihatlah telapak tanganmu ini. Di sini ada beberapa garis utama yang menentukan nasib. Di sana ada garis kehidupan. Kemudian, di sini ada garis rezeki dan ada pula garis jodoh. Sekarang, menggenggamlah. Di mana semua garis tadi?”

“Di dalam telapak tangan yang saya genggam.” Jawab si pemuda yang penasaran.

“Nah, apa artinya itu? Hal itu mengandung arti, bahwa apapun takdir dan keadaanmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri. Kamu lihat bukan? Bahwa semua garis tadi ada di tanganmu. Dan, begitulah rahasia suksesku selama ini. Aku berjuang dan berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan nasibku sendiri,” terang si pengusaha. “Tetapi coba lihat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam? Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu. Karena di sanalah letak kekuatan Sang Maha Pencipta yang kita tidak akan mampu lakukan dan itulah bagianNya Tuhan.

Genggam dan lakukan bagianmu dengan kerja keras dan sungguh, dan bawalah kepada Tuhan bagian yang tidak mampu engkau lakukan!

♥*•*•Do your best and God will do the REST•*•*♥

Tuesday, May 04, 2010

Tiga Karung Beras

Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah
kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak
laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak
laki-lakinya untuk saling menopang.

Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung
tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut
diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih
menjahitkan baju untuk sang anak.

Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas.

Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah
sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.

Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.

Dan kemudian berkata kepada ibunya: ” Ma, saya mau berhenti sekolah dan
membantu mama bekerja disawah”. Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata
: “Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu
harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu,
pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah
nanti berasnya mama yang akan bawa kesana”.

Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya.

Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan
merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.

Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya
datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.

pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : ” Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran”. Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.

Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata: “Masih dengan beras yang sama”. Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : “Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna.

Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya”.

Sang ibu sedikit takut dan berkata : “Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : “Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam- macam jenis beras”. Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.

 

Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: “Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !”.

 

Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: “Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis”. Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.

 

Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: “Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi.”

 

Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.

 

Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.

 

Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: “Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu.” Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: “Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini.”

 

Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam- diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.

 

Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.

 

Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah. Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata : “Inilah sang ibu dalam cerita tadi.” Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik keatas mimbar.

 

Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anak
saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata: “Oh
Mamaku………………

 

Inti dari Cerita ini adalah:

Pepatah mengatakan: “Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang kenangan” Inilah kasih seorang mama yang terus dan terus memberi kepada anaknya tak mengharapkan kembali dari sang anak. Hati mulia seorang mama demi menghidupi sang anak berkerja tak kenal lelah dengan satu harapan sang anak mendapatkan kebahagian serta sukses dimasa depannya. Mulai sekarang, katakanlah kepada mama dimanapun mama kita berada dengan satu kalimat: ” Terimakasih Mama.. Aku Mencintaimu, Aku Mengasihimu… selamanya”.

Saturday, May 01, 2010

Kisah Seorang Anak

Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin menuliskan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa...!!!


Seorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan PERBUATAN LUAR BIASA. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya kanak-kanak yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China. Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati.


Sejak ia berusia 10 tahun ( tahun 2001 ) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Sejak itu Zhang Da, demikian nama anak itu, hidup dengan sang ayah yang tidak bekerja, tidak bisa berjalan dan sakit-sakitan. Ia masih terlalu kecil untuk memikul tanggung jawab yang berat itu, namun ia tetap berjuang.


Ia bersekolah dengan berjalan kaki melewati hutan kecil. Karena tidak sarapan, diperjalanan itu ia makan daun-daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang ia mencoba memakan sejenis jamur atau rumput, sehingga ia tahu mana yang masih bisa diterima lidahnya dan mana yang tidak. Pulang sekolah, ia bekerja membelah batu-batu besar. Upah sebagai tukang batu digunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk ayahnya.


Setiap hari ia menggendong ayahnya kekamar mandi, menyeka dan juga memandikan ayahnya. Ia membeli beras dan membuatkan bubur untuk makan ayahnya.
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter -dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.


Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!


Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, Sebut saja, mereka bisa membantumu. Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah! demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.
Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Wednesday, April 14, 2010

GiVe only the BeSt !!!‎

Suatu malam ada pria tua & istrinya memasuki sebuah lobi hotel kecil di Philadelpia. "Semua hotel besar dikota ini telah terisi, bisakah kau beri kami satu kamar saja?" kata pria tua itu. Pegawai hotel menjawab "semua kamar telah penuh krn ada 3 event besar yang bersamaan diadakan dikota itu,tapi saya tdk bisa menyuruh pasangan yang baik seperti Anda utk berhujan2 diluar sana pada pukul satu dini hari seperti ini, bersediakah anda berdua tidur dikamar saya?".


Keesokan harinya pada saat bayar tagihan, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel "kamulah manajer yg seharusnya jadi bos hotel terbaik di USA, krn kamu lakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani, mungkin suatu hari saya bangunkan satu hotel utkmu". Pegawai hotel itu hanya ‎​ tersenyum lebar & melupakan kata2 pria tua itu, krn dia pikir dirinya hanya seorg pegawai biasa.


Kira-kira 2 tahun kemudian, ia menerima surat yg berisi tiket ke New York & permintaan agar ia jadi tamu pasangan tua tsb. Setelah berada di New York, pria tua mengajak si pegawai hotel itu kesudut jln antara Fifth Avenue & Thirty-Fourth Street, dimana ia menunjuk sebuah bangunan baru yg luar biasa megah dan mengatakan "Itulah hotel yang saya bangun utk kau kelola". Pegawai hotel itu adalah George.C.Boldt, menerima tawaran William Waldorf Astor si pria tua, utk jadi GM dr hotel Waldorf-Astoria, yg menjadi hotel terbaik didunia pada jamannya.....

Guy's, benar sekali bahwa sikap kita dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan kita, bila kita bekerja hanya utk mencari uang semata, maka karier / hasil yg kita peroleh biasa2 aja.. Namun jika kita bekerja dengan hati yg mau melayani org lain, dgn motivasi bahwa pekerjaan kita hrs jadi berkat buat orang lain, maka jangan kaget kalo Tuhan akan mengangkat kita & memberi kita berkat yang melimpah....

So let's work for goodness

Monday, April 12, 2010

Menghadapi Raksasa Kehidupan

Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu (1Samuel 17:45)


Pada saat kita harus berhadapan dengan kesukaran yang teramat besar. Entah berupa penyakit yang tak kunjung sembuh, atau tekanan pekerjaan yang sangat berat; entah juga berupa kehadiran "orang sulit" di dekat kita-atasan di kantor, rekan sepelayanan, klien, tetangga-sangat menjengkelkan, tetapi kita tidak bisa hindari. Atau, bisa juga berupa kebiasaan buruk yang terus membelenggu, kita ingin menjauh, tetapi tak juga bisa lepas. Semua itu membuat kita merasa kecil dan tak berdaya.

Dalam keadaan demikian, kita bisa belajar dari Daud ketika menghadapi Goliat. Secara fisik, Daud sangat tidak sebanding dengan Goliat. Daud berperawakan biasa, Goliat raksasa. Daud penggembala kambing domba, Goliat prajurit profesional. Daud bersenjata "umban dan batu" (ayat 40), Goliat bersenjata perang lengkap (1Samuel 17:5-7). Namun akhirnya, kita semua tahu, Daud berhasil mengalahkan Goliat (ayat 50). Apa kunci sukses Daud? Daud berhasil karena ia berfokus kepada Allah (ayat 45-47).


Ya, jika kita berfokus pada kesukaran yang menghadang, maka kesukaran itu akan kita rasakan berkali-kali lipat lebih besar daripada yang sebenarnya. Efeknya, kita akan merasa kecil dan tidak berdaya. Seperti kesepuluh pengintai yang diutus Musa (Bilangan 13:32,33). Kalah sebelum bertanding. Namun, kalau kita berfokus pada Allah-pada kasih dan kuasa-Nya-kita akan mendapat kekuatan ekstra untuk menghadapi segala tantangan. Kita memang lemah, tetapi Allah
yang memiliki kita, Mahakuat. Bersama-Nya kita bisa, dan tidak ada alasan untuk kita tidak sanggup mengatasi kesukaran sebesar apa pun.

DI DALAM TUHAN TIDAK ADA GUNUNG YANG TERLALU TINGGI UNTUK DIDAKI

Wednesday, April 07, 2010

Mengampuni

Pada hari Minggu pagi tanggal 8 November 1987 seorang pria Irlandia, Gordon Wilson, bersama putrinya yang berusia 28 tahun, Marie, pergi menonton pawai di kota Enniskillen di Irlandia Utara. Ketika mereka berdiri di samping sebuah dinding batu sembari menantikan kesatuan prajurit dan polisi Inggeris berbaris melewati mereka, sebuah bom dari teroris IRA (Irish Republican Army) meledak di belakang mereka.

Enam orang tewas seketika karena ledakan itu. Gordon dan putrinya terkubur beberapa meter di bawah tumpukan batu. Gordon merasakan bahu dan lengannya terluka, tetapi ia tidak dapat bergerak. Kemudian, ia merasakan ada seseorang menyentuh jari-jarinya.

Ini Ayah, kan?” bisik Marie.

“Betul, Marie,” sahut ayahnya.

Gordon mendengar suara-suara samar orang-orang yang berteriak kesakitan, kemudian suara yang jauh lebih jelas, yakni teriakan maria. Ia meramas tangan putrinya kuat-kuat sambil berkali-kali bertanya apakah ia baik-baik saja. Di antara jerit kesakitannya, Marie berkali-kali meyakinkan ayahnya bahwa ia baik-baik saja.

”Ayah, aku sangat mengasihi Ayah,” itulah kata-kata terakhir putrinya yang didengar Gordon. Empat jam kemudian, setelah mereka akhirnya diselamatkan, Marie meninggal dunia di rumah sakit karena mengalami kerusakan parah di otak dan tulang belakang.

Selanjutnya siang itu, seorang wartawan BBC ingin mewawancarai Gordon. Setelah ia menggambarkan apa yang sedang terjadi, wartawan itu bertanya kepada Gordon, ”Bagaimana perasaan anda terhadap orang yang memasang bom itu?”

Jawabannya sangat mengejutkan. ”Saya tidak membenci mereka,” sahut Gordon. ”Saya tidak dendam kepada mereka. Kata-kata yang sengit tidak akan menghidupkan Marie Wilson kembali. Saya akan berdoa malam ini dan setiap malam agar Allah mengampuni mereka.” Sebagian orang menduga bahwa pernyataan itulah yang akhirnya menenangkan kelompok-kelompok militer yang sebelumnya sangat marah terhadap pengeboman itu, dan hal itu mencegah terjadinya suatu serangan balasan yang berdarah.

Pada bulan berikutnya, banyak orang bertanya kepada Gordon yang pada akhirnya menjadi senator Republik Irlandia tentang bagaimana ia dapat mengampuni tindakan kejam yang didasari kebencian tersebut.

“Hati saya terluka,” ujar Gordon. “Saya telah kehilangan putri saya, tetapi saya tidak marah. Kata-kata terakhir Marie kepada saya, kata-kata kasih, menumbuhkan kasih saya. Saya menerima anugerah Allah untuk mengampuni melalui kekuatan kasihNya bagi saya.Selama bertahun-tahun setelah tragedi yang merengut nyawa putrinya dan yang juga nyaris merengut nyawanya sendiri itu, Gordon Wilson bekerja tanpa mengenal lelah untuk memperjuangkan kedamaian dan rekonsiliasi di Irlandia Utara sampai akhir hayatnya.

Inspirasi

Gordon Wilson telah mengalami anugerah Allah, kasih dan pengampunanNya yang melingkupi segalanya. Manakala anugerah menyentuh kehidupan kita, maka kita merasa diampuni dan dibebaskan dari belenggu pada bagian terpenting dalam kehidupan kita, dan kita pun mendapatkan anugerah untuk mengampuni orang lain. Anugerah dan pengampunan semacam itu dapat membawa kedamaian di mana ada perselisihan, membawa pemulihan di mana ada keputusasaan. Anugerah semacam itu dapat mengubah kehidupan kita dan kehidupan orang-orang di sekeliling kita, bahkan mereka yang melukai hati kita untuk selama-lamanya.

”Mengampuni dengan alasan apa pun bukanlah bentuk dari kemurahan kristiani, melainkan keadilan semata. Menjadi seorang kristiani berarti harus mengampuni hal yang tak terampuni, karena Allah telah mengampuni hal yang tak terampuni dalam diri Anda”. -

C.S LEWIS”Sebab itu, sebagai anak-anak yang terkasih, teladanilah Allah dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diriNya untuk kita sebagai persembahan dan kurban yang harum bagi Allah.” -

Epesus 5: 1  Sumber: Buletin BAIT Edisi 73.

Wednesday, March 17, 2010

Masihkah Aku Mengasihi?

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.  -  Mrk 12:31

Ketika mengajar di salah satu kelas, seorang murid menghampiri saya dan berkata, “Miss, tadi si A memukul saya…”  Namun sebelum saya sempat merespon, seorang murid lain yang berdiri tak jauh dari kami dan mendengar ungkapan murid tadi secara spontan menjawab, “Kata mamaku, kalau dipukul pukul balik!”  Mimiknya menunjukkan kesungguhan dan keseriusan tingkat tinggi, begitu yakin kalau jawabannya adalah benar.

Hmm…itu salah satu kesulitan dan pergumulan yang saya alami dalam mengajar anak-anak ini tentang kasih, keperdulian, berbagi, memaafkan, dan semua topik yang berkaitan dengan semua itu.  Cukup banyak anak-anak yang berespon seperti anak tersebut di atas.  Dalam bentuk lain tentunya, tapi intinya sama.  Entah di tempat lain, tapi anak-anak yang saya temui di sekolah ini cukup membuat saya terkejut dan prihatin dengan kenyataan seperti ini.

Betapa yang tertanam dalam benak anak-anak ini adalah bagaimana caranya untuk bisa menang dari yang lain, untuk selalu menjadi yang terbaik (apapun caranya), untuk lebih mementingkan diri sendiri.  Jika benar kondisi ini yang sekarang mewabah di lingkungan kita, bahkan sejak anak-anak…lingkungan seperti apa yang akan terbangun bagi kita dan masa depan anak-anak kita?

Mari kita kembali pada ajaran Tuhan tentang mengasihi sesama sama seperti kita mengasihi diri sendiri.  Bukankah masa depan yang akan terbangun akan jauh…jauh…lebih me-nyenangkan?  (Jc)

Masihkah saya perduli akan orang-orang di sekeliling saya?

-----------------------
Mrk 12: 28 - 34

28Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: ''Hukum manakah yang paling utama?''

29Jawab Yesus: ''Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
30Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
31Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum 
ini.''
32Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: ''Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
33Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.''
34Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: ''Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!'' Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Sunday, March 14, 2010

Be Lifted High (Hosanna)

Hosanna in the Highest

Let our King be lifted up

Hosanna

Wednesday, February 24, 2010

Tolong, Jangan Bangunkan Dia!

Ada seorang gadis kecil berdiri di pinggir keramaian selagi ayahnya memberikan suatu kesaksian tentang apa yang telah diperbuat Tuhan Yesus dalam hidupnya. Dia menyaksikan bagaimana Tuhan telah menyelamatkan dia dan menarik dia dari gaya hidupnya sebagai seorang pemabuk.


Pada hari itu ada seorang sinis yang berdiri di antara kerumunan tersebut yang tidak tahan lagi mendengar segala omong kosong tentang agama tersebut. Dia berteriak, "Kenapa anda tidak duduk dan diam saja, orang tua. Anda hanyalah bermimpi."

Tak beberapa lama, orang skeptik ini merasa ada tarikan di lengan jaketnya. Dia menoleh ke bawah dan ternyata itu adalah gadis kecil ini. Anak itu menatapnya lekat-lekat dan berkata, "Tuan, itu adalah ayah saya yang anda bicarakan. Anda mengatakan ayah saya seorang pemimpi? Biar saya ceritakan kepada anda tentang ayah saya.

"Ayah saya dulu seorang pemabuk dan malam-malam pulang ke rumah, dan memukuli ibu saya. Ibu menangis sepanjang malam. Dan Tuan, kami tidak memiliki pakaian-pakaian bagus untuk dipakai karena ayah saya membelanjakan seluruh uangnya untuk whiski. Kadang-kadang saya bahkan tidak memiliki sepatu untuk dikenakan ke sekolah. Tapi lihatlah sepatu dan baju ini! Ayah saya mempunyai pekerjaan yang baik sekarang!".

Lalu sambil menunjuk ke suatu arah, dia mengatakan, "Apakah anda melihat seorang wanita yang sedang tersenyum di sana? Itu adalah ibu saya. Dia tidak menangis sepanjang malam lagi sekarang. Sekarang dia menyanyi."

Kemudian suatu pukulan yang hebat. Anak itu berkata, "Yesus telah merubah ayah saya. Yesus telah merubah rumah kami. Tuan, jika ayah saya sedang bermimpi, tolong jangan bangunkan dia!"

Tuesday, January 26, 2010

To The Top

Firman mengajarkan kita KEPALA dan BUKAN EKOR.
Kita DI ATAS dan TIDAK DI BAWAH.
Kita MEMBERI PINJAMAN dan TIDAK MINTA PINJAMAN.
Dan tahun ini kita masuk TAHUN RAJA – RAJA.
Dengan kata lain Tuhan sedang bawa kita TO THE TOP.
Itu hal yang sangat wajar. Sebab Tuhan kita Raja Di Atas Segala Raja. Sedangkan bapa leluhur kita Abraham adalah seorang RAJA AGUNG. Dari garisnya kita mewarisi, dari rencana-Nya, kita disiapkan dan arahkan untuk DUDUK MEMERINTAH BERSAMA KRISTUS. Dan karena itu, kita juga dijadikan-Nya RAJA – RAJA dan IMAM - IMAM.
Saudara yang kekasih, mari kita TO THE TOP. Naik dengan kekuatan dan anugrah-Nya. TO THE TOP.


By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Thursday, January 07, 2010

TD Jakes, Tahun 2010 Adalah Tahun Berkat Dengan Porsi Ganda

Pendeta TD Jakes biasanya tidak membuat pernyataan atau prediksi untuk tahun baru. Tapi tahun 2010 ini berbeda. Dalam pesan video, The Potter's House, TD Jakes mengatakan dia mengharapkan tahun 2010 menjadi satu tahun dimana umat Tuhan mendapat "porsi ganda."

 

Mengingat kemerosotan ekonomi global telah terjadi selama setahun atau lebih, Jakes melihat cahaya di ujung terowongan krisis ini.

 

"Kehilangan bukanlah hal mistis dalam Alkitab. Pemikiran jaman ini yang banyak diajarkan oleh para guru saat inilah yang membawa kita ke jalan yang salah sehingga berpikir bahwa tidak akan ada tantangan," katanya. "Alkitab selalu jelas menuliskan bahwa akan ada kerugian. Tapi Dia berjanji untuk memulihkan tahun yang tercuri itu."


Menyinggung ayat dalam kitab Perjanjian Lama , Jakes menyebut tahun 2009 adalah saat ketika hama mencuri sumberdaya orang. Tapi sama seperti dinubuatkan dalam Alkitab, Jakes percaya Tuhan akan memulihkan di tahun baru apa yang dibawa pergi.

 

"Ketika Anda melihat pada 2010, saya yakin sudah saatnya bagi kita ... untuk melihat kenyataan bahwa kita telah melalui cukup banyak hal, telah melalui cukup gejolak dan bahwa sekarang kita siap untuk bergerak ke tingkat berikutnya," katanya dalam video tersebut.

 

"Setiap kali Allah menarik kembali busur, anak panah akan melangkah lebih jauh daripada yang pernah pergi sebelumnya," katanya. "Saya percaya bahwa titik-balik akan terjadi di tahun 2010."

 

"Saya percaya karena kita telah menyeberangi sungai Yordan ini seperti Elia dan Elisa bahwa kita sekarang memenuhi syarat untuk masuk ke sebuah porsi ganda. Finansial, ya. Kita perlu itu; negara kita memerlukannya; dunia kita memerlukannya. Tapi lebih dari itu, kebijaksanaan, inspirasi , sebuah perkembangan baru iman; saya percaya pelayanan baru akan meledak dan terbuka lebar. "

 

Jakessering diidentifikasi sebagai pengkhotbah Injil kemakmuran. Pendeta karismatik tersebut baru-baru ini mengumumkan "Historic Night Watch" pelayanan yang akan melibatkan teknologi multi-situs.

 

"Buka lengan Anda sampai kepada Tuhan dan terima berkat," kata Jakes dalam undangan.

 

Sementara optimis untuk tahun baru, Jakes mengingatkan bahwa tahun berkat dan pemulihan akan datang kepada mereka yang siap dan memiliki strategi dan kepada orang-orang yang telah menolak untuk mundur.

 

The Potter's House adalah salah satu gereja terbesar di negara bagian Dallas dengan lebih dari 30.000 anggota.

Sumber : Christian Post/Jawaban.com

Wednesday, January 06, 2010

Kita Melangkah Maka Dia Bertindak

Tahun baru, pengharapan baru. Awal yang tepat merencanakan langkah baru, untuk pencapaian tujuan penciptaan kita. Awal yang baik untuk menyediakan kantong anggur yang baru untuk memulai pekerjaan tangan kita sepanjang tahun yang akan dilalui.

 

Kita bisa mengambil ilustrasi anggur dan kantong (wadahnya). Anggur yang baru tidak dapat dimasukkan di dalam kantong anggur yang lama. Karena kantong anggur yang lama sudah mengeras dan tidak lagi flexibel (lentur). Sementara anggur yang baru akan melepaskan gas jika ditaruh di kantong anggur yang sudah mengeras sehingga kantong tersebut akan meledak. Sehingga jika hal itu terjadi, maka anggur dan kantong itu hanya akan terbuang sia-sia. Anggur haruslah dimasukkan ke dalam kantong yang baru.

 

Jika direfleksikan dalam kehidupan kita, urapan (anggur) yang baru sudah seharusnya dimasukkan ke dalam jiwa (kantong) yang baru pula. Ini berarti bahwa urapan awal tahun yang baru hanya terjadi jika kita menyiapkan jiwa(perasaan, pikiran, kehendak) kita yang siap diubah sesuai kebenaran. Bagaimana kita mengubah sikap hidup yang sudah jadi kebiasaan dalam keseharian kita?

 

Yesus telah membawa sejumlah besar perubahan. Dia mendobrak kebiasan yang ada melalui hidup-Nya yang sangat kontroversial dan selalu jadi sorotan sekitarNya. Anak Allah Yang Maha Tinggi, lahir dari seorang wanita perawan di kandang binatang. Murid-murid dan pengikut-Nya hanya para nelayan, orang-orang biasa, bahkan pemungut cukai. Saat orang berteriak ‘najis..najis!!’, Yesus menjamah orang kusta dan membuatnya tahir. Yesus duduk ngobrol dengan perempuan Samaria, makan bersama dengan pendosa—wanita tuna susila, bermalam di rumah seorang pemungut cukai, melanggar adat kebiasaan bangsa Yahudi, dalam hal hidup sehari-hari dan hal berpuasa. Dobrakan-dobrakan yang Yesus buat menjadikan kebanyakan orang di jamanNya menjadi skeptik, risih dan geram.

 

Tuhan Yesus sendiri katakan, “Tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik.” (Lukas 5:33-39). Faktanya, memang tidak mudah bagi seseorang untuk mengubah paradigma, mengganti kebiasaan/hal-hal lazim yang dilakukannya dengan sesuatu yang baru. Kita semua tahu perubahan (untuk menjadi lebih baik) adalah sesuatu yang baik, namun untuk berubah adalah sesuatu hal yang tidak mudah.

 

Apa visi dan mimpi yang Tuhan taruh dalam hati Anda di tahun 2010 ini? Langkahkah kaki Anda dan melangkah dalam visi itu. Waktu kaki dilangkahkan, maka Tuhan akan menuntun dan meluruskan jalan kita. Tuhan tidak bisa menuntun langkah kita, saat kita diam di tempat. Melangkahlah dan Anda akan lihat visi itu digenapi!

 

Waktu kita mendapatkan visi dari Tuhan, mungkin kita merasa visi itu terlalu besar, terlalu sulit, atau sesuatu yang baru dan kita rasakan ‘aneh’. Mungkin kita harus keluar dari rasa nyaman yang ada, mungkin kita harus berhadapan dengan orang-orang yang melawan visi itu. Namun yang perlu kita lakukan adalah satu langkah pertama untuk mewujudkan visi itu. Selamat Tahun Baru 2010.

 

By Sekolah Media CBN

Your Opinion

Nama:
Alamat Email:
Pendapat Anda tentang blog ini:

create form
lowongan kerja di rumah