Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

Why Abraham's Seed?

Blog ini diberi nama Abraham's Seed "Karena jika kita adalah milik Kristus kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Gal 3:29)

This blog is named with Abraham's Seed because "If you belong to Christ, then you are Abraham's seed, and heirs according to the promise." (Gal 3:29)
Read full story

Thursday, April 30, 2009

Tukang Kayu dan Rumahnya

Seorang  tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan  konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik  perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan  bulanannya, tetapi keputusan itu sudah Bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama  istri dan keluarganya.


Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan Sebuah rumah untuk dirinya.


Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta.


Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu  mengagumkan. Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. "Ini  adalah rumahmu," katanya, "hadiah dari kami."


Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia  mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.


Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.


Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam Seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi.


"Hidup adalah proyek yang kau kerjakan  sendiri." Hidup kita  esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.


(adapted from "The Builder",  Unknown)

 

Related Article : Keputusan Sang Ayah, Keledai, Alpukat & Benalu

Wednesday, April 29, 2009

Gosip

"Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut."

Amsal 20:19

 

Dalam terjemahan NIV dikatakan: "Gosip mengkhianati suatu kepercayaan. Hindari orang yang terlalu banyak bicara."

 

Hari-hari ini semua yang bermain saham / bursa mengerti bahwa naik turunnya saham, tergantung siapa bicara tentang apa. Sentiman pasar dan pergerakan harga sangat ditentukan berita seperti apa yang sedang muncul dalam masyarakat. Karena itulah kita mesti belajar menimbang dengan masak apapun yang kita katakan. Dari mulut kita bisa mengalir berkat kehidupan tetapi dari mulut yang sama bisa keluar racun yang mematikan.

 

Terjebak dalam ber-gosip, akan membuat mulut kita jadi pedang yang menikam banyak sahabat dan saudara. Dan bagaimana pun, seperti yang Firman Tuhan katakan : Dalam banyak bicara terdapat banyak pelanggaran.

 

Mari kita ucapkan berkat, kebenaran, kebaikan, kesucian dan jadikan dunia hidup kita lebih baik lagi.

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

 

Related Articles : Bukan Urusanmu, Naik Untuk Memberi, Tekanan

Tuesday, April 28, 2009

Good Story

Ini adalah cerita seorang ibu yg akan menyelesaikan skripsinya.

 

Saya adalah ibu tiga orang anak (umur 14, 12, dan 3 tahun) dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikannya diberi nama "Tersenyum". Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan tersenyum kepada tiga orang dan mendokumentasikan reaksi mereka. Saya adalah seorang yang mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang dan mengatakan "hello", jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah. 

Segera setelah kami menerima tugas tsb, suami saya, anak bungsu saya, dan saya pergi ke restoran McDonald's pada suatu pagi di bulan Maret yang sangat dingin dan kering. Ini adalah salah satu cara kami dalam antrian, menunggu untuk dilayani, ketika mendadak setiap orang di sekitar kami mulai menyingkir, dan bahkan kemudian suami saya ikut menyingkir. Saya tidak bergerak sama sekali... suatu perasaan panik menguasai diri saya ketika saya berbalik untuk melihat mengapa mereka semua menyingkir. 

Ketika berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang sangat menyengat, dan berdiri di belakang saya dua orang lelaki tunawisma. Ketika saya menunduk melihat laki-laki yang lebih pendek, yang dekat dengan saya, ia sedang "tersenyum". Matanya yang biru langit indah penuh dengan cahaya Tuhan ketika ia minta untuk dapat diterima. Ia berkata "Good day" sambil menghitung beberapa koin yang telah ia kumpulkan. Lelaki yang kedua memainkan tangannya dengan gerakan aneh sambil berdiri di belakang temannya. 

Saya menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental dan lelaki dengan mata biru itu adalah penolongnya. Saya menahan haru ketika berdiri di sana bersama mereka. 

Wanita muda di counter menanyai lelaki itu apa yang mereka inginkan. Ia berkata, "Kopi saja, Nona" karena hanya itulah yang mampu mereka beli. (Jika mereka ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh mereka, mereka harus membeli sesuatu. Ia hanya ingin menghangatkan badan). Kemudian saya benar-benar merasakannya - desakan itu sedemikian kuat sehingga saya hampir saja merengkuh dan memeluk lelaki kecil bermata biru itu. Hal itu terjadi bersamaan dengan ketika saya menyadari bahwa semua mata di restoran menatap saya, menilai semua tindakan saya. 

Saya tersenyum dan berkata pada wanita di belakang counter untuk memberikan saya dua paket makan pagi lagi dalam nampan terpisah. Kemudian saya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu sebagai tempat istirahatnya. Saya meletakkan nampan itu ke atas meja dan meletakkan tangan saya di atas tangan dingin lelaki bemata biru itu. 

Ia melihat ke arah saya, dengan air mata berlinang, dan berkata "Terima kasih." Saya meluruskan badan dan mulai menepuk tangannya dan berkata, "Saya tidak melakukannya untukmu. Tuhan berada di sini bekerja melalui diriku untuk memberimu harapan." 

Saya mulai menangis ketika saya berjalan meninggalkannya dan bergabung dengan suami dan anak saya. Ketika saya duduk suami saya tersenyum kepada saya dan berkata, "Itulah sebabnya mengapa Tuhan memberikan kamu kepadaku, Sayang. Untuk memberiku harapan." Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan pada saat itu kami tahu bahwa hanya karena Rahmat Tuhan kami diberikan apa yang dapat kami berikan untuk orang lain. Hari itu menunjukkan kepadaku cahaya kasih Tuhan yang murni dan indah. 

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah, dengan cerita ini ditangan saya. Saya menyerahkan "proyek" saya dan dosen saya membacanya. Kemudian ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkan saya membagikan ceritamu kepada yang lain?" Saya mengangguk pelahan dan ia kemudian meminta perhatian dari kelas. Ia mulai membaca dan saat itu saya tahu bahwa kami, sebagai manusia dan bagian dari Tuhan, membagikan pengalaman ini untuk menyembuhkan dan untuk disembuhkan.. 

Dengan caraNya sendiri, Tuhan memakai saya untuk menyentuh orang-orang yang ada diMcDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap jiwa yang menghadiri ruang kelas di malam terakhir saya sebagai mahasiswi.. 

Saya lulus dengan satu pelajaran terbesar yang pernah saya pelajari: PENERIMAAN YANG TAK BERSYARAT. Banyak cinta dan kasih sayang yang dikirimkan kepada setiap orang yang mungkin membaca cerita ini dan mempelajari bagaimana untuk MENCINTAI SESAMA DAN MEMANFAATKAN BENDA-BENDA BUKANNYA MENCINTAI BENDA DAN MEMANFAATKAN SESAMA.

 

Related Articles : Apakah Botol Yang Kau Bawa Pecah ?, Billy Bertobat

Monday, April 27, 2009

Lukisan Kehidupan

Suatu hari ada seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisannya. Lukisan ini adalah lukisan yang sangat bagus dan akan diperlihatkan pada suatu pameran besar.


Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan lukisannya. Sambil memandangi lukisannya itu, tanpa disadari si pelukis telah berjalan mundur. Dan ketika berjalan mundur pelukis tersebut tidak melihat ke belakang. Dia terus berjalan mundur hingga di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia akan mengakhiri hidupnya.


Salah seorang melihat pelukis tersebut dan hendak berteriak untuk memperingatkan pelukis tersebut. Tetapi tidak jadi, karena dia berpikir mungkin ketika mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget dan malah jatuh ke belakang. Kemudian orang tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan tersebut, lalu mencoret - coret lukisan si pelukis tersebut sampai rusak.

 

Pelukis tersebut sangatlah marah dan maju hendak memukul orang tersebut. Tetapi beberapa orang yang ada di situ menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh.


Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari yang indah bersama dengan pasangan yang kita idamkan. Tetapi lukisan itu kelihatannya dirusak oleh Allah, karena Allah melihat bahaya yang ada pada kita kalau kita melangkah.


Kadang-kadang kita marah dan jengkel terhadap Allah atau juga terhadap pemimpin kita. Tapi perlu kita ketahui Allah selalu menyediakan yang terbaik untuk kita, anak-anak-Nya...


Rancangan Allah sungguh sempurna dan selalu datang tepat pada waktu-Nya so berharaplah hanya pada-Nya..

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Yer 29:11


God Bless U ^_^

 

Related Articles : Keledai, Alpukat & Benalu, Sangkar Burung Kosong

Sunday, April 26, 2009

Dengan Segenap Hati

Pagi hari setelah berdoa pelayan, sebelum kebaktian dimulai, Pak Hasto pemimpin pelayan mimbar tiba-tiba berdiri di depan kami, tim choir dan berkata, "Dengan segenap hati yah! Nyanyi dengan segenap hati!"

 

Tiga kata ini yang beberapa minggu sebelumnya sudah terngiang-ngiang di hati. Berapa banyak dari kita yang sudah lama mengikut Tuhan, namun kita tidak sadar bahwa kita mengikut Tuhan tidak dengan segenap hati, kasih kita perlahan-lahan menjadi dingin.

 

Tiga kata ini membuat perbedaan yang sangat jauh. Tiga kata ini membuat perbedaan sehingga Kaleb dan Yosua masuk ke tanah perjanjian, sedangkan dua juta bangsa Israel yang lainnya mati di padang gurun. Coba Anda renungkan betapa luar biasanya dampak dari "Dengan segenap hati" ini.

"Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya." Bil 32:11,12

Raja Hizkia melakukan semuanya dengan segenap hati sehingga segala usahanya berhasil.

"Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil." 2 Taw 31:21

Tuhan Yesus sendiri mengajar kita untuk mengasihi Dia dengan segenap hati.

"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Mat 22 :37

Sudahkah kita melakukan pekerjaan kita, aktivitas kita, pelayanan kita, penyembahan kita bahkan semuanya dengan segenap hati?

"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."  Kol 3:23

Related Articles : Menamai dan Memaknai, Terapi Tertawa

Friday, April 24, 2009

Majesty

Here I am humbled by your Majesty
Covered by your grace so free
Here I am, knowing I'm a sinful man
Covered by the blood of the Lamb

Now I've found the greatest love of all is mine
Since you laid down your life
The greatest sacrifice

Majesty, Majesty
Your grace has found me just as I am
Empty handed, but alive in your hands
Majesty, Majesty
Forever I am changed by your love
In the presence of your Majesty

Here I am humbled by the love that you give
Forgiven so that I can forgive
Here I stand, knowing that I'm your desire
Sanctified by glory and fire

Now I've found the greatest love of all is mine
Since you laid down your life
The greatest sacrifice

By : Delirious




Related Video Music : Every Little Thing

Buy this DVD :

Thursday, April 23, 2009

Doa

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.


Malaikat memulai pembicaraan, "kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!"


"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.


Setelah itu malaikatpun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.


Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali merngunjunginya ; dengan antusias si pengusaha bertanya, " apakah besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, " anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang Istri, disebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".


Kata Malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua ? itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"

 

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh," Tuhan Yesus, aku tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik ! Aku tau dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan perpuluhan di gereja itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupin perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri." dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan kurus karena kurang istirahat".


Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir dipipi di pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

 

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !


Dengan setengah bergumam dia bertanya, "apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman gereja tidak ada yang berdoa buatku?"


Jawab si Malaikat,'" ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogant, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur dikursi sambil memangku si bungsu.

 

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "anakku, Tuhan melihat air matamu dan  penyesalanmu ! ! kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".


Dengan terheran-heran dan tidak percaya ,se pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.


Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.

 

Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tau tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja kan ? untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negri ?


Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca dikoran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.


Pesan Moral :
Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.
Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.
Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Allah dari peristiwa yang terjadi.

Wednesday, April 22, 2009

Purpose Driven Life (2)

ADA 5 TUJUAN HIDUP ANDA

TUJUAN 1

ANDA DIRENCANAKAN BAGI KESENANGAN ALLAH

Salah satu pemberian terbesar Allah kepada Anda adalah kemampuan untuk menikmati kesenangan. Dia memperlengkapi anda dengan pancaindera dan emosi sehingga anda bisa mengalaminya. Dia ingin agar anda menikmati kehidupan, bukan hanya menjalaninya. Kita diciptakan menurut peta dan teladan Allah, jadi janganlah lupa bahwa Allah memiliki emosi juga. Bagaimana kita dapat menyenagkan Allah? Yaitu, dengan menyembahNya, jangan salah mengerti, arti penyembahan bukanlah sekedar ibadah di hari Minggu. Inti penyembahan adalah mempersembahkan diri secara total kepada Allah, Dia menginginkan pengabdian penuh anda, bukan sedikit dari kehidupan anda. Apa yang menyenangkan dan membuat Allah tersenyum?

  • Allah tersenyum bila kita mengasihi Dia diatas segalanya.
  • Allah tersenyum ketika kita mempercayai Dia sepenuhnya.
  • Allah tersenyum ketika kita mentaati Dia dengan sepenuh hati.
  • Allah tersenyum bila kita memuji dan bersyukur kepadaNya terus menerus.
  • Allah tersenyum bila kita menggunakan kemampuan kita.

 

TUJUAN 2

ANDA DIBENTUK UNTUK KELUARGA ALLAH

Apakah anda pernah mendengar disaat-saat terakhir kehidupan seseorang minta dibawakan harta, ijazah, medali atau penghargaan lainnya untuk mengelilinginya? Pada saat kehidupan di dunia akan berakhir, manusia tidak minta dikelilingi benda-benda, yang dinginkannya adalah dikelilingi oleh orang-orang yang dikasihinya, orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengannya. Pada saat-saat terakhir kita, barulah kita menyadari bahwa hubungan / relationship sangat penting dalam kehidupan kita. Bijaksanalah orang yang mempelajari kebenaran tersebut lebih awal dan tidak terlambat. Ketika anda bangun setiap pagi dan berdoa, berdoalah begini, " Allah, apapun yang aku kerjakan hari ini, aku ingin memastikan bahwa aku menggunakan waktu untuk mengasihiMu dan mengasihi orang lain". Pernyataan kasih terbaik adalah waktu, semakin banyak waktu yang anda berikan untuk sesuatu, semakin besar anda menunjukkan pentingnya dan nilainya sesuatu tersebut bagi anda. Pemberian terbesar yang bisa anda berikan kepada seseorang ialah waktu anda. Uang dapat dicari, tetapi waktu yang terlewat tidak bisa kita dapatkan kembali. Jadi, jika anda memberikan waktu anda yang tidak dapat diulang, anda memberikan sebagian dari hidup anda. Sediakan waktu anda bagi prioritas utama anda, yaitu "HUBUNGAN", pastikan anda mempunyai hubungan yang baik dengan anggota keluarga anda, kelompok kecil anda dan komunitas di gereja anda, ingat anda adalah bagian dari anggota keluarga gereja.

TUJUAN 3

ANDA DICIPTAKAN UNTUK MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS

Sasaran utama Allah bagi kehidupan anda didunia bukanlah kenyamanan, melainkan pengembangan karakter. Allah menggunakan berbagai hal untuk membentuk kita, melalui orang-orang dan keadaan sekeliling kita, melalui berbagai persoalan dan pencobaan, juga melalui firmanNya Allah membentuk kita. Anda tidak bisa setiap harinya menonton televisi selama 3 jam sedangkan membaca alkitab hanya 3 menit tetapi berharap bisa bertumbuh. Membaca alkitab setiap hari akan membuat anda  tetap berada dalam jangkauan suara Allah. Bagaimana caranya agar firman allah dapat membuat anda bertumbuh?

  1. Menerima Firman Allah dengan sikap terbuka dan reseptif.
  2. Membacanya.
  3. Meneliti atau mempelajari.
  4. Menghafalnya.
  5. Merenungkannya.

Pertumbuhan seringkali menyakitkan dan menakutkan. Tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan, tidak ada perubahan tanpa ketakutan atau kehilangan, dan tidak ada kehilangan tanpa rasa sakit. Anda harus membiarkan pergi cara-cara lama untuk mengalami yang baru, kebiasaan membutuhkan waktu untuk berkembang. Ingatlah bahwa karakter anda merupakan keseluruhan kebiasaan anda. Pekerjaan Roh Kuduslah yang dapat membantu anda berubah dan menghasilkan karakter seperti Kristus di dalam diri anda. Anda harus bekerja sama  dengan pekerjaan Roh Kudus dengan cara melakukan yang benar walau anda dalam kelemahan, ketakutan dan berbagai perasaan anda, usaha anda sangat berkaitan dengan pertumbuhan rohani anda. Untuk menjadi serupa Kristus itu tidak mudah, dibutuhkan ketekunan, kesabaran, usaha, doa dan semua proses itu memakan waktu yang lama.

 

TUJUAN 4

ANDA DIBENTUK UNTUK MELAYANI ALLAH

Anda ditempatkan di bumi untuk memberikan sumbangsih. Anda tidak diciptakan untuk menghabiskan sumber daya, yaitu untuk makan, bernafas dan memenuhi tempat. Anda diciptakan untuk melayani Allah, tidak perduli apa pekerjaan atau karier anda, anda dipanggil untuk pelayanan kristiani purna waktu. Bagi orang-orang Kristen, pelayanan bukanlah pilihan, namun sesuatu untuk dimasukkan dalam jadwal kita. Pelayanan adalah inti kehidupan Kristen. Yesus datang untuk "melayani" dan untuk "memberi". Kedua kata kerja tersebut seharusnya juga juga menjadi ciri kehidupan anda di dunia. Melayani Allah berarti melayani sesama kita. Pada akhir hidup anda akan berdiri di hadapan Allah, dan Dia akan mengevaluasi seberapa baik anda melayani orang lain dengan kehidupan anda. Allah tidak pernah memboroskan sesuatu. Dia tidak akan memberi anda kemampuan, minat, talenta, karunia, kepribadian  dan pengalaman-pengalaman kehidupan jika Dia tidak bermaksud menggunakannya bagi kemuliaanNya. Jika anda tidak terlibat dalam pelayanan apapun, dalih apa yang anda gunakan?  Beraneka ragam tokoh besar dalam Alkitab memiliki kelemahan yang tidak sesuai dengan status mereka, tetapi Allah memakai mereka semua dalam pelayananNya. Dia akan memakai anda juga, jika anda berhenti membuat alasan. Banyak penelitian menunjukan bahwa rata-rata orang memiliki antara 500 - 700 ketrampilan dan kemampuan berbeda. Otak anda bisa menangani 15.000 keputusan per detik, hidung anda bisa mencium lebih dari 10.000 bau yang berbeda. Sentuhan anda bisa mendeteksi sesuatu yang kecilnya 1/25.000 inci, dan lidah anda bisa mengecap satu bagian kina dalam 2 juta bagian air. Anda merupakan sekumpulan kemampuan yang luar biasa, ciptaan Allah yang menakjubkan. Bagian dari tanggung jawab gereja adalah mengenali dan menggali kemampuan anda untuk melayani Allah.

 

TUJUAN 5

ANDA DICIPTAKAN UNTUK SEBUAH MISI

Setiap orang Kristen mengemban Amanat Agung untuk memberitakan kabar baik bagi orang lain. Ketakutan dan prasangka apakah yang orang miliki ketika mereka mendengar kata 'penginjilan'? Apa yang membuat anda tidak memberitakan kabar baik kepada orang lain? Berdoalah, karena doa adalah peralatan yang paling penting bagi misi anda di dunia. Orang-orang mungkin menolak kasih kita atau menolak pesan kita, tetapi mereka tidak berdaya terhadap doa-doa kita. Berdoalah agar anda mendapat kesempatan bersaksi, mempunyai keberanian berbicara, berdoa bagi orang-orang yang akan diinjili, penyebaran injil yang cepat, berdoa untuk munculnya lebih banyak pekerja dan untuk para misionaris juga untuk semua orang yang terlibat dalam tuaian global. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah juga kesaksian hidup anda, ingat sebagian besar orang yang belum percaya sebelum menerima Alkitab sebagai kitab yang bisa dipercayai, mereka ingin tahu apakah anda bisa dipercaya.

 

By Rick Warren

(Dikutip dari booklet Hok Im Tong, Bandung)

Tuesday, April 21, 2009

The Purpose Driven Life (1)

SESUNGGUHNYA UNTUK APAKAH AKU ADA DI DUNIA?

Melewati setiap hari yang penuh dengan perjuangan setiap orang pasti pernah memikirkan pertanyaan di atas, "Sesungguhnya untuk apa aku ada di dunia ini? Buat apa & siapa, segala jerih payah yang telah aku lakukan?" Disaat anda sangat kelelahan dengan pertanyaan tsb, akan menimbulkan perasaan sia-sia, bahkan putus asa karena merasa semua kerja keras yang telah anda lakukan tidak jelas tujuannya. Jika anda menemukan apa maksud Allah menempatkan anda di planet ini, hal tsb akan menimbulkan harapan, energi dan sukacita dalam menjalani hari-hari anda yang keras.

 

ANDA DILAHIRKAN OLEH TUJUANNYA DAN UNTUK TUJUANNYA

Anda harus mengawalinya dengan Allah, Pencipta anda. Allah bukan sekedar titik awal dalam kehidupan anda, Dialah sumber kehidupan. Hanya di dalam Allahlah kita menemukan asal usul kita, identitas kita, makna kita, tujuan kita, pentingnya kita dan masa depan kita. Setiap jalan lain membawa kepada jalan buntu. Biarkan Allah memakai anda bagi tujuanNya, bukan anda yang menggunakan Allah bagi tujuan anda sendiri.

Anda ada bukan karena suatu kebetulan. Allah tidak pernah melakukan  apapun secara kebetulan, dia tidak pernah membuat kesalahan. Dia memiliki alasan untuk segala sesuatu yang Dia ciptakan. Anda diciptakan sebagai sasaran khusus dari kasih Allah. Allah menjadikan anda supaya Dia bisa mengasihi anda. Inilah sebuah kebenaran untuk dijadikan landasan kehidupan anda.

 

Apa yang menggerakkan kehidupan anda?

Apakah anda termasuk orang yang hidupnya digerakkan oleh rasa bersalah? oleh kebencian dan kemarahan? oleh rasa takut? oleh materialisme? atau oleh kebutuhan akan pengakuan? Hidup anda harus digerakkan oleh tujuan. Ada 5 manfaat besar dari kehidupan yang memiliki tujuan:

  • Mengenali tujuan anda memberi makna bagi kehidupan anda.
  • Mengenali tujuan anda memudahkan kehidupan anda.
  • Mengenali tujuan anda membuat kehidupan anda memiliki fokus.
  • Mengenali kehidupan anda akan memotivasi kehidupan anda.
  • Mengenali tujuan anda akan mempersiapkan anda untuk menghadapi kekekalan.

Apa yang paling penting pada akhir kehidupan anda bukanlah apa yang orang lain katakan tentang kehidupan anda tetapi apa yang Allah katakan. Suatu hari anda akan berdiri di hadapan Allah, dan Dia akan memeriksa kehidupan anda, suatu ujian akhir sebelum anda memasuki kekekalan. Alkitab mengatakan"Sebab kita semua harus menghadapi tahta pengadilan Allah..." Demikianlah setiap orang diantara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah. Untunglah Allah ingin kita lulus ujian tersebut, karena itu Dia telah memberi kita pertanyaannya sebelumnya.

Ada 2 pertanyaan penting:

Pertama, Apa yang telah kamu lakukan terhadap AnakKu Yesus Kristus?" Apakah anda menerima apa yang Yesus kerjakan bagi anda dan apakah anda belajar untuk mengasihi dan mempercayaiNya?

Kedua, "Apa yang telah kamu lakukan terhadap apa yang telah Aku berikan kepadamu?"

Apa yang telah anda lakukan terhadap kehidupan anda, yakni semua karunia, talenta, kesempatan, energi, hubungan dan kekayaan yang telah Allah berikan kepada anda? Semakin banyak Allah memberi kepada anda, semakin banyak tanggung jawab yang Dia tuntut dari anda. Apakah anda menggunakannya bagi tujuan-tujuan  yang untuknya Allah menciptakan anda?

 

MEMANDANG KEHIDUPAN DARI SUDUT PANDANG ALLAH, AKAN ANDA KETAHUI KEHIDUPAN ADALAH SUATU PENUGASAN SEMENTARA, ANDA DICIPTAKAN UNTUK KEKEKALAN

Kehidupan adalah sebuah ujian, kehidupan adalah sebuah kepercayaan dan kehidupan adalah sebuah penugasan sementara. Kehidupan ini adalah persiapan untuk menghadapi kehidupan berikutnya. Bumi bukanlah rumah terakhir anda, anda diciptakan untuk sesuatu yang jauh lebih baik. Identitas anda ada di dalam kekekalan, dan tanah air anda adalah surga. Ketika anda hidup dengan mempertimbangkan kekekalan, nilai-nilai anda berubah. Bila sesuatu didalam ciptaan memenuhi tujuanNya, hal tsb mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Hidup bagi kemuliaan Allah adalah prestasi terbesar yang bisa anda capai dengan kehidupan anda.

 

by Rick Warren

(Dikutip dari booklet Hok Im Tong, Bandung)

Monday, April 20, 2009

Bukan Urusanmu

"Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

Yohanes 21:22

Petrus mendapat tuntunan yang sangat jelas! Apa yang akan Tuhan rencanakan bagi hidup orang lain, jangan "usil" ... 'bukan urusanmu', kata Yesus. Mengapa? Karena banyak orang suka mengurusi orang lain, tetapi mengabaikan apa yang sedang Tuhan kerjakan terhadap hidup kita. Banyak orang "meratapi" orang lain, padahal seharusnya kita 'meratapi' diri sendiri.

 

Saudara yang terkasih, biar kita berfokus pada apa yang Tuhan lakukan dalam hidup kita. Tentu kita harus dengan 'tulus' mendoakan dan mendukung saudara-saudara kita. Namun saat ketulusan itu hilang, maka kita terjebak pada kepalsuan dan kesia-siaan. Saat itulah nyata yang Tuhan katakan: 'Itu bukan urusanmu." Dan yang lebih penting daripada 'ngurusi' orang lain adalah ikutlah Yesus. Orang yang selalu mengikuti Yesus tidak akan ada waktu untuk "ngurusi orang lain." Saudara, ikutlah Yesus!!

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sunday, April 19, 2009

Keputusan Sang Ayah

Setelah beberapa lagu pujian seperti biasanya pada hari minggu, pembicara gereja bangkit berdiri dan perlahan-lahan berjalan menuju mimbar untuk berkhotbah.


"Seorang ayah dan anaknya serta teman anaknya pergi berlayar ke samudra Pasifik", dia memulai, "ketika dengan cepat badai mendekat dan menghalangi jalan untuk kembali ke darat. Ombak sangat tinggi, sehingga meskipun sang ayah seorang pelaut berpengalaman, ia tidak dapat lagi mengendalikan perahu sehingga mereka bertiga terlempar ke lautan."


Pengkotbah berhenti sejenak, dan memandang mata dua orang remaja yang mendengarkan cerita tersebut dengan penuh perhatian. Dia melanjutkan, "Dengan menggenggam tali penyelamat, sang ayah harus membuat keputusan yang sangat sulit dalam hidupnya....kepada anak yang mana akan dilemparkannya tali penyelamat itu. Dia hanya punya beberapa detik untuk membuat keputusan.

 

Sang ayah tahu bahwa anaknya adalah seorang pengikut Kristus, dan dia juga tahu bahwa teman anaknya bukan. Pergumulan yang menyertai proses pengambilan keputusan ini tidaklah dapat dibandingkan dengan gelombang ombak yang ganas. Ketika sang ayah berteriak, "Aku mengasihi engkau, anakku!" dia melemparkan tali itu kepada teman anaknya. Pada waktu dia menarik teman anaknya itu ke sisi perahu, anaknya telah menghilang hanyut ditelan gelombang dalam kegelapan malam. Tubuhnya tidak pernah ditemukan lagi."


Ketika itu, dua orang remaja yang duduk di depan, menantikan kata-kata berikut yang keluar dari mulut sang pembicara. "Sang ayah," si pembicara melanjutkan ,"tahu bahwa anaknya akan masuk dalam kekekalan dan diselamatkan oleh Yesus, dan dia tidak sanggup membayangkan jika teman anaknya melangkah dalam kekekalan tanpa Yesus. Karena itu dia mengorbankan anaknya sendiri. Betapa besar kasih Allah, sehingga Ia melakukan hal yang sama kepada kita." Sang pembicara kembali ke tempat duduknya sementara keheningan memenuhi ruangan.


Beberapa saat kemudian, dua orang remaja duduk di sisi pembicara. "Cerita yang menarik," seorang remaja memulai pembicaraan dengan sopan, "tapi saya pikir tidaklah realistis bagi sang ayah untuk mengorbankan hidup anaknya hanya dengan berharap bahwa teman anaknya akan menjadi seorang pengikut Kristus."


"Benar, engkau benar sekali," jawab pembicara. Sebuah senyum lebar menghiasi wajahnya dan kemudian dia memandang kedua remaja tersebut dan berkata, "Tentu saja itu tidak realistis bukan ? Tapi saya ada di sini untuk memberitahu kalian bahwa cerita itu membuka mataku tentang apa yang sesungguhnya terjadi ketika Tuhan memberikan AnakNya untuk saya."Engkau tahu ... sayalah teman sang anak itu".

Friday, April 17, 2009

Apakah Botol Yang Kau Bawa Pecah ?

Dr. Lin Ting Tung adalah orang Taiwan pertama yang menjadi dokter dan menjadi Kristen. Ini terjadi pada akhir abad ke-19. Ia bekerja di rumah sakit kecil yang dirintis oleh Dr. Maxwell,seorang misionaris Inggris. Ketika itu tingkat kesehatan masyarakat di Taiwan sangat rendah dan cara pengobatan masih sangat sederhana.

Pada suatu hari seorang anak datang ke rumah sakit itu dan meminta obat untuk ibunya yang sedang demam akibat malaria. Anak ini berjalan lebih dari dua jam dari desanya ke rumah sakit melalui jalan setapak melewati hutan dan sawah.

Ketika nama ibunya dipanggil, anak ini langsung bangkit dari bangkunya,meraih botol obat dan bergegas pulang. Sore harinya pukul lima, ketika kamar obat akan ditutup, seorang perawat tampak bingung dan berbisik, "Dokter Lin,botol obat untuk pasien malaria masih ada disini. Tetapi ada satu botol yang hilang. Isinya disinfektan. Dr. Lin terkejut,diperiksanya botol yang tertinggal, benar isinya obat malaria. Jadi, anak tadi membawa botol yang salah! Botol-botol dikamar obat itu memang berbentuk sama dan berwarna sama lagipula, baik obat malaria maupun disinfektan sama-sama cairan.

 

"Celaka kita. ibu itu bisa mati. Disinfektan itu obat keras pembunuh kuman untuk kamar operasi. Kalau sampai diminum, usus bisa terbakar dan orang itu akan mati" ujar Dr. Lin dengan wajah pucat. Segera mereka melaporkan peristiwa ini kepada Dr.Maxwell. Ia juga terkejut. "Sekarang pukul lima, anak itu pergi dari
sini pukul tiga jadi Ia sudah hampir tiba. Tidak mungkin kita mengejarnya. Kita tidak tahu jalan kedesa itu" ujar Dr.Maxwell.


Dr.Maxwell termenung. lalu ia berkata, "Mulai hari ini semua obat keras tidak boleh diletakkan diatas meja. sekarang panggil semua karyawan untuk berkumpul. Kita akan berdo'a." Begitulah semua orang yang bekerja di rumah sakit itu berkumpul dan berdo'a. Dr. maxwell berdo'a, "Tuhan, kami telah membuat kecerobohan. Ampunilah kami. Nyawa seorang ibu sedang terancam. Tolonglah dia, cegahlah dia agar tidak meminum obat yang salah itu......"


Malam harinya Dr. Lin berdinas malam. Ia harus bertanggung jawab atas kematian ibu ini. Esok harinya, ketika masih subuh pintu diketuk. Ternyata itu anak yang kemarin membawa botol yang keliru. Mukanya pucat ketakutan. Dr. Lin juga takut. Kedua orang itu berdiri saling memandang dengan gugup. Kemudian anak itu berkata, "Ma'af dokter. Kemarin saya bawa botol itu sambil berlari, lalu saya jatuh botol itu pecah dan isinya tumpah". Dr. Lin yang masih terpaku karena gugup langsung bertanya, Kapan Jatuhnya? anak itu menjadi makin ketakutan, "Ma'af, dokter. Saya baru datang sekarang. jatuhnya kemarin sore, menjelang gelap," Dr. Lin langsung ingat : Menjelang gelap....itu adalah saat ketika semua karyawan rumah sakit berkumpul mendo'akan ibu anak ini! Jiwa ibu anak ini tertolong, isi botol yang salah itu tidak sampai terminum, karena botol itu pecah ditengah jalan.


Kita bisa lihat peristiwa ini dari sudut si anak. Ia pulang membawa botol obat ini sambil berlari. Ia ingin cepat-cepat memberikan obat ini kepada ibunya.Ia ingin menunjukan baktinya kepada ibunya. Ia ingin ibunya cepat sembuh. Anak ini tidak mengetahui bahwa botol yang sedang dipegangnya berisi racun. Ia tidak bisa membaca tulisan dibotol itu. Ia buta huruf Anak ini berlari terus. Jalan dari desa ke rumah sakit di kota sangat jauh. Perginya dua jam, pulangnya dua jam. Ia letih. Lalu, tiba-tiba ia tersandung. Ia jatuh. Mungkin Ia terluka, tetapi yang paling celaka: Botolnya jatuh dan pecah, cairan isinya tumpah ditanah. Bayangkan
bagaimana perasaan anak itu. Ia kecewa, sedih dan takut. Bagaimana kalau penyakit ibunya makin parah. Bagaimana kalau dokter itu marah? Anak ini sangat terpukul oleh kejatuhan ini.

 

Saat itu ia belum tahu bahwa justru terjatuhnya dia ini menolong nyawa ibunya. Mungkin orang lain akan tersenyum, "Ah, itu cuma kebetulan," namun orang percaya akan bersaksi, "Tuhan bisa bekerja melalui sebuah kebetulan," itulah juga kesaksian Rasul Paulus di Roma 8:28 : "....Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia......."
"SEGALA SESUATU" berarti segala keadaan atau segala kejadian, baik berhasil maupun kejatuhan. Kejatuhan dapat berbentuk musibah, penyakit atau kegagalan. Seringkali kita mengira bahwa Allah hanya hadir dan bekerja dalam keberhasilan. Padahal Allah juga hadir dan bekerja dalam kejatuhan. Apa tujuan Allah bekerja dalam kejatuhan? Paulus menjawab,".....untuk mendatangkan KEBAIKAN......" Jadi Tuhan dapat mendatangkan kebaikan melalui sebuah kejatuhan.


Tjhin Ce Men

Thursday, April 16, 2009

Mengapa Harus Salib ?

Menurut nalar yang wajar, seseorang berkorban untuk kepentingan dirinya sendiri. Namun yang terjadi pada peristiwa salib justru sebaliknya, Allah mengorbankan diriNya sendiri demi keselamatan pihak lain. Allah memilih jalan yang sulit dan cawan minum yang pahit. Di dalam kebebasan dan kedaulatNya, Allah memilih kematian.

 

Mengapa harus salib? Padahal Allah dengan mudah dapat memilih jalan lain, yang lebih enak, lebih gampang. Tapi disini Dia mau memberi kita pelajaran yang amat berharga untuk kita ikuti, yaitu:

 

1. Bahwa kasih itu mahal. Jalan salib adalah ketika Allah menuntut diriNya sendiri. Kalian menolak Aku, kalian membenci Aku, kalian melanggar perintah-perintahku, tetapi AKU MENGASIHImu. Bukan kalian yang mengasihi Aku tetapi Aku yang mengasihi kalian. Kasih yang sejati tidak mengatakan apabila. Kasih yang sejati mengatakan meskipun. Kasih yang sejati tidak menuntut kecuali kepada dirinya sendiri. Ia diuji, justru ketika berhadapan dengan orang yang tidak layak dikasihi. Oleh karena itu, kasih itu tak pernah mudah. Ia tak pernah murah. Allah menempuh jalan salib, sebab Allah bersedia membayar mahal untuk kasihNya kepada manusia.

 

2. Peristiwa salib adalah tidak ada kemenangan yang lebih sempurna daripada kemenangan atas diri sendiri. Itulah yang terjadi di Bukit Golgota, Allah mengalahkan diriNya sendiri, Yesus tidak disalibkan. Dia menyalibkan diriNya sendiri. Kemenangan salib menjadi kemenangan yang sempurna karena di sana Allah mengalahkan diriNya sendiri yaitu dengan memilih jalan salib, bukan dengan jalan yang lebih mudah, bukan dengan mempertahankan takhta melainkan justru dengan mengosongkan diri.

 

Selamat merenungkan. Tuhan Yesus memberkati…

Wednesday, April 15, 2009

Tips Hidup Lebih Sehat

Menghindari sikap negatif untuk hidup yang lebih sehat :
Perasaan-perasaan mematikan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita.

Dampak-dampak dari perasaan-perasaan mematikan yang tidak pernah
terpikir oleh kita sebelumnya adalah :

 

KEMARAHAN, dapat menyebabkan :

-Rheumatoid arthritis
-Serangan jantung
-Penyakit jantung
-Gagal jantung
-Kanker
-Tekanan darah tinggi
-Stroke
-Tukak lambung

Dr. Robert Eliot, seorang ahli kardiologi ternama, menemukan bahwa ketika "para pereaksi panas" itu memendam perasaan-perasaan mereka, itu pada akhirnya berubah menjadi permusuhan dan kemarahan. Ketika itu terjadi, tekanan darah meningkat tajam, resiko serangan jantung dan stroke akan lebih tinggi. Maka, lepaskan kemarahan dan mintalah pengampunan, jangan menyimpan kemarahan sampai matahari terbenam.

 

KEBENCIAN dan IRI HATI, dapat menyebabkan :

-Tekanan darah tinggi
-Sakit kepala migran
-Penyakit jantung
-Tukak lambung
-Kanker.

Ketika seseorang mengalami kemarahan yang berlebihan, kekhawatiran dan stress yang diakibatkan oleh kebencian, tingkat adrenalinnya meningkat, tekanan darah juga meningkat dan dengan begitu jantung-khususnya serangan jantung- bertambah bagi mereka yang hidup dalam kemarahan. Orang-orang itu menghadapi resiko penyakit jantung dua kali lebih tinggi dibanding orang lain. Sebagai tambahan, ketika seseorang mengalami kekecewaan, kemarahan atau ketakutan saat makan, perasaan-perasaan negatif ini merangsang system saraf simpatiknya, yang pada gilirannya menyebabkan berkurangnya pengeluaran enzim-enzim pancreas, yang menciptakan kesulitan dalam pencernaan makanan. Ini menyebabkan perut kembung, adanya gas, sakit ulu hati, dan masalah pencernaan lainnya. Stress yang berlebihan yang disebabkan oleh perasaan-perasaan negatif cukup berbahaya karena itu meningkatkan tingkat kortisol kita, yang kemudian menekan system kekebalan tubuh kita. Ketika system kekebalan kita tertekan, sel kanker mulai terbentuk dan berkembang. Kebencian dan iri hati merupakan perasaan-perasaan yang merusak.

 

KESOMBONGAN, dapat menyebabkan :

-Penyakit mental
-Stroke
-Serangan jantung
-Kematian

Menurut pandangan saya, perasaan yang paling mematikan adalah kesombongan.

Kerendahan hati dan ucapan syukur kepada Pencipta akan melindungi anda dari perasaan yang paling mematikan - kesombongan .

 

KETAKUTAN dan KEKHAWATIRAN (ANXIETY), dapat menyebabkan :

-Penyakit jantung
-Penyakit mental
-Kepanikan
-Depresi
-Serangan jantung
-Fobia.

Tubuh anda bisa menanggapi ketakutan dan kekhawatiran dengan memicu pelepasan hormon adrenalin secara berlebihan, yang menyebabkan percepatan denyut jantung, peningkatan ventilasi paru yang abnormal, telapak tangan berkeringat, dan meningkatnya kontraksi system pencernaan. Ketakutan dan kekhawatiran yang berkesinambungan dapat menyebabkan keadaan peningkatan ini terjadi terlalu lama, dan dapat menyebabkan kelelahan adrenalin, kelelahan, kegelisahan dan kepanikan, gejala sulit buang air besar dan sakit kepala karena ketegangan. Kelelahan fisik dan emosional dan kelemahan system kekebalan tubuh anda dapat terjadi, dan hasil akhirnya adalah penyakit.

 

DEPRESI, dapat menyebabkan :

-Kanker

Penelitian telah menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan untuk melepaskan kemarahan mereka, sementara wanita cenderung menyembunyikannya. Adalah benar bahwa kanker dapat menyerang semua orang, tetapi salah satu factor yang paling umum yang ditemukan para peneliti sebelum kanker menyerang adalah 'kurangnya penyaluran emosi'.
Ibu rumah tangga memiliki peluang 54% lebih besar terkena kanker dibanding populasi pada umumnya dan 157% lebih besar dibanding dengan para wanita yang bekerja di luar rumah.

 

Langkah-langkah untuk mengembangkan hati yang gembira untuk menghasilkan kesehatan yang baik dan jauh dari penyakit:

-Mengampuni
-Mengendalikan lidah
-Bersahabatlah dengan orang-orang yang positif
-Berilah makanan yang sehat ke dalam pikiran anda
-Kehidupan berohani yang akan mengubah kehidupan anda

 

Have a Positive day!

 

By : Dr. Don Colbert

Tuesday, April 14, 2009

What is the most important thing in this life . . . ?

Tahukah Anda siapakah yang menduduki jabatan-jabatan ini pada tahun 1923 ?

1. Presiden pabrik Baja Terbesar ?

2. Presiden pabrik gas terbesar ?

3. Presiden Perdagangan Pasar Modal di New York ?

4. Spekulator gandum terbesar ?

5. Pedagang valuta terbesar di Wall Street yang dijuluki Great Bear of Wall Street ?

6. Presiden Bank Pemberi Pinjaman Internasional ?

Orang-orang ini barangkali dianggap sebagai beberapa dari orang-orang yang paling sukses di Dunia.

Paling tidak mereka menemukan rahasia untuk mendapatkan banyak uang.

 

Sekarang ini 84 tahun kemudian, tahukah Anda jadi apa orang-orang tersebut ?

1. Presiden pabrik baja terbesar    Charles Schwab    Mati sebagai orang miskin.

2. Presiden pabrik gas terbesar    Edward Hopson    Menjadi orang yang hilang ingatan (Gila).

3. Presiden Perdagangan Pasar Modal di New York    Richard Whitney    dilepaskan dari penjara dan mati di rumahnya.

4. Spekulator Gandum terbesar    Arthur Cooger    mati di pengasingan tanpa meninggalkan uang sepeserpun.

5. Si Beruang Besar dari Wall Street    Cosabe Rivermore    mati bunuh diri.

6. Presiden Bank Pemberi Pinjaman Internasional mati menembak dirinya sendiri.

 

TUHAN Yesus berkata : “Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”

Apa keuntungannya bagi manusia jika dia bisa mendapatkan seluruh Dunia tetapi ternyata kehilangan jiwanya, atau apakah yang dapat dia berikan sebagai ganti jiwanya ?

Rasul Paulus yang memiliki segala sesuatu dalam perjalanan hidupnya, membuat keputusan terbalik seratus delapan puluh derajat, karena pengenalannya akan Allah di dalam Kristus menyatakan, “...segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, TUHANku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena DIAlah aku telah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, Supaya aku memperoleh Kristus...” (Filipi 3:8)

 

Memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus adalah kunci untuk kebahagiaan dan keberhasilan yang nyata di dalam kehidupan. Kiranya TUHAN menolong Anda untuk menetapkan prioritas-prioritas Anda yang sesuai dan searah dengan kehendak-NYA, kalau Anda belum melakukannya. Hanya dengan demikian saja maka Anda akan memiliki pengharapan akan kehidupan kekal bersama KRISTUS.

Monday, April 13, 2009

Ternyata Tuhan Suka Bercanda

Sosok Didik Nini Thowok adalah sosok yang lekat dengan tarian humoris.

Membawakan karakter perempuan dan gerak-gerak tarian yang " diplesetkan"

Didik selalu berhasil membuat penontonnya tertawa terpingkal-pingkal.

 

Setelah puluhan tahun belajar seni tari dari berbagai daerah, antara lain Jawa, Sunda, Bali, dan Jepang, kini Didik berhasil memadukan semua gaya itu menjadi tarian dengan gayanya sendiri yang khas dan humoris. Dengan kemampuannya itu Didik meraih sukses sebagai penari yang melintas batas budaya dan negara.

 

Penampilannya yang selalu mengundang kegembiraan itu tidak hanya dapat dinikmati di atas panggung tapi juga dalam hidup kesehariannya. Tawa renyah yang selalu dihadirkannya seolah membuat orang tidak percaya bahwa iapun pernah menderita. Padahal sebenarnya kehidupan lelaki kelahiran Temanggung, 13 November 1954 itu tidak tergolong berkelimpahan.

 

Terlahir sebagai Kwee Tjoen Lian yang kemudian diganti menjadi Kwee Yoe An karena sakit-sakitan, ia sulung dari lima bersaudara pasangan Kwee Yoe Tiang dan Suminah. Keluarga besarnya hidup pas-pasan. Ayahnya pedagang kulit sapi dan kambing yang bangkrut dan kemudian menjadi supir truk. Ibunya membuka warung kelontong kecil-kecilan. Begitu seret rejeki keluarga ini sampai-sampai Didik kecil harus ikut bekerja membantu orang tuanya.

 

Meski dari segi materi tumbuh dalam keluarga yang berkekurangan tetapi Didik kecil selalu berkelimpahan dengan kasih sayang. Dalam kesempitan materi, ia menikmati masa kecilnya dengan bekerja, belajar, dan menonton berbagai kesenian, ketoprak, ludruk, dan wayang yang akhirnya mengasah rasa seninya.

 

Di masa itu, Didik bukan hanya belajar bekerja keras tapi juga belajar bersabar. Sejak kecil ia memang suka membawakan tarian yang lemah gemulai seperti perempuan, karena itu ia diejek oleh orang-orang sekitarnya, " Kamu ini anak laki-laki apaan sih?  Kok menarinya seperti perempuan?". Setiap kali diejek, ia menjadi sangat sedih. Ia hanya bisa diam, tidak membalas dan tidak mengadu pada orang tuanya. Ia hanya berdoa sambil menangis, " Tuhan, aku marah tapi aku tidak akan membalasnya. Aku yakin Kamulah yang akan membalaskannya untukku." Setelah itu, iapun menjadi lega dan malah lebih semangat berlatih menari. Baru bertahun-tahun kemudian doanya itu terjawab.

 

Dari pengalaman hidup, perlahan-lahan iapun memahami bahwa semua hal yang membuatnya sedih, kemiskinan, dan penghinaan hanyalah cara Tuhan mengajaknya bercanda. Ia menjadi yakin Tuhan tidak akan membuatnya sengsara sehingga ia lebih tenang dan pasrah menghadapi berbagai persoalan. Pemahamannya ini merupakan buah pengasuhan orang tua dan kakek neneknya yang cukup disiplin. Pendidikan dan kasih sayang mereka menjadikannya pribadi yang setia dalam doa, tegar, suka bekerja keras, dan berperasaan halus.

 

Semasa kuliah di ASTI ( Akademi Seni Tari Indonesia ), ketika Didik mulai mendapat honor dari pertunjukan dan melatih menari, ia ingin sekali membeli sepeda motor supaya tidak kelelahan mengayuh sepedanya kesana kemari . Sejak itu ia betul-betul berhemat. Setelah uangnya terkumpul Rp 200.000, ia sangat gembira, motor yang diidamkan terbayang di depan mata. Tiba-tiba ia teringat ibunya. Bergegas ia pulang ke Temanggung dan mendapati perut ibunya membesar karena kanker. Dengan uang Rp 200.000 itu, ia segera membawa ibunya ke Yogyakarta untuk dioperasi. Operasi itu berhasil baik dan ibunyapun sehat kembali. Didik sangat bahagia, tak secuilpun rasa kecewa menghinggapinya karena belum bisa mendapatkan sepeda motor. Bagi dia kesehatan dan kebahagiaan ibunya diatas segala harta yang bisa ia punya. Ia memahami, saat itu Tuhan memang hanya mencandainya karena selang beberapa tahun, Didik bukan hanya bisa membeli sepeda motor tapi bahkan mobil dan rumah.

 

Sedari kecil dengan berbagai cara Didik belajar bersyukur dan berdoa. Ia suka ikut kakeknya yang beragama Konghucu berdoa di kelenteng dan neneknya yang Kristen ke gereja. Kini ia adalah pengikut Kristen Protestan yang taat. Ia mengakui bahwa ia adalah laki-laki yang cengeng (mudah menangis) setiap kali berdoa. Sebenarnya ia ingin sekali rajin ke gereja tapi kesibukan yang sangat padat membuatnya sering tidak punya kesempatan untuk melaksanakannya setiap minggu. Untuk itu setiap ada kesempatan ia mengundang pendeta untuk mengadakan persekutuan doa di rumahnya. Dalam persekutuan doa itulah ia selalu terharu dan menangis saat memberi kesaksian akan kebesaran Tuhan yang telah ia alami.

 

Salah satu kesaksiannya adalah tentang rahasia kesuksesannya. Dengan mantap ia mengatakan " Ora et Labora ", dalam segala kesibukan saya selalu berdoa, dimanapun. Setiap kali akan manggung, saya selalu menyediakan waktu untuk berkonsentrasi, kemudian berdoa Syahadat Para Rasul, Bapa Kami dan Salam Maria dari buku doa pemberian Suster Leonie, kakak angkat saya. Tak lupa saya juga selalu mohon restu pada semua guru-guru tari saya yang telah almarhum.

 

Selama bertahun-tahun Didik sungguh-sungguh merasakan bahwa doa adalah kekuatan di balik semua kesuksesannya. Keyakinan ini membuatnya tidak berani sombong." Saya mengakui, ketika menari seolah-olah ada kekuatan di luar diri yang ikut menggerakkan dan menghiasi tubuh saya. Saya yakin, kekuatan saya sendiri tidak akan mampu menyelenggarakannya tetapi kekuatan itulah yang menjadikan tarian yang saya bawakan terlihat begitu indah dan memberi kegembiraan bagi banyak orang".

 

Menurut pengakuannya sudah ada banyak orang yang mengamini hal itu. Mereka bilang, ketika menonton Didik menari, mereka melihat pancaran aura yang sama sekali lain dari kesehariannya. Misalnya, dalam suatu pertunjukan seorang ibu melihat ada burung merpati mengelilingi Didik menari. Setelah pertunjukan rampung, ia langsung menelepon Didik menyatakan kekagumannya, " Proficiat, Mas! Tarianmu benar-benar indah, apalagi ada burung merpatinya ". Kaget juga Didik menerima komentar itu karena sebenarnya ia sama sekali tidak menggunakan burung merpati dalam tariannya itu.

 

Dalam suatu perjalanan ke luar negeri, tas Didik yang berisi passport, uang, kamera, dan dokumen berharga lainnya ketinggalan di kereta api. Menurut staf KBRI yang dilaporinya tidak ada harapan tas akan kembali. Tentu saja Didik shock, tidak bisa makan dan tidur, tapi selang 2 hari setelah kejadian ia ditelepon oleh staf KBRI bahwa tasnya telah ditemukan. Ajaib juga, setelah diperiksa semua isinya utuh, ini pasti karena buku doa kumal pemberian Suster Leonie ada di dalamnya, Didik hanya bisa tertawa bahagia. Lagi-lagi Tuhan mengajaknya bercanda.

 

Dalam hidup Didik, ada begitu banyak mukjizat yang telah dibuat Tuhan. Dulu Didik masih berdebar-debar dan menangis sedih setiap kali menghadapi persoalan, tapi kini ia benar-benar tenang dan pasrah. Bagi Didik, Tuhan sering kali memberinya hadiah-hadiah yang tak terduga dan membuatnya bahagia. Pernah pada suatu tur kebudayaan di Eropa, karena perubahan jadwal yang tak terduga, ia tiba-tiba punya kesempatan berziarah ke Vatikan dan berdoa di Gereja St. Petrus dengan khusyuk, ia juga sempat ke Gunung Monserrat untuk mengunjungi Patung Bunda Maria Hitam.

 

Itulah Didik Nini Thowok yang kesuksesannya tak bisa dilepaskan dari ketekunannya berdoa. Semakin ia berdoa, semakin ia meyakini bahwa Tuhanlah satu-satunya kekuatan dalam hidupnya. Dengan demikian, ia tetap tidak sombong. Didik tetap hidup dengan sederhana di rumahnya yang sederhana di Jl. Jatimulyo, Yogyakarta, di pinggir sungai yang ditinggalinya sejak tahun 1980-an.

 

Kini, setelah semua cita-cita masa kecilnya terwujud, ia hanya ingin bersyukur dan bersyukur. Untuk itu ia berbagi kebahagiaan dengan mendirikan yayasan yang menyantuni biaya pendidikan 60 anak. Dan di usianya yang ke-50, kebahagiaannya semakin lengkap ketika ia boleh mengasuh seorang bayi laki-laki yang ia beri nama Aditya Awaras Hadiprayitno, setelah menantikan selama bertahun-tahun.

 

Menjadi saksi kebesaran Tuhan atas dirinya, ia hanya bisa berkata, " Saya percaya, kesuksesan dan kebahagiaan saya adalah jawaban Tuhan atas semua doa-doa saya. Bahkan sekarang tidak ada lagi yang bisa menghina saya karena menarikan tarian perempuan. Ya, Tuhan memang selalu menguji saya sampai batas waktu terakhir, sampai-sampai, setiap kali saya berdoa, saya tidak tahu lagi apakah saya harus menangis atau tertawa. Memang, Tuhan itu suka bercanda."  

 

Kesaksian Didik Nini Thowok

Sunday, April 12, 2009

Naik Untuk Memberi

Pengalaman naik ke Grasberg di Papua, di gunung emas membuat saya tertegun. Tiap hari belasan ribu orang naik ke gunung itu, 24 jam bekerja, MENGAMBIL kekayaan yang limpah. Sibukkah? Sama sekali tidak. Karena memang itu tugas dan pekerjaan mereka. Tetapi ada orang-orang yang naik ke gunung bukan untuk mengambil melainkan untuk memberi.

 

Abraham naik ke gunung Moria untuk mempersembahkan Ishak. Yesus naik ke Golgota untuk mengorbankan diri-Nya sendiri.

 

Ada banyak yang ingin NAIK untuk MENGAMBIL. Sebagian berupa harta, jabatan, kehormatan dan sebagainya. Pada saat mereka naik, mereka mengambil sangat banyak dan melupakan yang di bawah. Tetapi biarlah Paskah tahun ini kita belajar untuk naik guna memberi. Saat kita di atas, jangan lupakan yang di bawah. Naiklah untuk memberi.

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Friday, April 10, 2009

Menamai dan Memaknai

Saya ingin sedikit sharing akan Firman Tuhan yang kemarin dibagikan pada saat kebaktian Jumat Agung.

 

Bangsa Israel sudah sejak lama merayakan hari raya Paskah. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan bagi bangsa Israel, mereka berkumpul dan makan roti yang tidak beragi. Hingga suatu hari di ruang atas ketika Yesus dan para muridnya berkumpul merayakan Paskah. Ketika itu ada sesuatu yang Yesus ucapkan yang membuat hal yang biasa dari bangsa Israel menjadi sesuatu yang tidak biasa lagi.

 

Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.(Mark 14:22-24)

Yesus tidak berkata roti ini adalah simbol atau lambang dari tubuh-Ku, but He said "This is my body. This is my blood." Yesus menamai roti dengan tubuh-Nya dan anggur dengan darah-Nya. Sejak hari itu terjadi perubahan kebiasaan yang luar biasa, para murid menerima roti dan anggur tersebut dengan makna yang dalam. Bukan sekedar roti dan anggur biasa, tapi itu adalah sungguh-sungguh tubuh dan darah Tuhan. Bahkan dampak peristiwa itu kita alami hingga hari ini. Setiap diadakan perjamuan kudus (atau komuni di Katolik) para jemaat menerima tubuh dan darah Tuhan dengan penuh hormat.

 

Manusia Adam mendapatkan tugas pertama dari Tuhan untuk menamai ciptaan-Nya. Seperti nama yang diberikan oleh Adam kepada binatang tersebut, demikianlah nama binatang itu. "Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu." (Kej 2:19)

 

Ada suatu penemuan yang luar biasa dari Masaru Emoto, seorang peneliti dari Jepang. Beliau menemukan bagaimana cara kita memperlakukan air, bisa diberikan respon oleh sang air kembali dalam bentuk kristal. (dilihat dengan mikroskop 400x dalam suhu dibawah nol derajat). Air dari sumber yang sama di taruh dalam 3 gelas, yang satu diberi nama : Love & Appreciation, yang kedua diberi nama : Hope, yang ketiga diberi nama : you make me sick. Kemudian setelah dikristalkan dan dilihat dengan mikroskop maka akan terlihat seperti dibawah :

1. Love and Appreciation
Cinta dan Rasa Syukur

Kristalisasi Air (6)

 

2. Hope
Harapan

Kristalisasi Air (7)

 

3. you make me sick
Kamu sangat menyebalkan

Kristalisasi Air (8)

 

Luar biasa bukan.. Air yang kita beri nama Love & Appreciation dan Hope, kritalisasinya menjadi sangat indah sesuai dengan nama yang kita berikan, sedangkan yang kita beri nama 'you make me sick' menjadi sangat buruk.. padahal berasal dari sumber air yang sama. Dengan nama apakah kita namakan kehidupan kita, diri kita, anak kita, keluarga kita, teman-teman kita, lingkungan kita? Mari kita menamai dan memaknainya dengan cara yang lebih baik.

Tuesday, April 07, 2009

Apakah Engkau Yesus?

Beberapa bulan yang lalu, sekelompok salesman menghadiri pertemuan sales di Chicago. Mereka telah meyakinkan istri-istri mereka bahwa mereka akan mempunyai cukup waktu untuk makan malam bersama di rumah pada hari Jumat. Namun, country sales manager menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang telah diperkirakan dan pertemuan berakhir lebih lambat daripada yang telah dijadwalkan.

 

Akibatnya, dengan tiket pesawat dan tas mereka ditangan, mereka berlari menerobos pintu airport, tergesa-gesa, mengejar penerbangan mereka pulang. Ketika mereka sedang berlari-lari, salah satu dari para salesman ini tidak sengaja menendang sebuah meja yang digunakan untuk menjual apel. Dan apel-apel itu beterbangan. Tanpa berhenti atau menoleh ke belakang, mereka semua akhirnya berhasil masuk ke dalam pesawat dalam detik-detik terakhir pesawat itu tinggal landas. Semua, kecuali satu. Rekan ini berhenti, menghela napas panjang, bergumul dengan perasaannya lalu tiba-tiba rasa kasihan menyelimuti dirinya untuk si penjual apel. Ia berkata kepada rekan-rekannya untuk pergi tanpa dirinya, melambaikan tangan, meminta salah satu temannya untuk menelpon istrinya ketika mereka sampai di tempat tujuan untuk memberitahukan bahwa ia akan mengambil penerbangan yang berikutnya. Kemudian, ia kembali ke pintu terminal yang berceceran dengan banyak sekali buah apel di lantai. Salesman ini merasa lega ketika ia tiba disana. Ternyata Gadis penjual apel yang berumur sekitar 16 tahun ini buta! Gadis tersebut sedang menangis sesegukan, air matanya mengalir turun di pipinya, dan gadis itu sedang berusaha untuk meraih buah-buah apel yang bertebaran di antara kerumunan orang-orang yang bersliweran di sekitarnya, tanpa seorang pun berhenti, atau pun cukup peduli untuk membantunya.


Salesman itu berlutut di lantai di sampingnya, mengumpulkan apel-apel tersebut, menaruhnya kembali ke dalam keranjang dan membantu memajangnya di meja seperti semula. Seketika itu, ia menyadari bahwa banyak dari apel-apel itu rusak, dan ia mengesampingkan apel yang rusak ke dalam keranjang yang lain. Setelah selesai, pria ini mengeluarkan uang dari dompetnya dan berkata kepada si gadis penjual, "Ini, ambillah $20 untuk semua kerusakan ini. Apakah kau tidak apa-apa?" Gadis itu mengangguk, masih berlinang air mata. Pria itu melanjutkan dengan, "Saya harap saya tidak merusak harimu begitu parah." Ketika pria ini mulai beranjak pergi, gadis penjual yang buta ini memanggilnya, "Tuan..." Pria ini berhenti, dan menoleh ke belakang untuk menatap kedua matanya yang buta. Gadis ini melanjutkan, "Apakah engkau Yesus?" Ia terpana. Kemudian, dengan langkah yang lambat ia berjalan masuk untuk mengejar penerbangan berikutnya. Dan pertanyaan itu terus menerus berbicara di dalam hatinya, "Apakah kau Yesus?"


Apakah orang-orang mengira engkau Yesus? Bukankah itu tujuan hidup kita? Untuk menjadi serupa dengan Yesus sehingga orang-orang tidak dapat melihat perbedaannya ketika kita hidup dan berinteraksi di dalam dunia yang buta dan tidak mampu melihat kasih, anugrah dan kehidupanNya. Jika kita mengakui bahwa kita mengenal Dia, kita harus hidup, berjalan, dan bertindak seperti Yesus. Mengenal Yesus adalah lebih dalam daripada hanya sekedar mengutip kata-kata dari Alkitab dan pergi beribadah di gereja.


Mengenal Yesus adalah menghidupi FirmanNya hari demi hari. Anda adalah seperti buah apel tersebut di mata Allah meskipun kita rusak dan menjadi cacat ketika kita terjatuh. Allah berhenti mengerjakan apa yang sedang Ia kerjakan, mengangkat Anda dan saya ke suatu bukit yang bernama Kalvari dan membayar penuh semua kerusakan kita. Mari mulai jalani hidup sesuai dengan harga yang telah dibayarkanNya.

 

Email dari seorang rekan yang bekerja sebagai district sales manager perusahaan Farmasi di USA.

Monday, April 06, 2009

Terapi Tertawa

Saya ingin sedikit bercerita yang saya alami 2 minggu lalu, ketika saya di Jakarta mempersiapkan bahan presentasi ke ATPM. Agak sedikit weird, but it's really awesome.

 

Seperti biasa kami bersepuluh melembur hingga pagi hari. Pada hari terakhir kami lembur hingga pukul 2.30 pagi. Benar-benar melelahkan secara fisik. "Ed, duduk o di sini.." Ucap saya dengan nada yang lemah dan terdengar seperti seorang yang mabuk. Ketika saya mendengar ucapan saya sendiri saya tertawa geli karena nadanya yang mirip orang mabuk. Tawaan saya dibalas oleh teman saya Eddy dengan tawa juga, dan tawaan Eddy membuat saya kembali tertawa, sehingga saya terus tertawa terbahak-bahak hingga dilihat oleh para Manager. Segera saya menutup mulut saya dengan tangan dan berusaha mengontrol kegelian yang saya alami, namun tidak berhasil. Saya terus tertawa sehingga salah satu Manager ikut tertawa.. "Hahah, Kenapa Min? Apa yang lucu." Karena saya terus tertawa saya tidak sempat menjawab, saya sendiri tidak tahu kenapa tertawa terus. "Kenapa Ed?" tanya salah satu Manager. "Hahahah.. Ga tau tuh, Pak.. " Jawab Eddy. Saya terus tertawa di hadapan para staff dan Manager bahkan di hadapan Main Dealer yang lain. Kira-kira 15 menit berlalu, akhirnya saya bisa berhenti tertawa. Benar-benar melegakan setelah tertawa sekian menit, badan terasa segar kembali.

 

Setelah kejadian itu saya teringat dengan berita yang pernah saya lihat di TV, tentang terapi tertawa. Jadi ada sekelompok orang yang menerapkan terapi tertawa untuk tindakan pencegahan dan penyembuhan dari berbagai penyakit. Mereka berkumpul untuk tertawa hingga beberapa menit. Hal ini benar-benar membuat mereka sehat bahkan menyembuhkan sakit mereka. Bukankah ada di Nehemia 8:10c "Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!" Dalam terjemahan KJV "The joy of the Lord is your strength!" Di Amsal 17:22 juga dikatakan "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." Yes, that's true..

 

Awal saya berpikir.. "koq kayak orang gila yah.. tertawa dewe gitu.. seperti orang mabuk.." Itu juga yang terjadi di Kisah Para Rasul pada saat mereka dipenuhi oleh Roh Kudus. Kis 2:15 "Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan," Seperti orang mabuk tapi bukan mabuk, namun dipenuhi oleh Roh Kudus. Mari bersukacita di dalam Tuhan!!!

 

"Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan! sekali lagi kukatakan bersukacitalah!" Flp 4:4

Sunday, April 05, 2009

Suku Indian

Ada sebuah suku pada bangsa Indian yang memiliki cara yang unik untuk mendewasakan anak laki-laki dari suku mereka.Jika seorang anak laki-laki tersebut dianggap sudah cukup umur untuk didewasakan, maka anak laki-laki tersebut akan di bawa pergi oleh seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya, dengan mata tertutup.

Anak laki-laki tersebut di bawa jauh menuju hutan yang paling dalam.Ketika hari sudah menjadi sangat gelap, tutup mata anak tersebut akan dibuka,dan orang yang menghantarnya akan meninggalkannya sendirian. Ia akan dinyatakan lulus dan diterima sebagai pria dewasa dalam suku tersebut jika ia tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu. Malam begitu pekat, bahkan sang anak itu tidak dapat melihat telapak tangannya sendiri, begitu gelap dan ia begitu ketakutan. Hutan tersebut mengeluarkan suara-suara yang begitu menyeramkan, auman serigala,bunyi dahan bergemerisik, dan ia semakin ketakutan, tetapi ia harus diam, ia tidak boleh berteriak atau menangis, ia harus berusaha agar ia lulus dalam ujian tersebut.

Satu detik bagaikan berjam-jam, satu jam bagaikan bertahun-tahun, ia tidak dapat melelapkan matanya sedetikpun, keringat ketakutan mengucur deras dari tubuhnya. Cahaya pagi mulai tampak sedikit, ia begitu gembira, ia melihat sekelilingnya, dan kemudian ia menjadi begitu kaget, ketika ia mengetahui bahwa ayahnya berdiri tidak jauh dibelakang dirinya, dengan posisi siap menembakan anak panah, dengan golok terselip dipinggang, menjagai anaknya sepanjang malam, jikalau ada ular atau binatang buas lainnya, maka ia dengan segera akan melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati anaknya. sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis.

Dalam mengarungi kehidupan ini, sepertinya Tuhan "begitu kejam" melepaskan anak-anakNya kedalam dunia yang jahat ini. Terkadang kita tidak dapat melihat penyertaanNya, namun satu hal yang pasti Ia setia, Ia mengasihi kita, dan Ia selalu berjaga-jaga bagi kita.

God is too wise to be mistaken.
God is too good to be unkind
So,
When you don't understand Him And
When you can't see His plan And
When you can't trace His hand
JUST TRUST HIS HEART.

Friday, April 03, 2009

Takut Akan Tuhan

Dalam Kitab Mazmur 147 : 11, Daud memberi kita pemahaman tentang dua hal yang menyenangkan hati TUHAN – dua hal yang sepertinya tidak berhubungan satu sama lain.

“ TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan DIA,

                        Kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-NYA.”

 

Pertama, TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan DIA, orang-orang yang memiliki kekaguman dan hormat akan DIA, kedua, TUHAN berkenan dengan mereka yang berharap akan Kasih Setia-NYA.

 

Dalam perenungan kita hari ini, saya ingin berfokus pada arti dari takut akan TUHAN.

 

Firman TUHAN secara tetap mengarahkan kita untuk takut akan TUHAN, tapi bagaimana kita melakukannya? Saya percaya Alkitab memberi kita setidaknya empat cara :

1. Melalui hidup dalam perintah-perintah-NYA. Kitab Pengkhotbah katakan ” ... karena ini adalah kewajiban semua orang.”

2. Melalui ketaatan yang dalam. Untuk takut akan TUHAN berarti mentaati DIA secara mendalam, seperti yang Abraham lakukan dalam Kitab Kejadian 22 saat dia rela mempersembahkan putranya.

3. Dengan kesadaran bahwa TUHAN selalu melihat kita. Firman TUHAN membuat hal ini menjadi sangat jelas bahwa tidak ada tempat kemana kita dapat pergi yang TUHAN tidak dapat melihatnya.

4. Dengan pengetahuan bahwa suatu hari setiap kita harus berdiri dihadapan TUHAN sebagai Hakim kita.

 

Yesus bahkan berkata kepada kita bahwa suatu hari, saat kita berdiri dihadapan-NYA, kita harus mempertanggung jawabkan setiap perkataan sia-sia yang kita ucapkan di bumi.

 

Berdoalah hari ini supaya TUHAN membantu kita hidup dengan empat prinsip tersebut, karena TUHAN berkenan kepada orang-orang yang takut akan DIA.

 

By : David Lee Elkana

Thursday, April 02, 2009

Billy Bertobat

Para gadis mengelu-elukan bintang bola basket dan baseball muda itu di SMA Sharon, dekat Charlotte, negara bagian North Carolina. Pemuda itu berharap bahwa suatu hari nanti ia dapat menjadi seorang pemain baseball utama di klub baseball besar. Jika tidak demikian, ia berpikir untuk menjadi seorang petani seperti ayahnya.


Billy berusia tujuh belas tahun pada saat Mordecai Ham, seorang petinju bayaran yang telah menjadi penginjil, datang ke kota Charlotte. Mordecai Ham adalah seorang penginjil yang berapi-api dan suka menunjuk orang-orang yang berdosa secara langsung. Pemimpin-pemimpin gereja di kota Charlotte menganggap Mordecai Ham sebagai pengganggu. Mereka menolak permintaan izinnya untuk membangun sebuah tenda. Namun, dengan pertolongan orang-orang awam, bekas petinju itu memasang tenda tepat di luar batas kota.

 

Ia sudah mengadakan kebangunan rohani selama beberapa minggu ketika Billy -- seorang pemuda tinggi ramping, berambut ikal dan pirang -- datang. Setiap Minggu, Billy pergi ke gereja dengan orang tuanya yang saleh. Ia tidak merokok maupun minum minuman keras. Namun demikian, ada hal-hal lain yang harus dilakukannya dan walaupun ayahnya seorang pendukung kuat Mordecai Ham, Billy tidak berusaha untuk menghadiri kebangunan rohani itu sebelumnya.


Pengunjung kebangunan rohani itu cukup banyak bagi kota Charlotte -- lima ribu orang. Orang-orang berkata bahwa hal itu merupakan hal terbesar yang pernah dialami oleh penduduk negara bagian Carolina. Billy dan temannya di SMA berjalan melewati jalan kecil di antara deretan bangku dan duduk di bangku yang keras.

Khotbah yang disampaikan pengkhotbah berbadan besar itu sangat tidak berkesan bagi Billy sampai pengkhotbah itu mengacungkan jari menunjuk ke arah Billy dan berteriak, "Kamu berdosa!"


Billy -- yang selalu siap menangkap bola -- tidak siap untuk main tangkap-tangkapan dengan pengkhotbah itu. Ia menundukkan kepalanya yang berambut pirang dan bersembunyi di belakang topi seorang wanita di depannya.


Dua malam kemudian Billy datang lagi dan membawa seorang teman, namanya Albert McMakin. Selama beberapa malam selanjutnya, kedua orang itu hadir bersama-sama. Penginjil yang berapi-api itu terus meyakinkan Billy bahwa ia harus memilih: surga atau neraka.

 

Pada suatu malam, Billy membawa seorang teman lain, namanya Grady Wilson. "Mari kita duduk di bagian paduan suara," usul Billy walaupun ia tahu ia tidak dapat menyanyi. Maka kedua orang itu duduk di belakang mimbar (tempat paduan suara), selamat dari pandangan pengkhotbah yang suka memukul mimbar itu.

 

Mordecai Ham tidak menunjukkan jarinya kepada Billy malam itu, namun demikian Billy mendapat pukulan dari khotbahnya, pada saat pengkhotbah itu berkata, "Malam ini ada orang yang sangat berdosa di sini."

"Ia mengatakan tentang saya," pikir Billy, "seseorang pasti telah memberitahu dia bahwa saya ada di sini."

 

Pengkhotbah itu mengakhiri khotbahnya dan memberi undangan bagi orang-orang yang mau bertobat. Billy menahan napasnya pada saat paduan suara itu mulai menyanyi. Setelah menyanyi sebentar, ia tidak dapat bertahan lagi. "Ayo, Grady," ia berkata kepada temannya.

 

Kedua orang itu turun dari paduan suara dan berdiri di depan. Mengingat saat ketika ia membuat keputusan, Billy berkata, "Hal itu seperti tinggal di luar pada hari gelap dan sinar matahari menembus melalui lapisan awan. Segalanya tampak berbeda. Untuk pertama kalinya saya merasakan sukacita dilahirkan kembali."

Sejak malam yang penuh kenangan pada tahun 1936 itu, Billy Graham terus berkhotbah kepada lebih banyak orang daripada almarhum Pendeta Mordecai Ham, orang yang telah membimbingnya kepada Kristus. Sebenarnya ia telah berkhotbah kepada lebih banyak orang secara langsung daripada pengkhotbah-pengkhotbah lainnya dalam sejarah --  lebih dari dua puluh juta orang. Namun demikian, yang lebih penting lagi, ia telah meyakinkan puluhan ribu orang untuk bertobat dan berlutut kepada Kristus.

 

Penulis : James C. Hefley

Wednesday, April 01, 2009

Terang Yang Benar

Ditempatkan nyalah kandil di dalam Kemah Pertemuan berhadapan dengan meja itu, pada sisi Kemah Suci sebelah selatan

(Keluaran 40:24)

Makan di tengah kegelapan memang tidak menyenangkan. Cahaya yang remang-remang di restoran memang sudah biasa, tetapi makan di dalam ruangan tanpa lampu adalah hal yang sama sekali berbeda. Begitu pula dalam perjalanan kita bersama Allah. Jika kita tidak menerima berkat terang yang ditawarkan-Nya, kita tidak akan melihat apa yang dilakukan-Nya bagi kita.

 

Perjanjian Lama memberi kita gambaran tentang hal ini Kemah Suci. Ketika imam memasuki ruangan yang disebut Tempat Kudus, hanya dengan diterangi lampu-lampu ia dapat melihat kandil emas (Keluaran 25:31- 40). Seperti semua benda lain dalam ruangan itu, kandil itu pun dibuat berdasarkan contoh yang telah diberikan Allah kepada Musa (ayat 40).

 

Kandil merupakan gambaran tentang terang rohani. Emas menunjukkan nilai. Minyak melambangkan Roh Kudus. Keenam cabang yang muncul dari sisi tengah menggambarkan kesatuan di tengah kemajemukan yang ada. Bunga buah badam adalah lambang pemimpin yang diurapi Allah (Bilangan 17:1-8). Apabila semua ini digabungkan dengan keterangan dalam Perjanjian Baru yang memakai kandil emas untuk mewakili jemaat (Wahyu 1:20), kita akan mendapatkan gambaran yang lengkap. Allah memberi terang melalui Roh, yang bekerja melalui jemaat-Nya yang merupakan orang-orang yang diurapi (1 Petrus 2:9).

 

Roh Kudus memberikan terang yang kita butuhkan. Lalu, apakah setiap hari kita meluangkan waktu untuk berdoa dan membaca firman Allah sehingga kita mendapatkan berkat dari-Nya? - Mart De Haan

Your Opinion

Nama:
Alamat Email:
Pendapat Anda tentang blog ini:

create form
lowongan kerja di rumah