Lihatlah sekitar Anda, atau lihat diri Anda sendiri. Mungkin akan terlihat perbatu atau batu mulia lainnya yang begitu berkilau. Jika sudah dikenakan orang, tampak begitu anggun dan eksklusif bukan. Tetapi bagaimana dengan proses yang harus dilewatinya? Oh seandainya batu mulia itu bisa berteriak, pasti aduh dan keluhnya pun sudah habis. Dan tiap proses itu tidak menjamin dia akan jadi luar biasa. Besarnya potongan, guratannya, bentuknya, cahayanya dsb, ternyata begitu beragam. Sehingga saat dijual ada yang mahal dan ada yang tidak terlihat mahal. Tetapi bagaimanapun, dia disebut batu mulia. Ada lagi benda yang mirip, buatan manusia. Teknologi membuat manusia bisa 'meniru' bentuknya. Batu 'masakan' atau 'imitasi' juga berkilau. Tetapi bukan batu mulia.
Saudara, kekristenan kita juga demikian. Kalau kita sekedar ingin berkilau, tanpa proses yang panjang menyakitkan, ternyata bisa. Tapi nilai dan harganya jelas berbeda. Ingin berkilau? Tapi yang mana?
By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo
No comments:
Post a Comment