Beberapa waktu lalu ada seorang pemuda yang berdiam di Australia. Pada waktu ia masih bersekolah di SMA, pemuda ini adalah seorang actor yang tampan dan berbakat. Suatu hari ia hijrah ke sebuah kota besar di Sydney.
Karena sulit mencari pekerjaan di kota besar ini, ia terpaksa harus bekerja di sebuah dok kapal yang berlokasi di daerah yang kurang ramah dan banyak penjahatnya.
Pada suatu malam, ketika ia sedang berjalan pulang dari tempat kerjanya, ia ditodong oleh beberapa penjahat. Pemuda ini mencoba untuk melawan mereka, namun karena kalah banyak ia malah dihajar, sampai babak belur setengah mati dan ditinggalkan di jalan. Untungnya, ada seorang polisi yang menemukannya, dua jam kemudian dan polisi tersebut segera melarikannya ke sebuah rumah sakit.
Di rumah sakit para dokter dan perawat sempat terperanjat melihat kondisi pemuda ini yang masih dapat bertahan hidup melihat kondisinya sebenarnya yang sudah amat parah. Wajahnya hancur sampai hampir tidak bisa dikenali lagi akibat pukulan, tendangan dan sayatan yang bertubi-tubi. Kulit wajahnya terkelupas, kedua pelupuk matanya sobek dan bola matanya seperti kelihatan bergantungan di wajahnya. Dan hidungnya, boleh dikatakan sudah tidak berbentuk lagi.
Para dokter akhirnya mampu menyelamatkan nyawa pemuda tersebut namun mereka tidak dapat berbuat banyak terhadap wajahnya sehingga ia menjadi seorang pemuda tanpa wajah.
Karena kondisi wajahnya ini, tidak seorangpun yang mau memberinya pekerjaan. Pemuda ini akhirnya bekerja di sebuah sirkus yang mempertontonkan mahluk-mahluk aneh dengan julukan "The Man without a Face". Sampai suatu saat ia berhenti bekerja karena tidak tahan melihat wajahnya sendiri di cermin. Dikarenakan kondisinya yang demikian ia kemudian mencoba untuk bunuh diri.
Namun, entah mengapa, ada sesuatu yang menggerakkan hatinya untuk melangkahkan kakinya ke sebuah gereja. Ia duduk di bangku paling belakang dan merenungkan keadaan tubuhnya. Ia mulai terisak isak dan akhirnya menangis meraung-raung sampai akhirnya seorang pastor datang dan bertanya kepadanya. Ia menceritakan kepada pastor tersebut kejadian yang menimpa dirinya dan tentang keinginannya untuk bunuh diri. Pastor itu berkata kepada pemuda tersebut bahwa ia akan mencoba semampunya untuk menolongnya dengan satu syarat, yaitu bahwa pemuda tersebut harus berjanji untuk selalu setia dan mendedikasikan hidupnya kepada Tuhan. Pemuda tersebut kemudian setuju dan berjanji kepada Tuhan untuk setia dan melayani Tuhan. Sejak hari itu, pemuda tersebut selalu hadir pada misa dan doa harian. Pastor tersebut juga membantunya dengan memberinya konseling.
Setelah beberapa saat pemuda ini mengalami kemajuan, ia sudah tidak lagi berputus asa, ia mulai bisa menerima kondisi wajahnya karena ia tahu bahwa Tuhan selalu besertanya. Ia bahkan mulai bisa bercanda mengenai keadaan wajahnya. Ia mulai menemukan jati dirinya yang dulu lagi, muda dan penuh dengan semangat hidup, walaupun wajahnya masih rusak.
Suatu hari, pastor tersebut berhasil menemukan dan berbicara pada seorang dokter ahli bedah plastik terkemuka di Australia. Dokter tersebut setuju untuk berusaha mengembalikan bentuk wajah pemuda tersebut, namun dia tidak mau menjanjikan mukjizat pada pastor tersebut. Ketika hal ini disampaikan kepada pemuda tersebut, ia setuju untuk menjalani operasi plastik dan menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan. Biarlah Tuhan yang menentukan apa yang akan terjadi. Secara ajaib, operasi tersebut berhasil dengan amat sukses dan pemuda tersebut memperoleh kembali wajahnya yang pernah rusak parah.
Ada yang tahu siapakah pemuda ini? Dia aktor terkenal pemeran film-film seperti Braveheart, Lethal Weapon, The Patriot.
Dia adalah MEL GIBSON, sutradara "The Passion Of Christ".(Sumber Dajiyuan)
2 comments:
Wow...what a wonderful story! Aku ga pernah tau sejarah hidupnya si Mel Gibson segitu ekstrimnya. Apa memang ga pernah diungkap ke publik ya? Genius bener tuh dokternya, bisa menghasilkan wajah seganteng Mel Gibson. I'm one of his fans. Pantesan dia membuat Passion of The Christ dengan begitu passionate. Ngomong2, sdh hampir Paskah, I must see that film again. Thanks for the post, it makes me like Mel more!
nope, this story is untrue.
inspiring as it may seem, it is hoax.
Post a Comment