Henri Dunant adalah bankir kaya. Suatu hari pemerintah Swiss mengutusnya menemui Napoleon di Paris untuk urusan bisnis. Namun, Napoleon sedang berperang di Italia. Jadi, Dunant menyusulnya ke medan perang. Disitu ia terhenyak melihat kekejaman perang. Mayat manusia berserakan di ladang. Gereja penuh orang yang luka berat. Berminggu-minggu Dunant ikut membantu dokter merawat mereka. Sepulangnya ke swiss, ia depresi. Bayangan kekejaman perang terus menghantuinya. Ia yakin Tuhan ingin dirinya berbuat sesuatu. Lalu Dunant mendirikan Palang Merah Internasional, yang sampai kini telah menolong jutaan orang di medan perang.
Perjalanan Dunant ke Italia sepertinya salah jalan. Menyimpang dari rencana semula. Namun, justru di situ Tuhan menyatakan kehendak-Nya. Sama seperti pengalaman Musa. Tiap hari ia mengikuti rute yang sama ketika mengembalakan domba-domba. Namun suatu hari, ketika melihat semak duri yang menyala, ia memutuskan untuk berhenti sejenak. Keluar dari jalur rutin. "Menyimpang ke sana untuk memeriksanya". Di situlah ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang mengubah arah hidupnya. Saat itulah Tuhan menyatakan kehendak-Nya.
Orang bilang, hidup harus terencana. Jadi, kita pun membuat rencana tahunan, bulanan, sampai jadwal harian, dan berusaha menurutinya. Tak ada yang salah dengan itu. Namun, jika situasi membuat kita harus menyimpang dari rencana semula, jangan panik atau marah. Bisa jadi saat itu Tuhan ingin menyatakan kehendak dan rencana-Nya yang berbeda dengan rencana kita. Belajarlah untuk peka!
BAGI ORANG BERIMAN TAK ADA ISTILAH SALAH JALAN
SEBAB KEMANA PUN KITA PERGI, TUHAN ADA DIDEPAN
Kiriman Email dari Sisil Chandra
No comments:
Post a Comment