Keajaiban Kasih Karunia Tuhan
BUKAN SALAH IBU MENGANDUNG
'Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.'
(Mazmur 139:13-14)
Pernahkah di dalam mengarungi tantangan arus kehidupan yang sering penuh perjuangan sulit untuk dipahami oleh daya pikiran, kita mencari sesuatu yang dapat kita kambing-hitamkan sebagai penyebab segala kegagalan dan penderitaan yang harus kita alami? Tidak jarang tuduhan tersebut kita lontarkan dalam bentuk gerutuan akan semua perasaan kekurangan-kekurangan yang kita miliki, seperti tabiat, sikap, tingkah laku, dan ... yang paling sering, adalah paras dan perawakan tubuh jasmani kita.
Seringkali kita mengingini kesempurnaan karakter, wajah, atau bentuk tubuh sesama, dengan menangisi, yang menurut pendapat kita, merupakan kekurangan-kekurangan yang kita miliki. Padahal, apakah sebenarnya kekurangan-kekurangan tersebut? Kurang cantik? Kurang tampan? Kurang mancung? Kurang tinggi? Kurang tegap? Kurang jantan? Kurang luwes? Kurang wibawa? Kurang sabar? Kurang kaya? Kurang sehat? Bahkan: Kurang ajar? Apakah gerutuan-gerutuan seperti itu merupakan bagian dari berbagai-macam kekurangan-kekurangan lain yang ada di dalam daftar kita?
Marilah kita telusuri sejenak kehidupan seorang anak Tuhan dari kota Brisbane, Australia, agar kita dapat mensyukuri SEMUA kelebihan-kelebihan yang telah Tuhan karuniakan KHUSUS kepada kita. Sekilas hidup pemuda yang hampir berumur 26 tahun ini pasti akan membuat Anda terpesona mengagumi kasih Tuhan, sebab setiap umat ciptaan-Nya harus mengambil keputusan sendiri di dalam menyadari tujuan hidupnya sebagai alat yang sudah dipilih untuk kemuliaan Nama dan Kerajaan Tuhan, apapun keadaannya. Sesuai dengan firman-Nya (Efesus 1:4-5; Galatia 1:15-16), tidak ada seorang pun yang kebetulan lahir, atau hadir di dunia ini tanpa suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh Tuhan sebelumnya.
Namanya Nick Vujicic. Ia bermukim di salah satu 'suburb' kota Brisbane. Saya tidak mengetahui latar belakang Nick sampai pertengahan bulan Oktober 2004 yang lalu, ketika ia diundang untuk pertama-kalinya sebagai tamu terhormat gereja kami, untuk memberikan khotbah diselingi kesaksian hidup yang malam tersebut dapat menyebabkan hati nurani setiap pendengarnya merasa tertegur sekali. Dengan 'berdiri' sambil 'berjalan' kian kemari di atas panggung tambahan altar gereja, Nick memulai kisah perjalanan hidupnya. Sejujurnya, kami semua mendapat kesulitan amat besar untuk menerima kisahnya, disebabkan oleh karena bakat berkomunikasi yang dimiliki olehnya. Sepanjang penyajiannya ia selalu memperlihatkan sikap positif yang mengagumkan, dan karena orangnya kocak sekali, para hadirin mau tak mau tertawa terpingkal-pingkal pada waktu mendengar dan menyaksikan tingkah lakunya, meskipun bola-bola mata mereka terlihat lembab digenangi oleh airmata. Terus terang saja, malam itu saya sendiri tidak dapat memutuskan tindakan yang harus saya lakukan, apakah saya mau menangis, atau haruskah saya ikut tertawa dengan jemaat yang lain? Memperhatikan wajah mudanya yang amat tampan untuk pertama-kalinya, saya dapat melihat sinar kedewasaan di dalam Kristus yang berkilauan terang terpancar keluar dari dalam dirinya, melalui wajah tersenyum-simpul berlesung pipit yang dapat menyentuh dan menimbulkan rasa haru di dalam hati. Dengan mempergunakan kefasihan bakat yang sangat mengherankan, Nick mengingatkan kami semua, bahwa kita sebagai umat-Nya, tidak seharusnya menggerutu atas perasaan kekurangan-kekurangan yang kita miliki, tetapi selalu memakai segala kenyataan kelebihan-kelebihan karunia Tuhan, untuk melaksanakan amanat agung-Nya. Pada masa pertumbuhannya sebagai anak seorang pendeta sebuah gereja tradisional di Melbourne, Australia, Nick merasa bahwa doa-doanya tidak pernah mendapat jawaban dari Tuhan. Sedari kecil ia harus tabah menghadapi berbagai-macam tantangan, baik di sekolah maupun di tempat-tempat umum. Saat itu ia tidak bisa mengerti, mengapa Tuhan mengijinkan 'hal-hal seburuk itu' menimpa hidupnya. Ia berpikir: "Jika Tuhan mengasihi aku, mengapa Ia membiarkan diriku menanggung penderitaan sebesar ini?" Seringkali ia mempertanyakan keberadaan Tuhan, terutama mengenai kebenaran kasih-Nya.
Nick lahir di kota Melbourne, pada tanggal 4 Desember 1982. Seruan: "Puji Tuhan!" adalah kata-kata yang tidak pernah keluar dari mulut ayah, atau keluarganya, pada saat Nick menghirup udara segar untuk pertama-kalinya di atas ranjang rumah sakit. Umumnya, ibu-ibu yang baru saja melahirkan selalu mempunyai keinginan untuk segera memeluk dan mencium bayi-bayi mereka seketika itu juga. Tetapi hal itu tidak terjadi pada saat kelahiran Nick! Penuh kekecewaan, ibunya langsung memerintahkan para perawat rumah sakit untuk membawa Nick keluar dari dalam kamarnya. Mereka sekeluarga amat tertegun melihat keadaannya. Bahkan dokter-dokter di situpun terpana, tidak dapat menerangkan kepada mereka, sebab-musabab medis kelahiran Nick yang amat berbeda dengan kelahiran bayi-bayi lain pada umumnya. (hanya kepala & badan) Seluruh keluarga, dan juga jemaat gereja yang digembalakan oleh ayahnya tidak bersukacita, tetapi malah bersedih hati atas kehadirannya di dunia.Mereka menangis tersedu-sedu, pada waktu ayah Nick menyuruh pamannya, pada acara ibadah di hari Minggu sesudah kelahirannya, untuk membacakan di atas altar Yohanes 9, ayat 1 dan 2. Pamannya berusaha untuk mengerjakan permintaan ayahnya, tetapi di balik sedu sedan jemaat yang hadir di situ, sepatah katapun tidak dapat keluar dari dalam mulutnya.
Seperti keluhan-keluhan Nick semenjak kecil, mereka bertanya-tanya: "Jika Tuhan Mahakasih, mengapa Ia mengijinkan hal seperti ini terjadi, dan justru menimpa keluarga orang-orang Kristen yang hidup penuh pengabdian?" Mula-mula ayah Nick memperkirakan, bahwa anaknya ini tidak akan dapat bertahan hidup lama. Tetapi ternyata Nick membuktikan kepada mereka semua, bahwa meskipun keadaannya seperti itu, ia adalah seorang bayi yang sehat bagaikan bayi-bayi lain pada umumnya. Kenyataan tersebut menyebabkan mereka menjadi bimbang dan kuatir sekali, ketika mereka mulai memikirkan masa depan Nick. Pada saat itu tantangan terbesar bagi iman keluarga pengikut Kristus yang setia ini adalah ... meragukan kedaulatan Tuhan di dalam setiap perkara. Melalui waktu berbulan-bulan lamanya penuh genangan tetesan-tetesan airmata kesedihan yang tak terlukiskan, mereka terus mempertanyakan 'nasib' hidup mereka kepada Tuhan. Sampai akhirnya Roh Kudus memberikan wahyu khusus untuk menyadarkan mereka, bahwa dari awalnya Ia sudah memperlengkapi mereka sekeluarga dengan suatu iman yang teguh, kebijaksanaan dan keberanian di dalam menghadapi masa depan tak menentu yang harus mereka lalui bersama-sama. Ketika Nick memulai pendidikannya di sekolah, ia selalu berusaha untuk 'hidup' seperti anak-anak yang lain, meskipun dari awalnya, ia harus menghadapi penolakan-penolakan, ejekan-ejekan, bahkan gertakan-gertakan teman-teman sebayanya. Kasih yang murni disertai dukungan moral kedua orang tuanya saja, yang akhirnya dapat membantu membentuk sikapnya, sehingga ia mampu menghadapi dan memenangkan masa-masa sulit penuh perjuangan tersebut. Perlahan-lahan teman-teman di sekolahnya mau menerima Nick seperti apa adanya, sebagai salah seorang pelajar yang setaraf di antara mereka. Dan tidak lama sesudah itu, Tuhan mulai memberkatinya dengan mengirimkan banyak sahabat-sahabat baru, yang dapat menemani dan menghibur dia dari rasa kesepian, dan penolakan-penolakan yang pernah diderita oleh Nick sebelumnya.
Di sekolah minggu gereja ayahnya, Nick belajar, bahwa Tuhan selalu mengasihi dan memelihara semua orang. Tetapi pikiran kanak-kanaknya mempertanyakan ajaran tersebut, yang menurut pendapatnya, melihat nasib dan keadaannya sendiri, sukar untuk dapat dipercayai begitu saja. Apalagi ayat Alkitab yang mengatakan, bahwa ia dilahirkan sesuai dengan gambar dan rupa Allah, seperti tertera di Kitab Kejadian 1:26. Ia mempertanyakan keseriusan dan kebenaran firman tersebut. Nick menyadari, bahwa di antara semua teman-temannya, dirinya sendiri yang tampak paling janggal, begitu janggal, membuat ia merasa sedih dan putus asa sekali. Menjelang peralihan umur belasan tahun, Nick mulai kehilangan gairah hidupnya. Benak pikirannya mendapat serangan depresi berat yang amat menguatirkan semua anggota keluarganya. Karena merasa dirinya benar-benar tidak berharga, terutama melihat bahwa sepanjang hidupnya ia akan selalu menjadi beban bagi semua orang di sekelilingnya, Nick percaya, jalan keluar yang terbaik untuk mereka semua adalah ... jika ia secepatnya pergi meninggalkan dunia yang fana ini! Nick berhasrat untuk mengakhiri semua penderitaan tersebut, dengan mengakhiri hidupnya dalam usia amat dini!
RANCANGAN KASIH KARUNIA
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang itu sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." (Yohanes 9:1-3)
Melalui dukungan-dukungan doa, moral dan nasihat-nasihat bijak keluarganya, akhirnya mereka dan Nick dapat memenangkan peperangan rohani yang sedang berlangsung di dalam benak pikiran pemuda itu. Sekarang melihat kembali seluruh perjuangan-perjuangan di masa lalunya, ia amat bersyukur kepada Tuhan, karena Ia telah mengaruniakan kepadanya orang tua dan keluarga kristiani yang selalu teguh berdiri di sampingnya, yang selalu bersedia memberikan penghiburan-penghiburan yang dibutuhkannya, pada saat-saat kritis tersebut. Sepanjang masa pertumbuhan Nick, Tuhan tidak pernah berhenti mempersiapkan hatinya, serta mengajar dirinya untuk selalu berserah, mendahulukan dan menjadikan Dia pusat kehidupannya. Salah satu dari wahyu-wahyu yang Tuhan nyatakan kepadanya adalah sikap yang bersyukur. Pada waktu Nick berumur 12 tahun, di suatu pagi yang tidak terlupakan, tiba-tiba ia terbangun sambil menghitung dan menyadari berkat-berkat yang sudah diterima olehnya. Ia teringat, keindahan pagi tersebut membuat ia berterima kasih sekali kepada-Nya, bahwa meskipun ia dilahirkan dalam keadaan seperti itu, ia tidak hidup dan dibesarkan di negara-negara blok ketiga.
Ayat termasyhur, Roma 8:28, sangat menegur hatinya! Ketika Nick membacanya, ia menyadari untuk pertama kalinya, bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat disebut sebagai nasib yang buruk, kemungkinan atau kebetulan, disebabkan oleh karena hal-hal tidak berkenan yang terjadi dalam kehidupannya. Surat Yakobus 1:3-4 mengajar Nick, bahwa 'ujian terhadap iman menghasilkan ketekunan, dan ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya ia menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.' Damai sejahtera memenuhi hatinya pada saat ia menyadari, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan SESUATU terjadi pada
kehidupan umat-Nya, selain jika Ia sudah MEMPUNYAI RENCANA di dalamnya! Pada waktu Nick mencapai usia yang ke 15, ketika ia membaca Injil Yohanes 9, ia mendapat jamahan khusus dari Roh Kudus. Untuk pertama kalinya Nick memutuskan untuk menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Pernyataan Yesus mengenai orang yang dilahirkan buta, agar "pekerjaan-pekerjaan Allah dapat (harus) dinyatakan di dalam dia" merupakan suatu wahyu pribadi dari Roh Kudus yang langsung dapat membuka mata hatinya! Nick yakin, Tuhan akan segera menyembuhkan dan memulihkan dia, agar ia bisa menjadi saksi-Nya yang absah mengenai kuasa-Nya yang ajaib dan luar biasa. Tetapi ia juga menerima hikmat surgawi untuk mengerti, bahwa semua doa-doanya hanya akan dijawab sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh Tuhan saja. Dan jika keinginannya tersebut bukan menjadi kehendak-Nya, ia yakin, bahwa Tuhan mempunyai suatu
rencana lain yang jauh lebih indah lagi baginya. Bertentangan dengan dugaan, perkiraan dan penganalisaan semua orang yang baru melihat dia untuk pertama kali, ternyata Nick adalah seorang pemuda yang sangat cerdas dan berhasil dalam semua pelajaran-pelajaran sekolahnya. Ketika ia menginjak umur 21 tahun, Nick sudah menyelesaikan pendidikan perguruan tingginya, dan diwisuda sebagai seorang Sarjana Ekonomi jurusan 'Financial Planning and Accounting'. Ia tidak langsung mencari pekerjaan atau memulai kariernya di bidang tersebut, karena ternyata Tuhan sedang mempersiapkan suatu tugas yang jauh lebih berguna dan
mulia, yang sudah ditentukan khusus untuknya sebelum Nick dilahirkan. "Sebab Aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikian firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk membrikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11) Suatu bakat yang unik mendadak tampil dari dalam iri Nick. Sebuah bakat karunia Tuhan yang tidak pernah diduga sebelumnya, baik oleh keluarganya, maupun oleh Nick sendiri! Sikap, tingkah laku dan perkataan-perkataannya dengan mudah dapat mempengaruhi jiwa, membakar semangat, dan membangkitkan rasa percaya diri orang-orang yang berada di sekitarnya. Menyadari karunia Tuhan yang khas untuknya tersebut, baru-baru ini Nick mengikuti pendidikan khusus di Amerika Serikat untuk menjadi seorang 'Motivational Speaker', yang dapat diselesaikan olehnya dalam waktu singkat, dengan hasil yang gemilang.
Karena semua pergumulan-pergumulan emosional yang pernah dialaminya berkaitan dengan kasus-kasus diskriminasi, kesepian, penolakan-penolakan dan 'bullying' oleh teman-teman sekolahnya, yang hampir menghancurkan citra dirinya, dan yang menyebabkan ia kehilangan rasa harga diri yang sehat, Tuhan menanamkan di dalam hatinya suatu kerinduan untuk menolong, memperingati dan memberkati orang-orang lain yang sedang dilanda krisis identitas, bahkan mereka yang sudah mengenal Kristus.
Memakai pengalaman-pengalamannya sebagai dasar pokok pembicaraan, ia ingin mengajar para pendengarnya untuk membiarkan kuasa Tuhan bekerja secara mutlak di dalam hidup mereka, agar rencana-rencana-Nya dari semula saja yang terlaksana, dan bukan membiarkan kuasa-kuasa lain yang menentukannya. Nick ingin menjadi inspirasi bagi orang-orang lain agar mereka dapat hidup dengan potensi yang penuh, dan tidak membiarkan tantangan-tantangan hidup menghalangi harapan dan impian mereka. Kalau Tuhan dapat mengubah persepsi negatif awal hidup Nick yang penuh dengan penderitaan, menjadi hidup di dalam kemenangan-Nya, Tuhan pasti akan melakukan hal yang sama untuk mereka!
Sekarang melalui pelayanan-pelayanan yang telah dipercayakan oleh Tuhan kepadanya, Nick mengerti akan semua wahyu-wahyu yang sudah diterima pada masa pertumbuhannya. Suatu pelayanan yang hanya dapat dikerjakan oleh Nick, dipercayakan kepadanya, seperti pernyataan Tuhan Yesus sendiri di Yohanes 9:3, bahwa pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Selain memberikan penyajian, khotbah dan kesaksian hidup di gereja-gereja, pelayanannya juga menjangkau para generasi muda di sekolah-sekolah dasar, menengah, bahkan sekolah-sekolah tinggi di seluruh Australia, sebagai seorang tamu pembicara untuk membangun rasa percaya diri para pendengarnya melalui topik-topik yang dapat menantang kehidupan mereka. Pelayanannya di sekolah-sekolah berhasil mengurangi kasus-kasus bunuh diri yang sering terjadi di antara muda-mudi belasan tahun negara Kangguru ini. Tidak jarang Nick mendapat undangan untuk memberikan penyajian-penyajian yang sama di perusahaan-perusahaan besar di sana, sebagai salah satu topik 'training course' untuk memacukan taraf produksi mereka, melalui peningkatan rasa percaya diri para pegawainya. Setiap kesempatan yang ada di sekolah-sekolah maupun di dalam perusahaan-perusahaan, ia memberitakan Injil kepada mereka yang belum pernah mendengar, mengetahui, atau mengenal Tuhan Yesus Kristus. Nick menyadari, bahwa ia tidak dapat melakukannya secara sembarangan, karena ada beberapa negara-negara bagian di Australia, seperti Victoria, yang mempunyai peraturan-peraturan hukum tersendiri yang melarang siapapun juga untuk memperkenalkan (menurut mereka: memaksakan) di depan umum agama tertentu kepada orang-orang lain yang sudah memeluk agama yang berbeda. Akhir-akhir ini Nick Vujicic mempunyai rencana-rencana RAKSASA bagi masa depannya. Selain ingin menjadi seorang tamu pembicara bertaraf internasional yang pergi mengelilingi dunia, baik memberikan penyajian untuk masyarakat kristiani maupun tidak, ia juga mempunyai tujuan agar bisa mandiri secara finansiil dalam usia yang ke 25, melalui investasi-investasi di bidang 'real estate'.
Nick juga mengharapkan, agar dalam waktu dekat ia dapat mengendarai mobil sendiri, yang masih harus dikaryakan sesuai dengan keperluannya. Angan-angan raksasa lainnya yang ingin sekali diraih olehnya adalah: Menjadi seorang penulis buku-buku 'bestseller' yang dapat menjamah dan mengubah kehidupan para pembacanya di seluruh dunia.
Dan ambisi termuluk Nick yang masih diimani olehnya adalah tampil di acara televisi paling laris di Amerika Serikat: 'Oprah Winfrey Show', suatu acara 'lounge interview' tersukses masa kini. Ia ingin sekali diwawancarai secara pribadi oleh Oprah Winfrey, bintang layar perak yang amat dikenal di seluruh dunia. Nick berharap, agar ia dapat membagikan firman Tuhan melalui kesaksian hidupnya ditonton oleh berjuta-juta pemirsa, bukan hanya di negara itu saja, tetapi juga di seluruh dunia.
HIDUP TANPA BATAS-BATAS
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13) Secara fakta ambisi-ambisi Nick tampak terlalu muluk, amat sulit untuk dapat diraih begitu saja oleh seorang seperti dia, yang mempunyai banyak rintangan-rintangan jasmani. Tetapi sekarang, semenjak Tuhan menyatakan diri-Nya dalam hidup Nick, ia mempunyai iman dan pandangan yang amat berbeda, yang positif sekali. Ia yakin semuanya akan dapat dicapai olehnya, karena Tuhan sendiri yang akan memungkinkan hal-hal tersebut terjadi.
Pertama-tama hasrat untuk menjadi seorang tamu pembicara dan 'Motivational Speaker' bertaraf antarbangsa sudah mulai dipenuhi oleh Tuhan. Awal tahun 2005 ia sudah mendapat undangan untuk memberikan penyajian-penyajian di Afrika Selatan, yang disusul oleh kunjungan 'tour' ke kota-kota di Amerika Serikat sepanjang pertengahan tahun 2005, untuk berkhotbah sambil membagikan kesaksian dan pengalaman hidupnya. Puncak dari perjalanan tersebut adalah undangan yang sudah diterima olehnya dari program radio kristiani di sana: 'Focus on the Family' untuk mengisi acara wawancara dengan Dr James Dobson, pemuka Kristen yang amat dikagumi dan dihormati olehnya. Menurut Nick, undangan Dr James Dobson adalah salah satu 'highlight' dari perjalanannya mengelilingi kota-kota di benua yang besar tersebut. Angan-angan raksasa lainnya juga sudah mulai dikabulkan oleh Tuhan. Sekarang Nick sudah memiliki rumah sendiri di kota Brisbane, dan sedang memulai investasinya untuk membeli 'property' yang kedua.
Tuhan tidak hanya mengungkapkan dan memberikan apa yang diharapkannya, tetapi hal-hal lain yang tidak terduga oleh Nick sebelumnya juga dikaruniakan kepadanya. Banyak orang-orang yang dikirimkan oleh Tuhan untuk membantu melaksanakan 'purpose' kehidupan yang harus dicapai Nick untuk kemuliaan Nama-Nya.
Selain website http://www.lifewithoutlimbs.org/ sudah dikaryakan dan didedikasikan khusus untuknya oleh orang-orang utusan Tuhan, sebuah DVD berjudul 'Life Without Limbs' (Hidup Tanpa Anggota-Anggota Tubuh) juga sudah diproduksi, dan beredar di pasaran kristiani Australia awal tahun ini. Dalam waktu yang amat singkat DVD tersebut terjual laris di mana-mana, di toko-toko buku Kristen di seluruh Australia. DVD yang mengandung penyajian-penyajian: 'About Nick' (Tentang Nick) dan 'Nick's Testimony' (Kesaksian Nick) telah diproduksi secara profesional, dan isinya yang sangat mengharukan, akan membuat mata setiap penonton menjadi lembab, bahkan basah, dari awal sampai akhir. 'About Nick' memperkenalkan keadaan hidupnya yang luar biasa, dimana ia berusaha sehari-hari melaluinya senormal mungkin, tanpa bantuan siapapun juga, dari menyisir rambut, menggosok gigi, sampai terjun ke kolam renang rumahnya. Sedangkan 'Nick's Testimony' memperlihatkan khotbah yang diberikan olehnya di kota kembang Toowoomba, Australia, sebuah kota yang terletak kira-kira 125 kilometer di sebelah barat kota Brisbane.
Sebuah lagu dengan judul: 'In Christ Alone' juga telah diciptakan khusus untuk Nick Vujicic, dan DVD-nya. Nada dan syair lagu yang indah tersebut ditulis oleh pena-pena grup pemusik kristiani tenar berkaliber internasional: 'Newboys', yang berasal dari kota New Castle di Australia. Lagu 'In Christ Alone' tersebut juga sudah direkam di dalam album laris mereka sendiri, yang berjudul: 'Adoration'.
Keinginannya untuk menjadi seorang pengarang buku yang berhasil juga sudah hampir dipenuhi oleh Tuhan. Buku karyanya yang pertama, berjudul 'No Arms, No Legs, No Worries!' (Tanpa Tangan, Tanpa Kaki, Tanpa Kekuatiran!) sedang berada dalam taraf 'editing' terakhir, dan akan diterbitkan dalam waktu dekat. Nick mengatakan, bahwa jalan hidupnya menjadi berubah secara drastis sekali semenjak ia menyadari, bahwa di balik semua penderitaan yang harus diawali dan dilalui olehnya, ia mempunyai masa depan yang indah di dalam Kristus.
Tetapi walaupun ia sudah dibebaskan oleh kasih karunia Tuhan, Nick masih mempunyai satu keprihatinan saja. Ia merasa sedih mengingat, bahwa ia ... tidak akan pernah bisa bergandengan tangan dengan (calon) isterinya, seperti laki-laki yang lain. Bahkan kelak, ia juga ... tidak akan pernah mempunyai kesempatan untuk dapat memeluk anak-anaknya, pada saat mereka memerlukan hiburan, atau konfirmasi tentang cinta kasihnya kepada mereka. Karena . Nick Vujicic dilahirkan hanya dengan kepala dan badannya saja! Ia tidak memiliki anggota-anggota tubuh lain yang diperlukan bagi keseimbangan jasmaninya. Kendatipun demikian Nick bersyukur, bahwa Tuhan mengijinkannya untuk memiliki 'sepotong' kaki kiri kecil yang tidak berkembang secara lengkap. Kaki tak sempurna itu sangat membantu Nick pada saat ia ingin menulis di atas kertas dengan penanya, atau pada saat ia harus mengangkat gagang telpon untuk menjawabnya. Bahkan ia dapat mempergunakan jempol kakinya untuk mengetik tuts-tuts 'keyboard' komputer! Kaki kiri kecil tersebut sangat membantunya untuk berdiri dan berjalan menggunakan pinggulnya. Malam tersebut Nick sempat menceriterakan suatu kejadian mengharukan, yang dialaminya baru-baru ini, yang sangat menyentuh hati kami semua.
Setelah memberikan penyajian pada suatu acara Kebaktian Kebangunan Rohani untuk kaum muda-mudi di kota Toowoomba bulan April 2004 yang lalu, seorang pria bernama Russell, datang menghampirinya. Ia memeluk Nick, dan mengatakan sebuah nubuatan yang tidak akan pernah terlupakan olehnya. Suatu pesan dari Tuhan, melalui pria tersebut, khusus untuk Nick! Suatu pesan yang sangat mengharukan hatinya!
Russell berkata: "Nick, aku mengetahui, betapa beratnya salib yang harus engkau pikul sebagai seorang yang sama sekali tidak memiliki anggota-anggota tubuh. Tetapi Nick, perhatikanlah tangan kiri Yesus yang sudah dipakukan di atas Kayu Salib. Kemudian perhatikanlah tangan kanan-Nya, yang juga sudah dipakukan di sana. Dan setelah itu pandanglah kedua kaki-Nya yang lengkap dan sempurna, yang mengalami kekejaman yang sama. Semua itu harus dilalui oleh Tuhan Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosamu, ... sebagai penggantimu! Karena engkau dilahirkan tanpa memiliki anggota-anggota tubuh tersebut, maka tangan-tangan dan kaki-kakimu tidak ikut terpaku di sana. Karena itu engkau dan tubuhmu dapat bergerak bebas untuk melakukan pelayanan tanpa batas-batas bagi-Nya, yaitu untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia mewakili Tuhan kita, Yesus Kristus." Nubuatan itu sekarang sudah terjadi dan akan digenapi keseluruhannya. Pelayanan Nick Vujicic yang bernama: 'From No Limbs To No Limits' (FNLTNL) sedang berkembang cepat dan akan melanda dunia, karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia! Paul Colman, pelopor grup pemusik Kristen ternama di dunia, 'Paul Colman Trio' (PC3), yang juga berasal dari kota Toowoomba, pernah tampil melayani bersama-sama dengan Nick. Paul menulis beberapa kalimat sanjungan untuk menghargai pelayanan hamba Tuhan ini, yang diterakan di sampul belakang DVD 'Life Without Limbs': "Jika ukuran kemampuan seseorang terletak di dalam hati dan rohnya, maka sesungguhnya Nick Vujicic adalah seorang yang berkaliber raksasa. Ia ulat, menarik perhatian, memikat hati dan mempesonakan. Tentu saja semuanya itu disebabkan oleh karena Roh Yesus dari Nazaret yang berdiam di dalam dirinya. Wajah Nick bercahaya amat terang bagaikan sinar lampu sebuah mercu suar. Tanpa meragukan, walaupun harus menempuh perjalanan yang jauh, saya akan pergi menghadiri penyajian Nick. Dengan senang hati saya akan selalu bersedia membagi panggung untuk bekerja sama dengan Nick Vujicic. Saya sangat menghargai pelayanannya."
Saya mengaminkan pernyataan Paul Colman ini!
Kalau Nick yang dilahirkan tanpa memiliki anggota-anggota tubuh lengkap bisa dipakai oleh Tuhan dengan dahsyat, apalagi kita yang diciptakan 'begitu' sempurna, 'sesuai dengan rupa dan gambar Allah'. (Kejadian 1:26) Memang benar, setiap umat ciptaan Tuhan harus mengambil keputusan sendiri di dalam menyadari tujuan hidupnya sebagai alat yang sudah dipilih untuk kemuliaan Nama dan Kerajaan-Nya, apapun keadaannya, sebab tidak ada seorang pun yang kebetulan lahir, atau hadir di dunia ini tanpa suatu tujuan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan sebelumnya. Melalui penyajian Nick malam tersebut, kami belajar, bahwa bukan keindahan dan kesempurnaan tubuh (tampak luar) yang menggambarkan kondisi roh dan jiwa kita, tetapi keindahan dan kesempurnaan Dia yang 'berdiam' di dalam hati kita saja, yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang akan terpancar ke luar dari dalam diri yang menyebabkan kita 'sesuai dengan rupa dan gambar Allah'! Semoga teguran Nick ini akan selalu membekas di dalam hati kita: "Semua umat ciptaan-Nya tidak seharusnya menggerutu atas perasaan kekurangan-kekurangan yang mereka miliki, tetapi selalu memakai segala kenyataan kelebihan-kelebihan karunia Tuhan, untuk melaksanakan amanat agung-Nya." Haleluya!
Saya yakin sekali, bahwa tidak lama lagi kita semua akan melihat, dan mendengarkan Nick Vujicic memberitakan Injil melalui acara wawancara televisi paling populer di dunia saat ini, 'Oprah Winfrey Show', yang pasti akan mempengaruhi kehidupan berjuta-juta pemirsa di dunia. Sekarang saya sedang berdoa untuk Nick! Terpujilah Nama Tuhan, karena besar kasih-Nya!
Amin!
'PERGILAH, BERDIRILAH DI BAIT ALLAH DAN BERITAKANLAH SELURUH FIRMAN
HIIDUP ITU KEPADA ORANG BANYAK' (KIS 5 : 20)
Oleh: John Adisubrata