Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

Why Abraham's Seed?

Blog ini diberi nama Abraham's Seed "Karena jika kita adalah milik Kristus kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Gal 3:29)

This blog is named with Abraham's Seed because "If you belong to Christ, then you are Abraham's seed, and heirs according to the promise." (Gal 3:29)
Read full story

Thursday, June 18, 2009

Gelang Mutiara

"Mom, pliiiis.. beliin donk," kata seorang anak kecil kepada ibunya saat melihat gelang mutiara di stand aksesoris. Ibunya bertanya kepada wanita yang menjaga toko berapa harga gelang imitasi yang lucu itu. "Dua puluh ribu bu, import dari Korea," sahutnya. Sang ibu berpaling lagi kepada si kecil manis yang sedang memandangnya dengan penuh harapan. "Ok sayang, minggu depan kan birthday kamu. Kalau kamu jadi anak yang baik, taat dan cepat bobo malam, nanti Mama beliin ya."


Beberapa hari kemudian, pada hari ulang tahunnya yang ke-enam, dia dapat kado yang dinanti-nantikan itu, gelang mutiara! Dia sangat suka pada gelangnya itu. Dia memakainya dimana-mana, di Gereja, di sekolah, bahkan di tempat tidurnya juga. Hanya pada saat dia sedang bermain baru dia melepas gelangnya itu. Mamanya bilang jika kena keringat gelangnya bisa berganti warna.

 

Dia mempunyai ayah yang baik sekali. Setiap malam sebelum si kecil tidur, pasti ayahnya datang ke kamarnya dan membacakan buku cerita untuknya. Suatu malam setelah selesai satu cerita, Ayahnya bertanya, "Nak, sayang nggak sama Daddy?". "Oh tentu saja, aku sayang Daddy".  "Kalau begitu berikan kepada Daddy gelang mutiara kamu ya". "Hmm...  jangan gelang saya Dad", kata si kecil sambil tersenyum, "tapi kalau Daddy mau, bisa ambil boneka saya yang bisa nyanyi itu". "Ngga apa-apa, nak," kata sang ayah, "Daddy sayang kamu. Goodnight". Kemudian dia mencium anaknya..

 

Seminggu kemudian, setelah membaca buku cerita, dia bertanya lagi kepada si kecil, "Nak, sayang ngga sama Daddy?". "Oh tentu saja, aku sayang Daddy" "Kalau begitu berikan kepada Daddy gelang mutiara kamu ya". "Hmm... jangan gelang saya Dad", kata si kecil sambil tersenyum, "ambil saja boneka Barbie kesukaan saya Dad".  "Ngga apa-apa, sayangku,"kata ayahnya, "tidur baik-baik ya. Tuhan sayang kamu dan Daddy juga".  Dan seperti biasa dia mencium anaknya.

Suatu malam, pada saat ayahnya masuk kamar, dia menemukan si kecil sedang duduk di tempat tidur dan sepertinya sedang menangis. "Ada apa sayang?" tanyanya kepada anak tercinta yang tidak mengatakan apa-apa tetapi langsung mengulurkan tangan kepada ayahnya.


Saat membuka tangannya itu, ternyata dia sedang memegang gelang kesayangannya.

 

"Daddy, ini untuk Daddy" Airmatanya berlinang, sang ayah menerima gelang murahan itu dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain Ayahnya mengambil sebuah kotak kecil dari sakunya yang berisi gelang mutiara yang asli dan memberikannya kepada si kecil !!!

Ternyata selama ini sang ayah sudah menyimpannya. Dia hanya menunggu saat si kecil sudah rela menyerahkan gelang mutiara aksesori yg palsu itu supaya dia bisa memberikan gelang mutiara yang asli.

 

Sama juga dengan Allah Bapa kita. Dia menunggu saat kita rela menyerahkan kepada-Nya apapun yang murahan dan tak berguna di dalam hidup kita supaya Dia bisa memberikan harta yang benar-benar indah dan berharga! Tuhan sungguh baik, bukan?

Apakah anda masih berpegang erat pada sesuatu yang jelas Tuhan ingin anda lepaskan ? Mungkinkah kamu masih berpegang pada sesuatu yang tidak benar, kebiasaan-kebiasaan buruk atau cara hidup yang jauh dari Tuhan dan amat sangat susah meninggalkannya?

 

Memang apa yang ada di dalam tangan Tuhan kamu tidak mengetahui, namun percayalah.... DIA tak akan pernah mengambil apapun daripadamu tanpa menggantikannya dengan sesuatu yang jauh lebih indah dan berharga.

1 comment:

Fanda said...

Duhh..terharu aku baca artikel ini, Min! Kita ini ngakunya beriman. Tp sering kita ga mau meninggalkan milik kita/kebiasaan kita krn takut kita akan kehilangan. Pdhal Tuhan itu kan Maha Baik, yang justru paling tahu apa yang terbaik buat kita.

Artikel ini mendorongku tuk menjadi lbh baik lg.
Thanks ya!!

Your Opinion

Nama:
Alamat Email:
Pendapat Anda tentang blog ini:

create form
lowongan kerja di rumah