Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

Why Abraham's Seed?

Blog ini diberi nama Abraham's Seed "Karena jika kita adalah milik Kristus kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Gal 3:29)

This blog is named with Abraham's Seed because "If you belong to Christ, then you are Abraham's seed, and heirs according to the promise." (Gal 3:29)
Read full story

Thursday, July 30, 2009

Salvation by Rock The River

This is an awesome Graffiti Video.. Pas lagi browsing di webnya Billy Graham ee.. ada video keren ini, So creative. Video ini juga bisa didownload di http://www.billygraham.org/RTR/RockTheRiver.asp Kalo kesulitan bisa download disini saja.

Want to receive Jesus as your Lord and Savior? Please click here.

Mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat? Silahkan klik disini.

Sunday, July 26, 2009

Bijaksana

II Samuel 20 mengisahkan bagaimana sebuah kota dikepung oleh pasukan Yoab karena Seba, yang memberontak terhadap Daud bersembunyi di Kota itu. Tampillah seorang penyelamat. Bukan pria namun wanita, tak bersenjata namun perkasa, tanpa pasukan tapi terhadapnya Yoab pun segan. Dia bukan pemimpin, tetapi lebih dari seorang pemimpin. Alkitab berkata bagaimana dengan 'bijaksana' dia meyakinkan dan menasehati warga kota dengan membunuh Seba seorang.

 

Ternyata kebijaksanaan tidak diragukan ketajamannya sehingga kepala orang dursila itu putus. Kebijaksanaan lebih dari tentara yang besar sehingga tentara Yoab mundur, kebijaksanaan lebih tinggi pangkatnya sehingga Panglima Yoab pun dikendalikan dengan cerdik. Karena itu mintalah roh hikmat atau kebijaksanaan.. Itu sangat penting.. Puji Tuhan

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Thursday, July 23, 2009

Menghargai dan Menerima

Dahulu kala saya memiliki suatu keyakinan - atau lebih tepat lagi, suatu harapan - bahwa yang terpenting dalam pernikahan adalah menikahi seseeorang yang dikehendaki oleh Tuhan.Berlandaskan keyakinan itu saya berharap bahwa penyesuaian hidup berdua akan berjalan relatif mulus. Ternyata saya keliru (sekurang- kurangnya dalam kenyataan hidup pernikahan kami). Kenyataan bahwa Tuhan telah mempersatukan kami tidaklah sekali-kali berarti bahwa kehidupan pernikahan kami akan harmonis. Setiap hari kami dihadapkan dengan situasi-situasi yang menguji keharmonisan pernikahan kami! Setiap saat merupakan arena untuk kami belajar menyesuaikan "kehendakku" dengan "kehendakmu". Ternyata respect dan accept menjadi penting dalam proses mengharmoniskan pernikahan seseorang.

Pada waktu kita terbuai dalam amukan gelombang asmara, mudah bagi kita untuk melihat hal-hal yang menawan serta baik dalam diri pasangan kita. Untuk hal-hal yang menawan dan baik itulah kita memberikan rasa hormat kepadanya. Rasa hormat ini timbul secara alami karena kita memang merasakannya. Kita dapat mengatakan bahwa kita menghormatinya karena, "dia sensitif", atau "dia seorang yang jujur", dan seterusnya. Setelah menikahpun, kita masih dapat mengungkapkan penghargaan terhadap hal-hal yang baik yang kita lihat pada dirinya. Cinta memang mudah tumbuh dengan subur di atas tanah yang penuh dengan hal-hal yang menimbulkan rasa hormat.

Namun demikian, tanah tempat kita berpijak dan melangkah tidak selalu gembur dan menggemukkan tanaman. Adakalanya tanah itu berkerikil dan kering kerontang. Kita mendapatkan hal-hal yang tidak kita sukai dalam dirinya dan hal-hal ini membuat kita mengalami kesulitan dalam merasakan, apalagi memperlihatkan penghargaan kita kepadanya. Di sini saya tidak sedang membicarakan hal-hal atau perbuatan-perbuatan yang berkaitan dengan dosa. Yang saya maksudkan adalah perbedaan-perbedaan yang menyangkut cara berpikir dan kebiasaan hidup. Bukankah salah satu sumber pertengkaran kita adalah perbedaan berpikir dan kebiasaan hidup? Bukankah sering kali pertengkaran timbul karena kita merasa "tidak dimengerti"? Nah, hal- hal inilah yang sedang saya bicarakan yakni perbedaan-perbedaan yang berkaitan dengan cara berpikir dan kebiasaan hidup, yang akhirnya mencetuskan pertengkaran dan membuat kita sukar menghormati pasangan kita lagi.

Pada saat-saat seperti ini, kita ditantang untuk menerimanya, lengkap dengan segala "kelemahannya" (perbedaan-perbedaan itu). Saya menyukai definisi Webster's New World Dictionary yang melekatkan kata-kata "terutama dengan sukarela" pada kata menerima. Menerima dengan terpaksa bisa menyebabkan timbulnya kepahitan hidup, kebencian, rasa tertindas, dan kemuakan. Sebaliknya, menerima dengan sukarela menciptakan suasana kelegaan, kemerdekaan, dan kemandirian. Suasana seperti ini hanya dapat muncul apabila kita bersikap bahwa memang sebenarnya kita dipaksa untuk menerima, namun pada akhirnya kita harus dapat memilih menerimanya dengan seutuhnya.

Saya teringat akan situasi di jemaat Korintus di mana terjadi pelbagai perpecahan dan salah satu sumbernya adalah perbedaan pendapat. Dalam 1 Kor. 8, Rasul Paulus membahas mengenai makan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Sebagian jemaat berkeyakinan bahwa mereka tidak boleh memakan makanan tersebut, namun sebagian lagi berpandangan sebaliknya. Perhatikanlah nasehat saleh dari Rasul Paulus pada ayat 1, "Tentang daging persembahan berhala, kita tahu: 'kita semua mempunyai pengetahuan.' Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun." Rasul Paulus menerangkan bahwa memang pada dasarnya memakan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala tidaklah salah (ayat 4 hingga 6). Namun ia menekankan bahwa yang terpenting bukanlah hal memiliki pengetahuan ini. Dengan kata lain, bukan "apa"-nya, yang terpenting, melainkan hal menerapkan pengetahuan ini. Dengan kata lain, bukan "apa"-nya, yakni apakah kasih menjadi dasar, perantara, dan tujuan penyampaian pengetahuan ini. Tatkala saya merenungkan kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam pernikahan kami, saya menyadari bahwa acap kali saya cenderung menekankan "apa"-nya, yakni saya merasa sayalah yang benar atau sayalah yang memiliki pengetahuan yang benar. Ini bukan saja tidak menyelesaikan masalah, malah makin membakar suasana. Saya berkeyakinan bahwa kasih hanya dapat tumbuh apabila kita sudah menerima pasangan kita seadanya - dengan sukarela. Pertengkaran timbul karena masing-masing merasa benar atau memiliki pengetahuan yang paling tepat, sama seperti yang terjadi pada jemaat Korintus. Ini dapat dan akan terus berlangsung selama kita hidup bersama dengan orang lain. Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para pembaca sekalian untuk mencoba cara yang dipaparkan Firman Tuhan. Cobalah untuk "menerima, terutama dengan sukarela" barulah kasih akan timbul. Jangan terlalu menekankan pengetahuan yang dapat membuat kita sombong alias enggan untuk merendahkan diri. Setelah melakukan petunjuk surgawi ini, mungkin kita akan sedikit terkejut menyaksikan bahwa tanpa terasa, kita semakin dapat menghargai pandangan-pandangan pasangan kita, alias kita mulai "merasakan atau memperlihatkan hormat" kepadanya. Cobalah dan saksikan hasilnya.

 

By : Dr. Paul Gunadi

Ruang Tunggu Kehidupan

Menunggu memang tidak menyenangkan, namun sesuatu yang indah dalam hidup ini pasti membutuhkan waktu dan menuntut kesabaran untuk menanti.

Pernahkah Anda berada di ruang tunggu saat sedang menanti pesawat yang akan membawa Anda keluar kota atau akan bertemu dengan dokter Anda? Berada diruang tunggu kadang membosankan, tidak ada kegiatan yang pasti, sekedar membaca koran atau majalah untuk menghabiskan waktu.

 

Dalam proses kehidupan ini, Tuhan juga menyediakan sebuah ruang tunggu bagi orang-orang yang dikasihinya. Abraham yang dijanjikan untuk menjadi bapa bagi bangsa yang besar itu haru menunggu selama bertahun-tahun untuk satu orang anak perjanjian. Yusuf untuk menerima penggenapan janji seperti yang dinyatakan dalam mimpinya, dia harus menunggu dalam sebuah penantian yang sangat tidak mudah. Musa untuk menjadi pemimpin bangsanya dan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir harus menunggu selama 40 tahun di padang gurun.

 

Masing-masing orang memiliki suatu ruang tunggu yang khusus yang memproses masing-masing pribadi dengan unik. Berada di ruang tunggu membutuhkan kesabaran. Banyak orang gagal menggenapi janji Tuhan dalam hidupnya karena mereka tidak bisa bersabar ketika berada di ruang tunggu kehidupan.

 

time Kegagalan seseorang dalam menggenapi rencana Tuhan sebagian besar bukan karena ulah musuh besar kita si Iblis, tapi karena kegagalan manusia dalam bersabar dan menantikan waktu Tuhan. Hal itulah yang dilakukan oleh Saul, raja pertama umat Israel ini gagal karena dia tidak bisa melewati masa penantian di ruang tunggu. Dia melangkah berdasarkan apa yang menurutnya baik. Dia mengikuti kehendak rakyatnya (1 Samuel 15: 20-21), dan bukannya mengikuti kehendak Tuhan.

 

Mengapa Tuhan mengirimkan setiap orang untuk melewati masa berada di ruang tunggunya masing-masing? Saya percaya, Dia ingin mengajarkan banyak hal penting melalui saat-saat penantian itu. Namun yang utama, Dia ingin mengajarkan kita untuk bersabar, taat dan percaya penuh kepada-Nya.

 

Ketika Anda berada di ruang tunggu itu, percayalah Tuhan bersama dengan Anda saat itu. Dia melihat bagaimana Anda bergumul dengan permasalahan Anda. Namun dia ijinkan untuk membentuk Anda. Seperti Musa, dia di bentuk dari sebelumnya adalah seorang pangeran Mesir yang arogan dan menunjukkan keperkasaannya dengan kekerasan, diubah menjadi seorang pribadi yang sangat lemah lembut di hadapan Tuhan.

 

Saat Anda sudah mulai lelah menunggu, dan mulai tidak sabar, kembalilah datang kepada Tuhan. Berbincanglah dengannya, dan lihat sisi pandang-Nya tentang apa yang sedang Anda hadapi saat ini. Jangan mudah menyerah, kadang penantian Anda tinggal beberapa menit lagi. Namun jika Anda tidak sabaran, maka penantian Anda selama ini akan menjadi sia-sia.

 

waitSeperti Yusuf, penantian yang ia alami sangat menyakitkan. Dia dikhianati oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak, difitnah oleh istri tuannya, dilupakan di penjara oleh orang yang ditolongnya, namun Yusuf tetap setia dalam penantian di ruang tunggu yang disediakan oleh Tuhan. Hingga waktunya tiba ketika Tuhan mengangkatnya dan menggenapi mimpi yang pernah di terimanya.

 

Hari ini, duduklah di ruang tunggu Anda dengan sikap yang benar dan nantikanlah hingga pintu terbuka lalu Tuhan muncul untuk memanggil Anda menuju ruangan-Nya dimana Anda akan melanjutkan perjalanan Anda. Sebuah perjalanan dari rencana Tuhan yang indah dan luar biasa atas hidup Anda. Selamat menantikan Tuhan..

Wednesday, July 15, 2009

Kisah Segelas Susu

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup sebagai penjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa di kantongnya hanya tersisa uang beberapa sen, dan dia sangat lapar.

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang perempuan muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.

Perempuan muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?"

Perempuan itu menjawab, "Kamu tidak perlu membayar apapun".

 

"Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan," kata perempuan itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata, "Dari dalam hatiku, aku berterima kasih pada Anda."

Sekian tahun kemudian, perempuan tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menganganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter  spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.

Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si perempuan tersebut.

Dengan jas dokternya ia menemui si perempuan itu. Ia langsung mengenali perempuan itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa perempuan itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus perempuan itu.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan. Perempuan itu sembuh! Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok  atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Perempuan itu takut untuk membuka amplop tagihan, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya.

Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi..
"Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.." tertanda, DR Howard Kelly.

Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: "Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.

Monday, July 13, 2009

Ismael dan Esau

Apa beda Ismail dan Esau? Keduanya memang harus berpisah dengan saudaranya. Sama -sama membawa kekecewaan, namun Ismail tidak ada dendam sedang Esau bahkan berniat membunuh adiknya. Dalam perkembangannya keturunan Ismail, Kedar dan Nebayot dapat janji keselamatan. Tetapi keturunan Esau tetap terhilang dan jadi musuh Tuhan. Inilah intinya: bahwa kita sangat mungkin disakiti dan dikecewakan, tetap jangan salah bereaksi. Karena salah-salah kita bisa jadi musuh Tuhan. Jalani hidup ini dengan berseru pada-Nya saat kita kesakitan, tetapi jangan biarkan kesakitanmu berubah jadi amarah dan dendam yang mengerikan. Detik kemarahan dan dendam yang menguasai kita, maka monster ganaslah yang bangkit dari dalam kita.

 

Saudara sedang kesakitan? Merintihlah kepada-Nya, maka Tuhan pasti berpaling padamu.

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sunday, July 12, 2009

10 Gaya Hidup Orang Berhasil

Ada 1 lembaga penelitian sekuler di USA yg meneliti tentang orang-orang bahagia. Karena ini lembaga sekuler,
Ukuran bahagia pertama adalah Banyaknya Uang, maka lembaga tersebut mensurvey orang-orang kaya ( Milyuner ) dengan sample awal sebanyak lebih dari 200 ribu orang milyuner.


Dari 200 ribu itu disaring kadar bahagia-nya berdasarkan berbagai parameter termasuk keluarga tersebut.
Hasil saringan terakhir ada sekitar 200 orang yang dianggap sangat bahagia, karena selain kaya, bisnisnya luar biasa, menikmati hidup, keluarganya beres. Hasil survey tersebut ditulis dalam buku karangan Thomas Stanley berjudul :
"The Millionaire Mind."


Orang-orang kaya tersebut rata-rata sudah berumur, mereka adalah orang Kaya Dalam 1 Generasi,
artinya Bukan Kaya warisan, tapi  kaya dengan modal zero, alias kerja sendiri. Kemudian orang-orang  ini
diwawancara satu per satu secara detail, dan di-summary-kan gaya hidup orang-orang tersebut,

Berikut 10 Gaya Hidup:
1. Orang-orang tersebut Frugal = Hemat

  • Mereka penuh pertimbangan dalam memanfaatkan uang mereka.
  • Untuk beli sesuatu, pikir-pikir dulu sekitar 20 kali,
  • Tipe orang yang Tanya sama Tuhan tentang segala sesuatu pengeluaran.
  • Mereka tidak diperbudak mode, meskipun  tidak kuno, tapi  modis.
  • Mereka tahu di mana beli barang bagus tapi murah.. 

 

2. Orang-orang tersebut selalu hidup di bawah income mereka 

  • Tidak hidup gali lobang tutup lobang alias Anti Hutang.

3. Sangat loyal terhadap pasangan

  • Tidak cerai dan setia !!

4. Selalu lolos dari prahara baik dalam keluarga/bisnis

Di USA sering resesi  ekonomi, mereka selalu lolos. Setelah ditanya apa kunci lolosnya,jawabannya :

  • " Overcoming worry and fear with The Bible and pray,with faith to God;“
  • “ We have God and His word."

 

5. Cara berpikir mereka berbeda dalam  segala segi dengan orang-orang kebanyakan
Contoh :

  • Kita kalau ke mall, mikir abisin duit, mereka malah survey mencari bisnis apa yang paling laku di mall.
  • They think differently from the crowd.
  • Mereka " Man of Production" bukan " Man of Consumption. "

6. Ketika ditanya kunci suksesnya:

  • Punya Integritas

Omongan dan janji bisa dipegang dan dipercaya.

  • Disiplin

Tidak mudah dipengaruhi, dalam segala hal, termasuk disiplin dalam hal makanan, mereka orang yang tidak sembarangan konsumsi makanan. Tidak serakah.

  • Selalu mengembangkan social skill

Cara bergaul, belajar getting along with people, belajar leadership,menjual ide, mereka orang yang meng-upgrade dirinya, tidak malas belajar

  • Punya pasangan yg support

Selalu mendukung dalam keadaan enak/ tidak. Menurut mereka, Integrity dimulai di rumah, Kalau seorang suami / istri tidak bisa dipercaya di rumah, pasti tidak bisa dipercaya diluar.

 

7. Pembagian waktu/aktivitas, paling banyak untuk hal-hal berikut:

  • Mengajak anak dan cucu sport / olahraga, alasannya :
    Dengan olahraga  bisa meningkatkan fighting spirit yang penting untuk pertandingan rohani untuk menang sebagai orang beriman. Untuk bisa sportif ( Menerima kenyataan,  tetapi dengan semangat untuk memperbaiki dan menang ).
  • Banyak memikirkan tentang investment.
  • Banyak waktu berdoa, mencari hadirat  Allah, belajar Firman. Ini menjadi lifestyle mereka sejak muda.
  • Attending religious activities.
  • Sosializing with children and grand child, ngobrol.
  • Entertaining with friends, maksudnya bergaul, membina hubungan.

8. Have a strong religious faith, dan menurut mereka ini kunci sukses mereka.

9. Religious millionaire
Mereka tidak  pernah memaksakan suatu jumlah asset sama Tuhan, tetapi mereka belajar mendengarkan suara Tuhan, berapa jumlah aset yang Tuhan inginkan buat mereka. Minta guidance untuk bisnis. Mereka  bukan type menelan semua tawaran bisnis yang disodorkan kepada mereka, tapi tanya Tuhan dulu untuk mengambil keputusan.


10. Ketika ditanya tentang siapa mentor mereka, jawabannya adalah Tuhan.

  • Jika setiap bangun pagi, kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia

Friday, July 10, 2009

Thursday, July 09, 2009

Memilih

Tiap saat kita harus memilih. Dari sejak bangun pagi sampai kita naik ke peraduan lagi. Kita dihadapkan pada pilihan-pilihan. Baju apa yang akan kita pakai, lewat jalan apa kita akan menuju tempat tertentu. Jawaban apa yang harus diberikan setiap ada pertanyaan tertentu yang muncul sampai pada pilihan-pilihan yang mudah yang menyangkut pendidikan, teman hidup, masa depan anak dan sebagainya.

 

Ada yang kita bisa tunda untuk memberikan pilihan kita. Ada pula yang tidak bisa ditunda. Dalam keterbatasan kita seringkali sulit buat kita menentukan pilihan tersebut. Namun ada Tuhan Yesus yang disebut sebagai PENASEHAT AJAIB yang selalu bisa kita ajak bicara dan dialog.

 

Saat semua pilihan dihadapkan kepada kita mari biasakan diri datang pada PENASEHAT AJAIB kita. Dia akan bicara, menuntun dan mengoreksi kita pada apa yang tepat dan sempurna. Jadi sebelum memilih.. bicaralah pada PENASEHAT AJAIB kita.

 

Haleluya..

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Monday, July 06, 2009

Jesus Loves Me

I will never be the same
I have found the love
No heart could frame


I will never be alone
I have found a peace
That stills my soul


Oh I believe
The King of heaven
Died for me


Jesus loves me
Jesus loves me
And this I Know
Jesus loves me
Jesus loves me


I'll forever sing Your song
Blessed be the Lord
Almighty God


And I will never be so moved
Knowing I am held
And raised with You


If I speak in tongues of angels

If I gain the riches of this world
If understand Your mystery
But have not love What have I got?

 

By : Hillsong Kids

 

 

Buy this album, Click here : Supernatural

Buku Harian Ayah

Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar.

 

Di dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan bagi saya, juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi seorang pria yang baik, seorang suami yang baik seperti ayah saya. Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit.

 

Tak lama setelah menikah, saya dan istri mulai sering bertengkar hanya akibat hal-hal kecil dalam rumah tangga. Malam minggu saya pulang ke kampung halaman, saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah.

 

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ayah mendengarkan segala keluhan saya, dan setelah beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya. Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku-buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun.

Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku harian? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari buku-buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah, agak miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman kertas. Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu..

Semuanya merupakan catatan hal-hal sepele, "Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya."
"Anak-anak terlalu berisik, untung ada dia."
Sedikit demi sedikit tercatat, semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam kebaikan dan cinta ibu kepada ayah, mengenai cinta ibu terhadap anak-anak dan terhadap keluarga ini. Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku, arus hangat mengalir di dalam hati saya, mata saya berlinang air mata. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada ayah "Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu."

Ayah menggelengkan kepalanyadan berkata, "Tidak perlu kagum, kamu juga bisa."

Ayah berkata lagi, "Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan?
Intinya adalah harus bisa belajar untuk saling pengertian dan toleran. Setiap orang memiliki masa emosional, ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara-gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel. Waktu itu saya bersembunyi di depan rumah, di dalam buku catatan saya tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. Sering kali dalam hati saya penuh dengan amarah waktu menulis kertasnya sobek akibat tembus oleh pena. Tapi saya masih saja terus menulis satu demi satu kebaikannya, saya renungkan bolak balik dan akhirnya emosinya juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu."

Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada ayah, "Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan-catatan ini?"
Ayah hanya tertawa dan berkata, "Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku. Kadang kala di malam hari, menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain. ha. ha. ha."

Memandang wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada di atas meja, tiba-tiba saya sadar akan rahasia dari suatu pernikahan :

"Cinta itu sebenarnya sangat sederhana…ingat dan catat kebaikan dari orang lain…Lupakan segala kesalahan dari pihak lain."

Your Opinion

Nama:
Alamat Email:
Pendapat Anda tentang blog ini:

create form
lowongan kerja di rumah