Apa beda Ismail dan Esau? Keduanya memang harus berpisah dengan saudaranya. Sama -sama membawa kekecewaan, namun Ismail tidak ada dendam sedang Esau bahkan berniat membunuh adiknya. Dalam perkembangannya keturunan Ismail, Kedar dan Nebayot dapat janji keselamatan. Tetapi keturunan Esau tetap terhilang dan jadi musuh Tuhan. Inilah intinya: bahwa kita sangat mungkin disakiti dan dikecewakan, tetap jangan salah bereaksi. Karena salah-salah kita bisa jadi musuh Tuhan. Jalani hidup ini dengan berseru pada-Nya saat kita kesakitan, tetapi jangan biarkan kesakitanmu berubah jadi amarah dan dendam yang mengerikan. Detik kemarahan dan dendam yang menguasai kita, maka monster ganaslah yang bangkit dari dalam kita.
Saudara sedang kesakitan? Merintihlah kepada-Nya, maka Tuhan pasti berpaling padamu.
By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo
No comments:
Post a Comment