Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

Why Abraham's Seed?

Blog ini diberi nama Abraham's Seed "Karena jika kita adalah milik Kristus kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Gal 3:29)

This blog is named with Abraham's Seed because "If you belong to Christ, then you are Abraham's seed, and heirs according to the promise." (Gal 3:29)
Read full story

Saturday, November 29, 2008

Expect Your Miracle

Dua orang berdoa menghadap Tuhan. Mereka berdoa untuk kebutuhan masing-masing. Yang seorang berdoa, sangat panjang doanya, setelah itu dia pergi. Yang seorang lagi juga berdoa. Pendek saja doanya. Tapi setelah selesai dia tidak pergi. Dia tunggu reaksi Tuhan. Saat tak ada reaksi, dia berdoa lagi, lalu ditunggunya lagi. Demikian dia terus lakukan itu. Tanpa menggerutu, tanpa marah, tapi dengan tenang terus ditunggunya reaksi Tuhannya. Tidak berarti dia tidak melakukan apapun, tapi hatinya terus menunggu. Sampai pintu Surga terbuka dan Tuhan yang dicintainya menyapanya.

 

Yang pertama tidak menunjukkan keinginan yang kuat untuk mendapatkan mujizat-Nya, yang kedua akan menjadi favorite Tuhan. Itu yang disebut doa yang tak jemu-jemu oleh Yesus... kita seperti itu kan?

 

By His grace,

 

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Related Article

Thursday, November 27, 2008

History Is In A Making

Hari-hari ini sebuah sejarah sedang diukir. Sejarah yang akan mengubah kota Semarang untuk selamanya. Sebuah acara perlombaan yaitu Semarang Berbagi Bahagia yang memberikan nilai-nilai positif bagi keluarga-keluarga di kota Semarang. Tidak hanya itu saja, tapi sebuah deklarasi doa yang menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat bagi warga Semarang telah dikumandangkan secara serentak pada tanggal 15 dan 16 November 2008 lalu di setiap Kelurahan di kota Semarang.

 

Sembilan balon yang didalamnya berisikan tulisan kesembilan buah roh, telah dilepaskan ke udara di setiap kelurahan. Sebagai suatu tindakan profetis yang ingin menyatakan bahwa kota Semarang akan dipenuhi dengan anak-anakNya yang menghasilkan buah-buah roh. Di bawah ini adalah sebuah video yang sempat saya rekam pada saat acara SBB lalu pada tanggal 16 November 2008 di Kelurahan tempat saya tinggal. Senang rasanya ikut ambil bagian dalam pengukiran sejarah ini.

Related Article

Wednesday, November 26, 2008

Yang Begini Belum Pernah Kami Dengar

Waktu Yesus mulai mengajar dan melayani, orang-orang berkata, "Yang begini belum pernah kami dengar.." ya ada sesuatu yang orang lain belum pernah lakukan bahkan berani lakukan, tetapi Yesus melakukannya. Kelihatannya mudah. Tapi kenyataannya tidak semudah itu. Melewati jalan yang belum pernah dilalui bukanlah sesuatu yang gampang. Semua yang belum ada yang melakukannya selalu menakutkan. Tetapi itu tidak menghalangi Yesus untuk melakukannya bukan? Disinilah kita belajar apa yang disebut keberanian, kekuatan, dan keteguhan hati untuk melakukan apa yang Bapa inginkan.

 

Saudara yang kekasih, kemanapun Tuhan inginkan, jalani dengan iman. Mungkin kita belum pernah menapakinya, tapi tidak berarti itu tidak mungkin. Jadilah pionir bagi kerajaan Allah.

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sunday, November 23, 2008

Why Me?

Arthur Ashe, adalah salah satu legenda tenis di Amerika yang sukses di Wimbledon, sedang menderita karena infeksi AIDS yang didapat sejak menjalani bedah jantung di tahun 1983. Dari fansnya di seluruh penjuru dunia, dia menerima banyak surat dukungan yang salah satunya bertanya:  "Kenapa TUHAN memilih Anda untuk mengindap penyakit yang luar biasa ini?" 

alg_ashe_plays Dan jawaban Arthur Ashe adalah:

"Di seluruh dunia, mungkin ada 50juta anak yang mulai main tenis; 5juta diantaranya belajar tenis dengan serius di klub; 500ribu di antaranya kemudian menjadi pemain profesional; 50ribu di antaranya bermain dalam sirkuit tenis dunia; 5000 di antaranya mampu masuk ke sirkuit Grand Slam; dan 50 di anatranya ikut ke Wimbledon; 4 pemain masuk semi final dan 2 orang bermain di final.  Dan ketika saya akhirnya mengangkat piala Wimbledon saya tidak pernah bertanya "Kenapa Saya?"  Jadi ketika saya sekarang menderita karena AIDS, tidak seharusnya saya bertanya kepada Tuhan "Kenapa Saya?"

Kegembiraan membuat Anda tetap menarik; selalu berusaha dan mencoba membuat Anda kuat; kesedihan membuat Anda tetap sadar sebagai manusia; Kegagalan membuat Anda tetap rendah hati; Kesuksesan membuat Anda bersinar,... tapi Tuhan akan membuat Anda tetap berjalan dan tegar!!!

Saturday, November 22, 2008

Membaca Alkitab Ternyata Menyehatkan

still_life_with_open_bible_candlestick_and_novelTernyata kebiasaan membaca Alkitab secara teratur mempunyai dampak yang positif terhadap kesehatan tubuh seseorang. Dr. Jeffrey Leven dan Dr. David Larsen dari Amerika telah melakukan riset terhadap orang-orang yang mempunyai kebiasaan membaca Alkitab secara teratur. Dan hasil riset mereka itu telah dipublikasikan oleh koran Washington Times, 30 Juli 1996. Kedua doktor tersebut telah melakukan penelitian terhadap lebih dari 600 orang selama berbulan-bulan, dan mereka mendapati bahwa apabila seseorang mempunyai kebiasaan membaca Alkitab secara teratur, maka hal tersebut ternyata bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan rohaninya, tetapi juga kesehatan tubuhnya. Dari hasil penelitian mereka, ditemukan bahwa pada orang-orang yang membaca Alkitab secara rutin :

 

Memiliki tekanan darah yang lebih stabil.
Mempunyai tingkat depresi (stres) yang lebih kecil.
Lebih sedikit yang terkena penyakit jantung.
Jarang yang mengalami kecanduan obat-obatan maupun alkohol.
Jarang terjadi perpecahan dalam pernikahannya.
Secara umum memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik.

 

Jangan membaca Alkitab tanpa anda sadari untuk apa manfaatnya. Bacalah Alkitab karena anda mengasihi Yesus dan ingin mengenal jalan-jalan-Nya lebih lagi. "Semua tulisan yang diilhamkan Allah (seperti Alkitab), memang berguna untuk mengajar, untuk mengoreksi kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran" (2 Timotius 3:16). Ingin mengenal Yesus lebih lagi? Ingin sehat? Bacalah Alkitab secara teratur !

Related Article

Thursday, November 20, 2008

Benang Yang Ruwet

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu diatas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang aku lihat dari bawah adalah benang ruwet.

 

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut, "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, engkau akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas".

IMG_0245_thumb

Aku heran mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih begitu semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian aku mendengar suara ibu memanggil, "Anakku, mari kesini dan duduklah di pangkuan ibu". Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.

 

Kemudian ibu berkata, "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas engkau dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan".

 

Sering selama bertahun-tahun, kita melihat ke atas dan bertanya kepada Allah Bapa, "Bapa, apa yang Engkau lakukan?"

 

Ia menjawab, "Aku sedang menyulam kehidupanmu". Dan aku membantah, "Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?".

 

Kemudian Bapa menjawab, "Anakku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini, satu saat nanti aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu".

 

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan". (Yer 29 : 11)

The Last Gladiators

Telemachus adalah seorang pastor yg hidup di abad ke 4. Dia merasa Tuhan menyuruhnya pergi ke Roma. Dia menaruh bawaannya ke dalam karung dan bersiap ke Roma. ketika tiba di kota , orang-orang berkerumun di jalan. dia menanyakan apa yang sedang terjadi, dan diberitahukan bahwa hari itu gladiator akan bertarung dan saling membunuh di coloseum, seperti sebuah permainan atau sirkus.

Ia berpikir dalam hati, "empat abad setelah Kristus dan mereka masih saling membunuh untuk hiburan? dia berlari ke coloseum dan mendengar para petarung itu berkata, "mulialah caesar, kami mati untuk caesar." ia berpikir, "ini tidak benar." lalu ia melompat ke arena dan berjalan menuju tengah-tengah pertarungan, berada diantara dua petarung, mengangkat tangannya lalu berkata, "dalam nama Kristus, berhenti."

1541__gladiator_l

Para penonton protes dan mulai berteriak, "libas saja dia, libas saja dia." seorang petarung datang dan memukul perutnya dengan gagang pedangnya. itu membuatnya tersungkur ke pasir. tetapi pastor itu bangkit dan berkata lagi, "dalam nama Kristus, berhenti." penonton terus berteriak, "libas saja dia. seorang petarung datang lagi dan menusukkan pedangnya ke perut pastor itu dan ia jatuh lagi ke tanah. Kali ini diikuti dengan darah yang mengucur. Terakhir kalinya ia berteriak, "dalam nama Kristus, berhenti." 80.000 orang membisu di coloseum itu. Lalu seorang petarung pergi meninggalkan arena, diikuti yang lainnya dan dalam hitungan menit, 80.000 orang telah meninggalkan coloseum. Peristiwa itu dikenal sebagai kontes gladiator yang terakhir di Roma.

Satu orang pernah mencetuskan ide tentang gladiator yang mengorbankan begitu banyak jiwa, lalu karena satu orang juga, gladiator tidak pernah lagi diadakan.

Yesus telah mengalahkan miliaran dosa yang menghimpit manusia, mengekang dan membinasakan. Oleh karena seorang Yesus, maka hidup manusia dibebaskan dari belenggu dosa.

Roma 5:15

Monday, November 17, 2008

Berkilau

Lihatlah sekitar Anda, atau lihat diri Anda sendiri. Mungkin akan terlihat perbatu atau batu mulia lainnya yang begitu berkilau. Jika sudah dikenakan orang, tampak begitu anggun dan eksklusif bukan. Tetapi bagaimana dengan proses yang harus dilewatinya? Oh seandainya batu mulia itu bisa berteriak, pasti aduh dan keluhnya pun sudah habis. Dan tiap proses itu tidak menjamin dia akan jadi luar biasa. Besarnya potongan, guratannya, bentuknya, cahayanya dsb, ternyata begitu beragam. Sehingga saat dijual ada yang mahal dan ada yang tidak terlihat mahal. Tetapi bagaimanapun, dia disebut batu mulia. Ada lagi benda yang mirip, buatan manusia. Teknologi membuat manusia bisa 'meniru' bentuknya. Batu 'masakan' atau 'imitasi' juga berkilau. Tetapi bukan batu mulia.

 

Saudara, kekristenan kita juga demikian. Kalau kita sekedar ingin berkilau, tanpa proses yang panjang menyakitkan, ternyata bisa. Tapi nilai dan harganya jelas berbeda. Ingin berkilau? Tapi yang mana?

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Friday, November 14, 2008

Mighty To Save

Everyone needs compassion,
Love that's never failing;
Let mercy fall on me.


Everyone needs forgiveness,
The kindness of a Saviour;
The Hope of nations.


Saviour, He can move the mountains,
My God is Mighty to save,
He is Mighty to save.
Forever, Author of salvation,
He rose and conquered the grave,
Jesus conquered the grave.


So take me as You find me,
All my fears and failures,
Fill my life again.


I give my life to follow
Everything I believe in,
Now I surrender.


Saviour, He can move the mountains,
My God is Mighty to save,
He is Mighty to save.
Forever, Author of salvation,
He rose and conquered the grave,
Jesus conquered the grave. (x2)


Shine your light and let the whole world see,
We're singing for the glory of the risen King...Jesus (x2)

By : Hillsong



Buy this DVD :

Wednesday, November 12, 2008

Kuncinya "Percaya"

"Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi."

(Yohanes 3:12)

Pada zaman dimana Tuhan Yesus melayani selama tiga setengah tahun, banyak orang tidak percaya akan apa yang Dia katakan dan lakukan. Orang-orang meragukan pengajaranNya hanya karena Yesus dilahirkan oleh Maria dan dibesarkan dilingkungan keluarga tukang kayu. Orang-orang hanya melihat silsilah kemanusiaanNya. Sedangkan asal-usul diriNya yang sesungguhnya bahwa Ia datang dari sorga, tidak digubris sama sekali.

 

Berkali-kali Tuhan Yesus meyakinkan mereka dengan tanda-tanda ajaib, tetap saja banyak orang yang tidak yakin bahwa Yesus itu Tuhan, termasuk Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ketika Tuhan Yesus berkata-kata dengan dia tentang perumpamaan-perumpamaan duniawi, ia bingung dan sama sekali tidak mengerti. Itu sebabnya Tuhan berkata kepada dia, bagaimana kamu dapat mengerti hal-hal sorgawi, sedangkan hal-hal duniawi saja kamu tidak mengerti.

 

Pernyataan Tuhan Yesus kepada Nikodemus, juga ditujukan kepada kita. Jika kita yakin bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini ada karena diciptakan oleh seorang pribadi yang kita sebut Tuhan dan pribadi itu adalah Yesus, maka kita juga harus percaya pada setiap perkataan dan janji-janjiNya. Baik yang berhubungan dengan hal-hal duniawi, maupun hal-hal sorgawi. Satu kata yang dapat menghantar kita menikmati segala janji-janji yang Ia ucapkan yaitu "percaya." Dengan "percaya" kita akan dibawa pada pengenalan pada apa yang dikerjakan Tuhan baik dahulu, sekarang dan akan datang. Dan dengan percaya, kita menjadi bagian dari rencana mulia-Nya.

Tuesday, November 11, 2008

Semarang Berbagi Bahagia 2008

HADIRI DAN IKUTI Acara spektakuler TERBESAR, TERHEBOH yang digelar di seluruh kota semarang secara serentak diadakan di masing-masing kelurahan, dengan hadiah-hadiah yang luar biasa. Dengan jadwal acara sebagai berikut :

Lomba Keluarga

Peserta Keluarga terdiri dari ayah, ibu, 2 anak (usia 6-18 th)
Waktu dan Tempat Di Kelurahan 15-16 November 2008  pk. 08.00 WIB - selesai
  Di Kecamatan 22-23 November 2008
  Di Kota 29-30 November 2008
Hadiah Utama Mobil Keluarga (Juara Tingkat Kota)
Hadiah Lain Sepeda Motor. TV, DVD Player, Kulkas, Rice Cooker
  dan ratusan hadiah lainnya
Pendaftaran Di kelurahan masing-masing di kota Semarang
Syarat Pendaftaran Fotocopy KK
  Uang Pendaftaran Rp. 5000,- per Keluarga

Pertandingan Sepak Bola

Peserta 1 Team (11 orang, 3 cadangan, 1 manager)
  usia SMP,SMU mewakili 1 kelurahan
Waktu dan Tempat 15 November 2008, pk. 08.00 WIB - selesai di masing-masing Kecamatan
Hadiah Uang Pembinaan
Pendaftaran Di Kelurahan masing-masing
Syarat Pendaftaran Fotocopy KK
  Foto 3x4
  Uang Pendaftaran Rp. 50.000,- per Team

Amazing Race

Peserta  1 Team terdiri dari 5 orang usia bebas
  1 Kelurahan maximal 2 team
Waktu dan Tempat 14 Desember 200, pk.06.00-16.00 WIB
  di lokasi-lokasi penting di Kota Semarang
Hadiah Utama Mobil
Hadiah Lain Sepeda Motor, Sepeda Gunung, dan ratusan hadiah lainnya
Pendaftaran Dikoordinasikan oleh Kelurahan masing-masing di Radio Rhema Jl Permata Hijau BB 25 A
Syarat Pendaftaran Fotocopy KTP
  Uang Pendaftaran Rp. 100.000,- per Team

Why isn’t anything happening?

Every thing revolves around the law of seedtime and harvest. Everything. If I sow squash seeds I’m going to reap squash. If I sow corn seeds I’m going to reap corn. I personally wouldn’t sow either one because I don’t want that harvest but it’s the same in our own lives. The bible says “if you sow to the flesh you’ll reap death.” If you give into the demands of your flesh you are going to reap death. You are going to reap corruption and if we don’t want that kind of harvest we have to stop sowing it.

 

The bible says if you sow to the spirit you are going to reap life. Well a lot of time we are sowing to the spirit, we are reading the word, we are going to church, we are confessing the word, we are doing everything we know to do but we are not seeing the harvest yet. But I believe a lot of time we skip over one word that I think if we would pay attention to it would help us. There is seed there is time and there is harvest. There are times during that planting season where it looks like nothing is happening. It looks like all that sowing of financial seed you are sowing, all the time you are confessing the word, all the times you are hearing the word it looks like nothing is happening. Nothing is changing. You think you were better off the way you were before, but those are lies of the devil.

 

There is a law here it’s a law of seed, time and harvest. A law works every time. Just like seeds are in the ground, you can’t see what’s happening down there, you can’t see in the spirit realm what’s happening. When you speak the Word of God out of your mouth something is happening in the spirit realm. Angels are taking those words and they will bring them to pass.

 

I just want to encourage you to remember there is seed, there is time and then there is harvest and it will produce results in your life.

 

Today's Confession: I am sowing towards the harvest I want in my life.

 

By : Terri Savelle Foy

Sunday, November 09, 2008

The Passion Of The Christ

passionhome

Jim Caviezel adalah aktor  Hollywood  yang memerankan Tuhan Yesus dalam Film "The Passion Of Jesus Christ". Ini Kesaksiannya,…


JIM CAVIEZEL ADALAH SEORANG AKTOR BIASA DENGAN PERAN2 KECIL DALAM FILM2 YANG JUGA TIDAK BESAR. PERAN TERBAIK YANG P ERNA H DIMILIKINYA (SEBELUM THE PASSION) ADALAH SEBUAH FILM PERANG YANG BERJUDUL " THE THIN RED LINE". ITUPUN HANYA SALAH SATU PERAN DARI BEGITU BANYAK AKTOR BESAR YANG BERPERAN DALAM FILM KOLOSAL ITU.


Dalam Thin Red Line, Jim berperan sebagai prajurit yang berkorban demi menolong teman-temannya yang terluka dan terkepung musuh, ia berlari memancing musuh kearah yang lain walaupun ia tahu ia akan mati, dan akhirnya musuhpun mengepung dan membunuhnya. Kharisma kebaikan, keramahan, dan rela berkorbannya ini menarik perhatian Mel Gibson, yang sedang mencari aktor yang tepat untuk memerankan konsep film yang sudah lama disimpannya, menunggu orang yang tepat untuk memerankannya.


"Saya terkejut suatu hari dikirimkan naskah sebagai peran utama dalam sebuah film besar. Belum pernah saya bermain dalam film besar apalagi sebagai peran utama. Tapi yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah ketika tahu peran yang harus saya mainkan. Ayolah…, Dia ini Tuhan, siapa yang bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran Tuhan dan memerankannya? Mereka pasti bercanda.


Besok paginya saya mendapat sebuah telepon, "Hallo ini, Mel". Kata suara dari telpon tersebut. "Mel siapa?", Tanya saya bingung. Saya tidak menyangka kalau itu Mel Gibson, salah satu actor dan sutradara  Hollywood  yang terbesar. Mel kemudian meminta kami bertemu, dan saya menyanggupinya.
Saat kami bertemu, Mel kemudian menjelaskan panjang lebar tentang film yang akan dibuatnya. Film tentang Tuhan Yesus yang berbeda dari film2 lain yang pernah dibuat tentang Dia. Mel juga menyatakan bahwa akan sangat sulit dalam memerankan film ini, salah satunya saya harus belajar bahasa dan dialek alamik, bahasa yang digunakan pada masa itu.

 
Dan Mel kemudian menatap tajam saya, dan mengatakan sebuah resiko terbesar yang mungkin akan saya hadapi. Katanya bila saya memerankan film ini, mungkin akan menjadi akhir dari karir saya sebagai actor di Hollywood. Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di  Hollywood . Sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.


Dalam kesenyapan menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya katakan padanya. "Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?"


Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan. Dia tidak tahu akan hal itu, ataupun terluput dari perhatiannya. Dia memilih saya murni karena peran saya di "Thin Red Line".


Baiklah Mel, aku rasa itu bukan sebuah kebetulan, ini tanda panggilanku, semua orang harus memikul salibnya. Bila ia tidak mau memikulnya maka ia akan hancur tertindih salib itu. Aku tanggung resikonya, mari kita buat film ini!


Maka saya pun ikut terjun dalam proyek film tersebut. Dalam persiapan karakter selama berbulan-bulan saya terus bertanya-tanya, dapatkah saya melakukannya? Keraguan meliputi saya sepanjang waktu. Apa yang seorang Anak Tuhan pikirkan, rasakan, dan lakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membingungkan saya, karena begitu banya referensi mengenai Dia dari sudut pandang berbeda-beda.


Akhirnya hanya satu yang bisa saya lakukan, seperti yang Yesus banyak lakukan yaitu lebih banyak berdoa. Memohon tuntunanNya melakukan semua ini.
Karena siapalah saya ini memerankan Dia yang begitu besar. Masa lalu saya bukan seorang yang dalam hubungan denganNya. Saya memang lahir dari keluarga Katolik yang taat, kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga memang terus mengikuti dan menjadi dasar yang baik dalam diri saya.
Saya hanyalah seorang pemuda yang bermain bola basket dalam liga SMA dan kampus, yang bermimpi menjadi seorang pemain NBA yang besar. Namun cedera engkel menghentikan karir saya sebagai atlit bola basket.. Saya sempat kecewa pada Tuhan, karena cedera itu, seperti hancur seluruh hidup saya.
Saya kemudian mencoba peruntungan dalam casting-casting, sebuah peran sangat kecil membawa saya pada sebuah harapan bahwa seni peran munkin menjadi jalan hidup saya. Kemudian saya mendalami seni peran dengan masuk dalam akademi seni peran, sambil sehari-hari saya terus mengejar casting.
Dan kini saya telah berada dipuncak peran saya. Benar Tuhan, Engkau yang telah merencanakan semuanya, dan membawaku sampai disini. Engkau yang mengalihkanku dari karir di bola basket, menuntunku menjadi aktor, dan membuatku sampai pada titik ini. Karena Engkau yang telah memilihku, maka apapun yang akan terjadi, terjadilah sesuai kehendakMu.

Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari pada bayangan saya.
Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, saya adalah orang satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk.. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan.

Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu. Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga. 
 JESUS

Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu. Dan sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan.  Para  kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya. Saat saya memulai memaki, menyumpah dan hampir pingsan karena tidak tahan dengan sakitnya, maka merekapun terkejut, sadar apa yang sesungguhnya terjadi dan segera memberikan saya perawatan medis.

Sungguh saya merasa seperti setan karena memaki dan menyumpah seperti itu, namun saya hanya manusia biasa yang tidak biasa menahannya. Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti kalau saya menolak untuk melanjutkan film itu.

Saya bekata pada Mel, saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi kalau Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja. Mari kita teruskan film ini.

Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan dengan bahan yang lebih ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat didalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya.

Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus. Saya gemetar menghadapi adegan itu, Karena cambuk yang digunakan itu sungguhan. Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm. Suatu waktu para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan ditanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untuk memberi pertolongan. Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin. Sementara saya harus telanjang dan tergantung diatas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi disitu. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena hypothermia (penyekit kedinginan yang biasa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.

Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan-keadegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia. Saya sungguh hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa. Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon Dia agar memberi kekuatan bagi saya untuk melanjutkan semuanya ini. Saya tidak bisa, masih tidak bisa membayangkan bagaimana Yesus sendiri melalui semua itu, bagaimana menderitanya Dia. Dia bukan sekedar mati, tetapi mengalami penderitaan luar biasa yang panjang dan sangat menyakitkan, bagi fisik maupun jiwaNya.
ThePassion8

Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada diatas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung diatas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sedang ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang diceritakan. Saya ketakutan tergantung diatas kayu salib itu, disamping kami ada dibukit yang tinggi, saya adalah objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar. Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang. Dan sayapun tidak sadarkan diri.
Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul disekeliling saya, sambil berteriak-teriak "dia sadar! dia sadar!".
"Apa yang telah terjadi?" Tanya saya. Mereka bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya diatas salib itu, sehingga mereka segera menurunkan saya dari situ. Tubuh saya menghitam karena hangus, dan rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King. Sungguh sebuah mujizat kalau saya selamat dari peristiwa itu.

Melihat dan merenungkan semua itu seringkali saya bertanya, "Tuhan, apakah Engkau menginginkan film ini dibuat? Mengapa semua kesulitan ini terjadi, apakah Engkau menginginkan film ini untuk dihentikan"? Namun saya terus berjalan, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan. Selama itu benar, kita harus terus melangkah. Semuanya itu adalah ujian terhadap iman kita, agar kita tetap dekat padaNya, supaya iman kita tetap kuat dalam ujian.

Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat ditempat syuting itu memerankan Yesus. Oh… itu sangat luar biasa… mengagumkan… tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada disitu, menjadi sutradara atau merasuki saya memerankan diriNya sendiri.

Itu adalah pengalaman yang tak terkatakan. Semua yang ikut terlibat dalam film itu mengalami lawatan Tuhan dan perubahan dalam hidupnya, tidak ada yang terkecuali. Pemeran salah satu prajurit Roma yang mencambuki saya itu adalah seorang muslim, setelah adegan tersebut, ia menangis dan menerima Yesus sebagai Tuhannya. Adegan itu begitu menyentuhnya. Itu sungguh luar biasa. Padahal awalnya mereka datang hanya karena untuk panggilan profesi dan pekerjaan saja, demi uang.. Namun pengalaman dalam film itu mengubahkan kami semua, pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Tapi ternyata ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor. Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini.

Saya harap mereka yang menonton The Passion Of Jesus Christ, tidak melihat saya sebagai aktornya. Saya hanyalah manusia biasa yang bekerja sebagai aktor, jangan kemudian melihat saya dalam sebuah film lain kemudian mengaitkannya dengan peran saya dalam The Passion dan menjadi kecewa.

Tetap pandang hanya pada Yesus saja, dan jangan lihat yang lain. Sejak banyak bergumul berdoa dalam film itu, berdoa menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam hidup saya. Film itu telah menyentuh dan mengubah hidup saya, saya berharap juga hal yang sama terjadi pada hidup anda. Amin.

Doa

Bapa Surgawi
Terima Kasih untuk semua anugerah-Mu dalam kehidupanku
Terima kasih untuk kasih-Mu yang tanpa batas bagiku,
keluargaku dan orang orang di sekitarku.
Terima Kasih menjadikan aku sebagai alasan Engkau memberkati lingkunganku, pekerjaanku dan komunit
asku.


Semua kutukan nenek moyangku, kedua orangtuaku, keluargaku dan aku sendiri, aku patahkan dalam KUASAMU.
Segala sakit penyakit dalam tubuhku dan keluargaku telah ENGKAU sembuhkan  oleh bilur bilur-Mu.
Tahirkan lidah, mulut dan bibirku sehingga hanya kata kata berkat dan Firman -Mu saja yang bisa aku katakan.
Tahirkan mataku sehingga hanya hal hal yang daripadaMu saja yang aku lihat, untuk pertumbuhan imanku.
Tahirkan telingaku sehingga hanya kebenaranMu yang aku dengar dan perdengarkan.
Berkatilah aku, pasangan hidupku, anak-anakku, semua  keluargaku, rumahku, pekerjaanku serta teman2ku.

Jadikanlah kami  perpanjangan hati dan tanganMU.
Terima Kasih Bapa untuk semuanya
Dalam nama TUHAN  YESUS  aku berdoa.
AMIN....

Friday, November 07, 2008

I Belong To Jesus

Siapa yang tidak kenal Kaka'?  Top scorer Liga Champion musim ini, dan membawa Milan menjadi juara.  Tak heran bila pelatih Brazil, Dunga dan beberapa pelatih lain mengatakan bahwa Kaka' adalah pemain terbaik dunia.  Bahkan karena predikat ini sempat tersebar isu bahwa Real Madrid, klub raksasa di Spanyol menawar "harga" dari seorang Kaka' sebesar 100 juta euro (1 trilyun rupiah lebih).  Harga yang belum pernah ada dalam bursa transfer pemain dunia.  Mengalahkan harga seorang Zidane (Real Madrid), Ronaldo (Real Madrid), Beckham (LA Galaxy), atau Sheva (Chelsea) sekalipun yang pernah satu tim dengan Kaka' sebelumnya di Milan.

 picture-kaka272
Tapi kita lihat sisi lain dari seorang Ricky (nama sapaan Kaka')...
Ternyata selain yang terbaik dalam mengolah kulit bundar di lapangan, Ricky juga bisa menjadi teladan (yang paling top) untuk diteladani generasi muda.  Lihat picture-kaka3saja apa yang dilakukan Kaka' setelah berhasil mencetak gol, memenangi pertandingan, dan hal lain yang membuatnya dipuji seluruh orang di stadion.  Ia berdoa!  Sungguh hal yang tidak lazim kita lihat pada pemain bintang lainnya.  Saat ia gagal mencetak gol sekalipun, ia terlihat "berdiskusi" dengan Tuhan kenapa ia gagal.  Bukan protes pada timnya yang gagal memberi assist, ato pada tim lawan yang men'tekel' kakinya.  Ia seolah-olah terlihat bertanya pada Yesus, kenapa ia gagal...bukan berdiskusi dengan teman satu timnya.  Dan saat ia mencetak gol, ia kemudian berterima kasih pada Tuhan dengan ekspresi mengacungkan kedua tangannya ke atas dan berujar "because of You (Yesus)".

 
Kita juga masih ingat pasca pertandingan final Liga Champion (AC Milan vs Liverpool) Mei lalu.  Saat rekan-rekan satu timnya langsung berteriak-teriak sukacita, berlari mengelilingi lapangan, seorang Ricky langsung berlutut di pinggir lapangan, BERDOA!  Dan setelah itu ia melepas kaos Milannya, dan terlihat kaos putih yang bertuliskan "I Belong to Jesus"


Seorang Kaka' kemudian memamerkannya kaosnya pada seluruh dunia melalui media televisi, menunjukkan bahwa dirinya milik Yesus Kristus.  Bahkan hingga ceremoni arak-arakan piala Champion mengelilingi stadion dan berakhir di tribun Milanisti, ia tetap memakai kaos itu.  Sungguh saksi Yesus yang benar-benar hidup di lapangan.  Dan hal ini juga ia lakukan saat Selecao menjadi juara dunia tahun 2002 di Jepang.

 
Gaya hidup Kaka' di luar lapangan juga harus menjadi hal yang ditiru.  Ia pernah membuat pengakuan menarik tentang kehidupannya. picture-kaka201 Kaka' menyatakan bahwa dirinya masih perjaka saat menikah dengan istrinya sekarang, Caroline Celico.  Kehidupan asmara mereka sebelum akhirnya menikah cukup lama, yakni 4 tahun.  Itupun dengan hubungan jarak jauh, Ricky di Italia (Milan), Caroline di Brasil.  Kaka' tidak mau membawa calon istrinya ke Milan kemudian tinggal serumah dengannya (seperti yang dilakukan oleh rata-rata pemain asing lainnya).  Pada saat Kaka' di Milan, tidak dipungkiri banyak wanita yang mengejarnya.  Tapi "itu periode yang penting, ujian untuk cinta kami berdua" ujar pemain yang paling ditakuti oleh kiper-kiper di Eropa.  Lanjutnya, "banyak godaan pasti, tapi saya mencoba menghindari mereka.  Sejak tiba di sini (Milan), saya tak pernah pergi ke klab malam atau diskotek kecuali ada acara klub Milan".  Ricky juga pernah bercerita tentang malam pertamanya.  "Malam pertama pernikahan cinta sejati diwarnai oleh darah tanda wanita kehilangan keperawanannya,  dan faktanya bagi kami (Kaka' dan istrinya) malam pertama sangat indah.  Saya pria normal, dan pasti sempat tergoda sebelum memasuki kehidupan pernikahan.  Tapi kami bisa melewatinya." Ujar pemain yang bernama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite.

 kaka1
So, itulah kehidupan seorang pemain bola kaliber dunia.  Sangat patut dijadikan teladan, baik dalam hal prestasi maupun kehidupannya sehari-hari.  Bravo Milan, Jogo Bonito Kaka'!


-The Iceman-

Thursday, November 06, 2008

Kisah Seorang Penjual Tempe

Ada seorang hamba Tuhan asal Surabaya, yang menceritakan kesaksian seorang ibu penjual tempe.

 

Peristiwanya terjadi di sebuah desa di Jawa Tengah. Adalah seorang ibu setengah baya yang sehari-harinya berjualan tempe buatan sendiri di desanya. Pada suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedele masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi. Ibu ini sangat sedih hatinya, sebab jika tempe tersebut tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkan uang karena tempe yang belum jadi tentunya tidak laku dijual. Padahal mata pencaharian si ibu hanyalah dari menjual tempe saja agar ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah di gerejanya teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil.

 

Lalu ia pun menumpangkan tangannya di atas tumpukan beberapa batangan kedele yang masih dibungkus dengan daun pisang tersebut. "Bapak di Surga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe. "Dalam nama Yesus, Amin". Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hati.  Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya. Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan bungkusan bakal tempe tersebut dengan ujung jarinya. Dengan hati yang deg-deg-an ia mulai membuka sedikit bungkusannya untuk melihat mukjijat kedele jadi tempe terjadi. Namun apa yang terjadi? Dengan kaget dia mendapati bahwa kedele tersebut masih tetap kedele! Si Ibu tidak kecewa. Ia berpikir bahwa mungkin doanya kurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali ia menumpangkan tangan di atas batangan kedele tersebut. "Bapa di surga, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku. Aku mohon dalam nama Yesus jadilah ini menjadi tempe. Dalam nama Yesus, Amin." Dengan iman iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget ia melihat bahwa kacang kedele tersebut ???.................masih tetap begitu !

 

Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagai langkah iman ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar. Lalu iapun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar. Semua keperluannya untuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya. Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk menumpangkan tangan sekali lagi. "Bapa di surga, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau akan mengadakan mukjijat buatku. Dalam nama Yesus, Amin." Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia tidak lupa menyanyikan beberapa lagu puji-pujian.

 

Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Tempeh_tempeLalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya bungkusan tiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata saudara-saudara.................tempenya benar-benar.....................belum jadi ! Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi. Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagi tersisa. Si ibu tertunduk lesuh. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.

 

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. "Bu?..! Maaf ya, saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi? Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya." Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa

 

"Tuhan?.saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula. Dalam nama Yesus, dalam namaYesus, Amin."  Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu. "Bagaimana nih?" ia pikir. "Kalau aku katakan iya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mukjijat Tuhan?" Ia kembali berdoa dalam hatinya, "Ya Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan, tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini.." ujarnya berkali-kali.

 

Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu ? apa yang dilihatnya Saudara-Saudara ??? Ternyata ??  ternyata?  memang benar tempenya belum jadi ! Ia bersorak senang dalam hatinya. Puji Tuhan..Puji Tuhan, katanya. Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si Ibu itu.

 

Sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, supaya agar setibanya di sana tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim maka setibanya di sana nanti tempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak.

 

Apa yang bisa kita simpulkan dari kesaksian

sederhana?

 

Pertama : Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan pada waktu kita berdoa padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan.

 

Kedua : Tuhan menolong kita dengan caraNya yang sama sekali di luar perkiraan kita sebelumnya.

 

Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan

 

Keempat : Percayalah bahwa Tuhan akan menjawab doa kita sesuai dengan rancanganNya.

God Will Make A Way

Pengharapan Hanya Ada Di Dalam Dia


Lagu ini diciptakan oleh Don Moen setelah tragedi yang dialami keluarganya. Di suatu larut malam Don Moen menerima telpon yang memberitakan berita menyedihkan bahwa adik iparnya telah kehilangan putra sulungnya dalam suatu kecelakaan mobil.

 

Craig dan Susan Phelps dan keempat anak mereka sedang melakukan perjalanan dari Texas ke Colorado saat mobil mereka ditabrak oleh truk peti kemas. Pada saat tabrakan terjadi semua anak mereka terlempar keluar dari mobil, hanya mereka berdua saja yang masih di dalam mobil. Dengan susah payah mereka berdua mencari keempat anak mereka dan mengumpulkannya di suatu tempat. Keempat anak mereka mengalami luka parah,tapi sewaktu Craig ( ia seorang dokter) mendapati Jeremy, anak itu telah meninggal karena patah leher, sehingga tak ada lagi yang dapat dilakukan untuk menolongnya. 

 

Sewaktu Don Moen menerima kabar tersebut beberapa jam kemudian ia berkata, "Saya merasa terguncang, tapi besok saya harus terbang ke kota lain untuk melakukan rekaman sesuai dengan jadwal yang telah diatur beberapa minggu sebelumnya. Sekalipun saya tahu mereka berduka, saya tak dapat bersama mereka sampai satu hari sebelum pemakaman.

 

Dalam penerbangan pagi itu Tuhan memberinya suatu inspirasi baginya satu lagu baru dengan syair sebagai berikut , "God will make a way where there seems to be no way. He works in ways we cannot see. He will make a way for me.(Dia buka jalan saat tiada jalan, dengan cara yang ajaib Dia buka jalan ku)" 
Dasar dari lagu ini adalah Yesaya 43:19,"Lihat, Aku hendak membuat membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?" Ya, aku hendak mebuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara." 
Di kemudian hari Susan menulis,"Kami melihat kebenaran dari ayat tersebut." Sewaktu teman-teman Jeremy mengetahui bahwa ia telah menerima Kristus sebelum ia meninggal, mereka mulai bertanya-tanya kepada orangtuanya masing-masing tentang suatu jaminan bahwa mereka dapat ke surga sewaktu mereka meninggal. Kecelakaan itu juga membawa berkat terselubung bagi Craig dan Susan, karena sejak peristiwa itu hubungan mereka dengan Tuhan semakin meningkat dan mereka masuk ke dalam pelayanan yang lebih lagi padaNya.

 

Susan juga menceritakan," Di hari kecelakaan itu sewaktu saya keluar dari mobil untuk menolong anak saya, saya merasa bahwa putra sulung saya telah meninggal. Dan saya mempunyai pilihan untuk marah dan mengalami kepahitan atau secara total menerima semua rencanaNya pada saya. Dan saya pun melihat buah dari semua pilihan saya itu, dan pilihan yang saya ambil, akan berulang secara terus menerus. Saya merasa bahwa kematian putra saya tak sia-sia, begitu saya mengetahui di kemudian hari begitu banyak jiwa yang datang pada Tuhan karena tragedi ini. Benar ! Ia telah membuka jalan bagi kami sekeluarga." 
Segera setelah "God Will Make Away" masuk dapur rekaman, Don Moen menerima begitu banyak telpon, surat dan sharing yang menceritakan tentang tragedi yang mereka alami. Semua telpon dan surat yang masuk mempunyai tema yang sama bahwa Tuhan telah membuka jalan bagi mereka, saat mereka dalam keadaan putus harapan. Betapa Tuhan telah membawa mereka keluar dari situasi mereka yang tak ada harapan dengan memberi mereka kekuatan, iman dan harapan baru untuk menghadapi kehilangan yang mereka alami. Kesaksian ini membuktikan sekali lagi bahwa Tuhan akan membuka jalan bagi mereka yang menaruh harapan kepadaNya, dan hal ini bukanlah suatu hal yang sia-sia.

 

Lirik lagu ini adalah sebagai berikut :


God will make a way
Where there seems to be no way
He works in ways we cannot see
He will make a way for me


He will be my guide
Hold me closely to His side
With love and strength for each new day
He will make a way
He will make a way


By a roadway in the wilderness
He'll lead me
And rivers in the desert will I see


Heaven and earth will fade
But His love will still remain
He will do something new today.


(Repeat first stanza)


Dia buka jalan,
saat tiada jalan,
dengan cara yang ajaib,
Dia buka jalan bagiku,
Dia menuntun-ku,
Dan memeluk diriku,
Dengan kasih dan kuasa-Nya,
Dia buka jalan,
Dia buka jalan


Di belantara Dia tetap menuntunku
Sungai di gurun - aku temui
Langit bumi kan lenyap
Tapi firmanNYA tetap
Saat ini... .Dia buka jalan .


(Kembali ke bait pertama)


Sumber : diambil dari judul Dibalik Penciptaan Lagu : God Will Make A  Way - Diterjemahkan Oleh: Robert Tanoni

Tuesday, November 04, 2008

Bertanya Kepada Tuhan

"Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya."

- Markus 9:32 -

Banyak hal dalam hidup kita ini yang tidak kita mengerti. Sebagian berupa kenyataan-kenyataan yang begitu membingungkan sebagian lagi berupa pernyataan-pernyataan orang tertentu yang sulit kita pahami. Di saat seperti itulah sebenarnya kita harus bertanya kepada Tuhan. Tetapi ada kalanya kita segan bertanya. Mengapa orang percaya segan bertanya kepada Tuhan? Ada beberapa kemungkinan yang saya lihat:

1. Gengsi atau merasa malu. Malu kalau dikira tidak tahu apa-apa. Padahal bukankah kita memang tidak terlalu banyak tahu?

2. Tidak yakin bisa mendengar jawaban Tuhan. Bukankah banyak yang berkata, "Saya tidak bisa mendengar suara Tuhan" Kita adalah domba-Nya, pasti kita mendengar suara-Nya.

3. Tidak peduli. Tentu ini yang paling parah. Tidak tahu dan tidak peduli.

Saudara yang kekasih, daripada mendengar dari orang lain yang separuh benar, jangan segan bertanya kepada Tuhan.

 

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Monday, November 03, 2008

Before You Start Work Today

Every Little Thing

Everything must change
There’s a mirror showing me the ugly truth
These bones they ache with holy fire
But I’ve got nothing to give, just a life to live
If your world is without colour
I will carry you, if you carry me


Every little thing’s gonna be alright
Every little thing’s gonna be alright [x2]


There’s no-one else to blame
I live my life between the fire and the flame
I’ve built my house where the ocean meets the land
It’s time to live again, pull my dreams out of the sand
Let your world be full of colour
I will carry you, if you carry me


When it’s all falling down on you
You’re crying out but you’re breaking in two
When it’s all crashing down on you
When there’s nothing you can do
There is someone who can carry you

 

By : Delirious

Your Opinion

Nama:
Alamat Email:
Pendapat Anda tentang blog ini:

create form
lowongan kerja di rumah